• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, March 25, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Paracosm: Ciptakan Dunia Khayalan Sesuai Keinginan

by Margaretha
March 14, 2023
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Ilustrasi seseorang yang sedang menciptakan paracosm. (Foto: happyplayindonesia.com)

Ilustrasi seseorang yang sedang menciptakan paracosm. (Foto: happyplayindonesia.com)

0
SHARES
60
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Apakah Ultimates pernah mendengar kata paracosm? Istilah ini merupakan sebutan untuk dunia imajiner yang ada di dalam pikiran Ultimates. 

Dunia ini biasanya diciptakan atas dasar kehidupan pribadi Ultimates, mulai dari lingkungan, pengalaman, hingga keinginan yang belum tercapai. 

Baca juga: “Self Talk” Positif, Seni Berdialog dengan Diri Sendiri

Istilah paracosm pertama kali dikenalkan pada 1976 oleh seorang psikiater, Robert Silvey untuk menggambarkan fenomena khayalan yang terjadi pada masa kanak-kanak. Walau demikian, dunia ini juga dapat dialami oleh orang dewasa. 

Para pekerja di industri kreatif, khususnya pelukis, penulis, dan sutradara film seringkali membentuk dunia fantasi ini. Sebab, diperlukan imajinasi tinggi untuk menciptakan suatu karya yang berbeda dari biasanya, seperti film bergenre science fiction (sci-fi).

Dengan menciptakan dunia imajiner, kemampuan visualisasi serta berpikir Ultimates dapat meningkat. Selain itu, Ultimates dapat meningkatkan kualitas memori karena banyaknya detail yang terjadi dalam dunia paracosm. 

Berbeda dari imajinasi biasanya, paracosm terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang, selama beberapa bulan bahkan hingga tahun. Kedua kata tersebut pun berbeda dari segi kompleksitas dan detail cerita yang tercipta. 

Apabila imajinasi hanya khayalan sementara dan ringan, paracosm memiliki konsistensi yang jauh lebih berat. Dalam dunia khayalan yang panjang ini, seseorang dapat membentuk sendiri karakter, lokasi, dan bahkan sejarah sesuai keinginan mereka. 

Melansir dari memoryos.com, paracosm juga berfungsi sebagai mekanisme koping atau cara untuk mengatasi stres maupun masalah emosional. Dengan menciptakan dunia sesuai keinginan, Ultimates dapat merasa aman untuk merenungkan masalah sembari meningkatkan kreativitas. 

Baca juga: “Twin Flame”: Cerminan Diri yang Kuat pada Seseorang

Namun, dunia khayalan ini juga dapat menyebabkan dampak negatif. Seseorang yang memiliki ketergantungan dengan paracosm akan memiliki kesulitan membedakan antara dunia asli dan dunia fiksi ciptaannya. 

Keterikatan pada paracosm juga dapat memengaruhi kemampuan sosial seseorang karena terjebak dalam dunia ciptaan mereka itu. Tidak hanya itu, ketika dihadapi dengan suatu masalah, orang-orang yang terlalu sering membuat dunia imajiner ini cenderung melarikan diri daripada mencari solusinya. 

 

 

Penulis: Margaretha

Editor: Cheryl Natalia

Foto: happyplayindonesia.com

Sumber: memoryos.com, indiatoday.in, thehealthyjournal.com

Tags: 2023coping mechanismdunia imajinerfiksikhayalankreatifkreativitasmekanisme kopingparacosmultimagz
Margaretha

Margaretha

Related Posts

Warteg
Lifestyle

Warteg: Hidangan Andalan Sejuta Umat

March 16, 2023
Ilustrasi child grooming. (ULTIMAGZ/Rafael Amory J)
Lifestyle

Mario Dandy dan Child Grooming: Hubungan Romantis dengan Anak

March 8, 2023
Ilustrasi penderita atelofobia yang sedang takut. (Foto: Shutterstock/KieferPix)
Lifestyle

Atelofobia: Ketakutan Ekstrem akan Ketidaksempurnaan

March 8, 2023
Next Post
Sampul “A Good Girl’s Guide to Murder” karya Holly Jackson yang mengisahkan seorang remaja mencoba mengungkit kasus pembunuhan. (Foto: beffshuff.com)

“A Good Girl’s Guide to Murder”, Seorang Remaja Ungkit Kebenaran Kasus Pembunuhan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

5 × one =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021