• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, August 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Makna Tradisi-tradisi Unik Perayaan Tahun Baru Imlek di Indonesia

Reynaldy Michael Yacob by Reynaldy Michael Yacob
February 1, 2022
in Lifestyle
Reading Time: 3 mins read
Angpau serta warna merah dan emas

Angpau serta warna merah dan emas

0
SHARES
128
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com –  Tahun Baru Imlek adalah hari raya yang amat ditunggu-tunggu oleh mereka yang merayakannya. Perayaan ini dikenal dengan perayaan yang penuh kehangatan, kebahagiaan, dan juga tradisi-tradisi unik.

Tahun Baru Imlek telah dirayakan sejak 4.000 tahun yang lalu. Seiring berjalannya waktu, berbagai kebiasaan masyarakat dalam merayakan Imlek membentuk tradisi-tradisi unik. Hingga saat ini, beberapa tradisi masih terus dilestarikan dengan berbagai alasan. Mulai dari karena kepercayaan tertentu, budaya turun-temurun, atau sekedar untuk bersenang-senang saja.

Untuk merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili yang jatuh pada Selasa (01/02/22), ULTIMAGZ telah merangkum tradisi-tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat Tionghoa Indonesia saat merayakan Imlek.

  • Bersih-bersih rumah

Tradisi yang pertama adalah tradisi membersihkan rumah sehari sebelum hari Imlek. Menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, membersihkan rumah berarti membersihkan segala keburukan yang melekat di rumah. Mereka percaya keburukan yang tidak dibersihkan akan menghalangi datangnya keberuntungan di tahun yang baru.

Akan tetapi, bersih-bersih rumah ini tidak boleh dilakukan saat hari Imleknya. Hal ini dikarenakan oleh kepercayaan bahwa membersihkan rumah saat Imlek justru malah membuang keberuntungan dan kebaikan yang datang di hari tersebut.

  • Dekorasi rumah dan atribut serba merah

Selain dibersihkan, masyarakat Tionghoa juga memiliki tradisi untuk membenahi dan menghias rumahnya sebelum merayakan Imlek. Umumnya, mereka akan mengecat ulang pintu atau jendela yang warnanya sudah usang serta mengganti bagian-bagian rumah yang sudah tidak layak pakai. Hal ini melambangkan kesejahteraan yang baru untuk rumah dan orang-orang yang tinggal di dalamnya.

Selain itu, masyarakat Tionghoa juga gemar mendekorasi rumah mereka untuk menyambut hari raya Imlek. Biasanya mereka menghias pintu dan halaman rumah dengan ornamen khas Imlek, dan juga menempel kertas dengan tulisan berisi doa atau harapan mereka di sekeliling rumah. Ornamen-ornamen ini umumnya berwarna merah dan emas. Warna-warna ini dipilih karena melambangkan keberuntungan, kesejahteraan, dan kekuatan.

  • Berkumpul dan makan bersama

Salah satu hal yang paling dirindukan dari perayaan Imlek adalah momen untuk berkumpul dan menikmati makanan bersama dengan orang-orang yang dikasihi. Tradisi ini dilakukan untuk melepas rindu serta mempererat tali persaudaraan antara satu dengan yang lain. Pada hari bahagia ini, biasanya anak-anak yang merantau akan kembali ke rumah orang tuanya dan berkumpul kembali bersama saudara-saudaranya. Puncak dari kebersamaan ini adalah makan bersama.

Saat imlek, hidangan yang dinikmati saat makan bersama bukanlah makanan biasa, melainkan makanan yang istimewa. Makanan-makanan tersebut disajikan bukan hanya karena memiliki rasa yang enak,melainkan karena kepercayaan-kepercayaan tertentu. Salah satu hidangan khas Imlek yang terkenal adalah yu sheng atau yee sang.

 

Baca juga: Mengenal Yu Sheng, Hidangan Filosofis Khas Imlek

 

  • Petasan dan barongsai

Petasan atau kembang api memang sering ditemui di berbagai hari raya, terutama saat tahun baru. Saat Tahun Baru Imlek, petasan dan kembang api juga sering dimainkan. Akan tetapi, petasan dan kembang api memiliki makna tersendiri untuk perayaan Imlek. Berdasarkan keyakinan pelakunya, suara berisik dari petasan dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat dan nasib-nasib buruk.

Alasan yang sama juga berlaku untuk tradisi barongsai dan liong. Selain sebagai pertunjukan yang menceritakan kisah turun-temurun, barongsai dan liong juga dipercaya dapat mengusir roh-roh jahat beserta dengan nasib-nasib buruk dengan tarian dan kebisingan yang dibuatnya. 

  • Bagi-bagi angpau

Tradisi yang terakhir adalah tradisi yang paling populer dan ditunggu-tunggu oleh banyak orang saat hari raya Imlek, yaitu bagi-bagi angpau. Angpau adalah amplop kecil berisi uang atau hadiah yang diberikan oleh orang yang lebih tua ke orang yang lebih muda. Angpau diberikan dengan harapan bahwa penerimanya akan mendapatkan keberuntungan dan nasib baik di tahun yang baru. 

Dalam kepercayaan lain, bagi-bagi angpau dipercaya memiliki kaitan dengan transfer energi dan kesejahteraan yang nantinya akan menjadi sumber dari berkat di kemudian hari. Tradisi angpau diwarisi turun-temurun disertai dengan legendanya yang unik.

 

Baca juga: Legenda di Balik Pemberian Angpau saat Imlek

 

Itulah tradisi-tradisi unik yang dilakukan dan dilestarikan oleh masyarakat Tionghoa di Indonesia hingga saat ini. Terlepas dari tradisi dan kepercayaan yang berbeda-beda, Imlek merupakan hari bahagia yang juga hari merayakan keberagaman budaya dalam masyarakat Indonesia. Selamat Tahun Baru Imlek, Ultimates!

Penulis: Reynaldy Michael Yacob
Editor: Maria Katarina
Foto: unsplash.com
Sumber: kumparan.com, popmama.com, cermati.com

Tags: budayacnyimlektahun baru imlektionghoatradisi
Reynaldy Michael Yacob

Reynaldy Michael Yacob

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

July 16, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

July 16, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

July 16, 2025
Next Post
queen bee syndrome

"Queen Bee Syndrome": Sisi Gelap dari Supremasi Perempuan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

2 × three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021