• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, September 17, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Olahraga

Inikah Akhir dari “Ratu Lapangan Tenis”?

Richard Joe by Richard Joe
March 11, 2016
in Olahraga, Opini
Reading Time: 2 mins read
Inikah Akhir dari “Ratu Lapangan Tenis”?
0
SHARES
289
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

LOS ANGELES, ULTIMAGZ.com – Maria Sharapova menyatakan pengakuan mengejutkan bahwa dirinya telah menggunakan meldonium (obat yang meningkatkan daya latihan atlet) sebagai doping-nya selama sepuluh tahun terakhir. Penggunaan meldonium baru saja resmi dilarang sejak awal Januari 2016 yang lalu. Gagal dalam tes doping, inikah akhir dari karier “Ratu Lapangan Tenis”?

Semenjak menjuarai Wimbledon 2004 dalam usianya yang masih 17 tahun, Sharapova seakan berhasil “menyihir” dunia untuk terkesima akan dirinya. Selain kepiawaiannya dalam bermain tenis, wanita kelahiran Rusia ini juga berhasil memikat dunia lewat paras cantik dan tubuh indahnya sebagai seorang atlet.

Bahkan, keberadaannya di dunia tenis sering dianggap tiada duanya dan tak bisa ditandingi oleh siapapun. Sampai, gelar “Ratu Lapangan Tenis” menjadi miliknya sebagai sosok yang membuat manis dunia tenis lewat kecantikan dan prestasi yang luar biasa.

Lima gelar Grand Slam sudah dikoleksi Sharapova; dua kali ia memperolehnya di ajang Perancis Terbuka, serta sisanya masing-masing satu di Australia Terbuka, Wimbledon, dan Amerika Serikat Terbuka. Belum lagi 30 gelar individu lainnya yang pernah ia raih sepanjang kariernya di dunia tenis internasional.

Bagaimana para penggemarnya bisa tak bangga dengan prestasi wanita yang menetap di Amerika Serikat meski berkewarganegaraan Rusia ini? Segelintir prestasi berpadu kesan “enak dilihat” di mata dunia, cukup membuatnya menjadi salah satu atlet wanita paling dikagumi.

Namun siapa sangka, pernyataan mengejutkan dilontarkan petenis 28 tahun ini pada suatu konferensi pers di Los Angeles, Senin (7/3) lalu. Sharapova terang-terangan mengakui bahwa dirinya telah gagal tes doping setelah Australia Terbuka, Januari lalu. Dirinya mengakui telah menggunakan meldonium sebagai doping sejak sepuluh tahun terakhir dalam kariernya.

Lantas apa yang akan terjadi berikutnya? Tentu saja surat gagal tes doping adalah sebuah pukulan keras bagi seorang atlet di dalam kariernya. Seperti halnya yang terjadi kepada mantan pebalap sepeda nomor satu dunia Lance Armstrong. Seluruh gelar dunia Tour de France milik Armstrong akhirnya resmi dicabut setelah resmi didakwa sebagai pengguna doping ilegal.

Bukan hal yang mudah pastinya bagi semua orang terutama penggemarnya, menerima pengakuan Sharapova tersebut. Si manis yang telah menghiasi dunia tenis selama bertahun-tahun ini bisa dibilang telah mendekati akhir kariernya. Namun, dirinya tetap memohon maklum dan dukungan dari para penggemarnya untuk masa depan kariernya.

“Penting untuk anda ketahui bahwa selama sepuluh tahun, obat ini tak masuk daftar obat yang dilarang WADA (World Anti-Doping Agency), dan saya menggunakan obat ini selama sepuluh tahun secara legal. Namun, pada 1 Januari 2016, peraturannya berubah dan meldonium menjadi obat yang dilarang dan saya tak mengetahui sebelumnya,” ungkap Sharapova.

“Saya telah mengecewakan penggemar, membuat dunia olahraga kecewa. Saya telah bermain tenis sejak usia empat tahun dan saya sangat mencintainya,” kata Sharapova dikutip dari Independent.co.uk. 

Apapun yang terjadi pada karier Sharapova di masa mendatang setelah kejadian ini, dirinya telah menunjukkan kepada dunia bahwa ia selalu terbuka terhadap segala isu dan berusaha menerimanya dalam segala hal. 

Gelar Juara Sharapova
Australia Terbuka (2008)
Perancis Terbuka (2012 dan 2014)
Wimbledon (2004)
Amerika Serikat Terbuka (2006)
WTA Tour Finalist 2004
Medali Perak Olimpiade 2012

Perjalanan Karier Sharapova
2001: Debut pertama kalinya
2002: Dua kali bermain di WTA Tour
2003: Gelar pertama WTA di Jepang dan debut di Grand Slam
2004: Menjuarai Grand Slam untuk pertama kalinya di ajang Wimbledon
2006: Menjuarai Amerika Serikat Terbuka
2008: Menjuarai Australia Terbuka
2012: Menjuarai Perancis Terbuka, Grand Slam keempat. Memperoleh medali perak Olimpiade London 2012
2014: Memperoleh Grand Slam kelima usai kembali menjuarai Perancis Terbuka

 

Penulis: Richard Joe Sunarta

Editor: Alif Gusti Mahardika

Foto: Getty Images

Tags: 2016atletDopinggrand slamkariermaria sharapovameldoniumolahragaopinisharapovasportsTenistennisultimagzwomen's tenniswta
Richard Joe

Richard Joe

Related Posts

Demonstran menghadapi kepolisian di Jakarta pada Senin (25/8/2025). (tirto.id)
Opini

Aksi Massa dan Perubahan Dinamika Demokrasi Indonesia

September 11, 2025
Potret yang menggambarkan pengalihan isu (indonesiana.id)
Iptek

Pengalihan Isu: Trik Lama dalam Wajah Baru Politik Indonesia

September 8, 2025
Para demonstran buruh di depan Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (28/08/25). (KOMPAS.com/Ridho Danu Prasetyo)
Opini

Antara Rakyat, Pemerintah, dan Aparat: Saat Aspirasi Berujung Represi

September 9, 2025
Next Post
Chelsea Makin Jauh dari Liga Champions Musim Depan

Chelsea Makin Jauh dari Liga Champions Musim Depan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

seventeen + 11 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021