• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 10, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Tingkat Depresi Tinggi dan Minimnya Tenaga Kesehatan Jiwa di Indonesia

by Agatha Lintang
December 4, 2020
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Tingkat Depresi Tinggi dan Minimnya Tenaga Kesehatan Jiwa di Indonesia

(sumber: freevector.com)

0
SHARES
2.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com— Tingkat depresi di Indonesia masih tinggi. Sayangnya, kondisi tersebut tidak diimbangi dengan ketersediaan tenaga kesehatan jiwa di Indonesia. Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilaksanakan oleh Badan Litbangkes pada 2018, prevalensi pada penduduk berusia 15 tahun ke atas yang mengidap depresi sebesar 6 persen atau sekitar 14 juta orang.

Menurut Kepala Divisi Edukasi dan Training Asosiasi Psikiatri Indonesia DKI Jakarta Eva Suryani, berdasarkan data yang diperoleh dari Riskesdas Kementerian Kesehatan Indonesia hanya memiliki 773 psikiater atau dokter jiwa. Hal itu berarti satu orang psikiater menangani sebanyak 323 ribu penduduk di Indonesia. Padahal, World Health Organization (WHO) sudah menetapkan rasio jumlah psikolog atau psikiater dengan penduduk sebesar 1:30 ribu orang. Dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, Indonesia termasuk berada di posisi terendah setelah Laos dan Kamboja dalam rasio ketersediaan psikiater dengan perbandingan jumlah penduduk.

Sementara itu, dilansir dari data Riskesdas 2018, tingkat prevalensi depresi paling tinggi di Indonesia adalah Provinsi Sulawesi Tengah dengan jumlah 12.3 persen dari total penduduknya. Namun, dibandingkan dengan data yang diperoleh dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) jumlah anggota aktif psikolog yang tergabung dalam HIMPSI di Sulawesi Tengah hanya 17 orang.

Anggota aktif psikolog yang tergabung dalam HIMPSI terbanyak masih berada di Jakarta, dengan jumlah psikolog aktif sebanyak 575 orang. Sedangkan, berdasar data yang diperoleh dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia (PDSKJI) jumlah anggota terbanyak berada di Provinsi DKI Jakarta, yakni 188 psikiater.  Hal tersebut menunjukkan adanya kesenjangan dalam distribusi tenaga kesehatan jiwa, yang mana daerah dengan tingkat depresi tertinggi justru minim tenaga psikolog atau psikiater.

Hal mengejutkan lainnya, berdasar data Riskesdas 2018  hanya sembilan persen dari pengidap depresi yang minum obat atau menjalani pengobatan medis, sedangkan 91 persen lainnya memilih untuk tidak berobat. Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan mental masih tergolong rendah. Oleh karena itu, pemerintah, tenaga kesehatan jiwa, serta masyarakat perlu bersinergi untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya memperhatikan kesehatan mental.

Penulis: Agatha Lintang

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: freevector.com

Sumber: mediaindonesia.com, tirto.id, himpsi.or.id, pdskji.org

 

 

Tags: artikelserieskesehatanmentaldepresiKesehatankesehatan jiwatingkat depresi
Agatha Lintang

Agatha Lintang

Related Posts

Dunbar’s Number
Iptek

Dunbar’s Number: Batas Jumlah Pertemanan Manusia

May 17, 2023
Susu Stroberi
Lifestyle

Susu Kemasan Stroberi Mengandung Serangga?

May 15, 2023
Foto ilustrasi gelato (Foto: Pexels/JESHOOTS)
Lifestyle

Sejarah Gelato dan Bedanya dengan Es Krim

May 12, 2023
Next Post
‘Lincah’, Skuter Listrik Lokal Yang Siap Mengaspal

'Lincah', Skuter Listrik Lokal Yang Siap Mengaspal

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

eight + five =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021