JAKARTA, ULTIMAGZ.com– Rilis pada 30 Agustus mendatang, film Wiro Sableng, Pendekar Maut Kapak Naga Geni 212 siap tawarkan paket komplit pada penonton. Mulai dari segi visual, akting para pemain, wardrobe, musik latar, naskah hingga perpaduan ciamik adegan laga dan humor akan jadi harga diri film besutan Angga Dwi Sasongko ini.
Sebagai film hasil co-production pertama 20th Century Fox di Asia Tenggara, film yang diangkat dari novel Alm. Bastian Tito ini hendak menjadi pelopor bagi sosok pahlawan lokal di industri perfilman Indonesia. Berakar dari visi yang cukup besar tersebut, Sheila Timothy, Produser film Wiro Sableng, tak ingin main-main menggarap film ini.
Keseriusan ini terlihat dari pemilihan kru dan pemain yang terlibat. Hampir semuanya telah memiliki nama besar yang kualitasnya tidak diragukan lagi. Sebut saja, Yayan Ruhian sebagai pemeran sekaligus fighting choreographer. Kemudian, Tumpal Tampubolon, Seno Gumira Ajidarma di bagian naskah. Tak ketinggalan, Adrianto Sinaga selaku production designer yang merancang busana fantasi khas Nusantara untuk para pemeran.
Dengan mengusung genre action fantasy, hampir dipastikan film ini membutuhkan visual effect yang smooth sehingga tidak menimbulkan kesan janggal secara visual ataupun logika. Keliek Wicaksono dan kawan-kawan berjuang untuk menetapkan standar baru bagi industri perfilman Indonesia.
“Kurang lebih ada 708 shots yang membutuhkan visual effect dalam film ini. Mulai dari yang kecil seperti meluruskan pedang, ngilangin kawat-kawat, hingga yang mengubah background secara total,” ujar Keliek.
Vino G. Bastian, pemeran Wiro Sableng sekaligus anak dari Bastian Tito, mengaku sangat bahagia atas terwujudnya film ini.
“Duh, saya kalau ngomongin yang kayak gini-gini suka gak kuat. Terima kasih atas apresiasinya, ini yang sering diimpikan keluarga saya bahwa Wiro Sableng dapat kembali dengan skala yang sebesar ini,” ucap Vino dalam acara Press Screening dan Press Conference Wiro Sableng pada Senin (27/08/18) di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan.
Film yang diproduksi oleh Lifelike Pictures ini berkisah tentang Wiro Sableng, seorang pemuda dan murid dari Sinto Gendeng yang mendapat misi dari gurunya untuk menyeret kembali Mahesa Birawa, mantan murid Sinto yang berkhianat ke atas gunung. Dalam perjalanannya, Wiro bertemu dengan dua sosok yang kelak menjadi sahabatnya. Walau demikian, sesungguhnya perjalanan ini merupakan proses Wiro dalam menemukan sosok pendekar dalam dirinya.
Penulis: Diana Valencia
Editor: Hilel Hodawya
Foto: Rafaela Chandra