JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Mengangkat industri mode di Indonesia, Indonesia Creative Week (ICW) kembali menggelar peragaan busana untuk kali kelima. Salah satu desainer lokal, Nasya Collyer, mempersembahkan karya bernuansa etnik di hari terakhir acara bertajuk “Satu Indonesia”.
Ini bukan merupakan pertama kalinya desainer gaun premium itu berpatisipasi dalam ajang ICW. pada kesempatan ini, ia menampilkan 6 busana rancangan terbaiknya. Karya-karya yang dipamerkan oleh Nasya memadukan kain tapis Lampung dengan rancangan busana gaun modern.

Dari 6 gaun malam yang dikenakan model asing tersebut, nuansa merah, hitam, dan emas menjadi kelir yang mendominasi. Nasya mengaku, dirinya memang tengah fokus pada corak warna tersebut.
Ditanya tentang alasan pemilihan model asing untuk memperagakan busananya, ia menjelaskan bahwa hal tersebut dilakukan berdasarkan permintaan dari panitia ICW.
“Kami para sahabat Nasya mengucapkan selamat, selamat, dan selamat! Kita bangga punya Nasya yang membawa tapis Lampung ke dunia Internasional,” ujar Ketua Witty-Independent-Smart- Elegant (WISE) Santi Mia Sipan yang juga merupakan sahabat Nasya.
Kain tapis merupakan jenis kain tenun songket khas Lampung. Berbeda dengan kain tenun ikat yang menjadi khas daerah NTT, tenun songket memiliki warna yang lebih cerah, dan umumnya menggunakan benang perak atau emas. Keunikan motif dan corak warna dari kain songket khususnya tapis Lampung inilah yang diangkat oleh Nasya dalam busana yang ia rancang.

Ditemui usai peragaan busana, Nasya mengungkapkan rencananya untuk berpatisipasi dalam Indonesia Fashion Gallery (IFG) di New York pada Januari tahun depan. Pada agenda tahunan fesyen tingkat internasional tersebut, Nasya juga akan membawa kain tapis Lampung dan jenis songket lain untuk diperkenalkan ke kancah dunia.
“Saya rasa belum banyak yang berani bermain tapis untuk gaun-gaun malam, gaun-gaun cocktail. Ya karena tapis itu sendiri kan berat, jadi bagaimana kita memadu-padankan dan mengaplikasikannya dengan bahan-bahan yang senada,” ungkap Nasya kepada para wartawan (26/11/17).
Bagi Nasya, peran para desainer Indonesia bagi kemajuan industri mode di Indonesia juga dapat turut memajukan perekonomian negara. Di samping untuk memajukan pergerakan perekonomian melalui bidang industri kreatif, industri fesyen juga dapat menjadi media untuk memperkenalkan kebudayaan Indonesia di ranah Internasional.
“Untuk para desainer-desainer di Indonesia, dimana pun di seluruh dunia, selamat berkarya, dan mari kita kembangkan kain-kain Nusantara dan kembangkan produk industri-industri lokal ke mancanegara,” ujar Nasya.
Selain mengikuti pergaan busana, Nasya juga turut mengisi booth ICW yang bertempat di lantai dasar Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan. Creative Director Nasya Collyer tak hanya memproduksi gaun-gaun malam, namun juga sepatu bernuansa etnik.
Penulis : Anindya Wahyu Paramita
Editor : Gilang Fajar Septian
Foto : Evan Andraws