SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kampanye yang diusung oleh Stonewall bersama English Premier League (EPL) untuk mendukung kesetaraan gender bagi kaum Lesbian, Gay, Bisexual dan transgender (LGBT) akan menghiasi jalannya pertandingan EPL pada pekan ke-13 hingga pekan ke-15.
Sejak pertama kali muncul pada musim 2016/2017, Stonewall selaku pencetus ide ini mengajak seluruh klub EPL untuk ambil bagian dalam salah satu kampanye mereka, yaitu Rainbow Laces (Tali Sepatu Pelangi). Kampanye ini sendiri berbentuk penggunaan tali sepatu berwarna pelangi, yang akan digunakan oleh seluruh pemain dan wasit yang akan bertanding pada pekan ke-13 hingga 15.
Tidak hanya tali sepatu saja, berbagai perlengkapan mulai dari ban kapten hingga bendera raksasa EPL dipastikan akan memakai warna yang merepresentasikan kaum LGBT tersebut. Selain itu, Wembley yang merupakan salah satu stadion kebanggaan publik Inggris juga akan dihiasi dengan warna-warna pelangi untuk meramaikan kampanye ini.
Liverpool FC yang merupakan salah satu klub tersukses di Inggris, turut mengumukan bahwa mereka telah menandatangi kontrak bersama Stonewall untuk mendukung penuh kampanye ini.
“Liverpool telah Berkomitmen terhadap perbedaan, kesetaraan, penerimaan. Untuk memastikan hal ini dilaksanakan di setiap sektor klub, kami merasa senang karena terlibat dalam program Diversity Champions dari Stonewall. Kami percaya bahwa olahraga harus terbuka bagi semuanya,” ujar CEO Liverpool Peter Moore seperti dikutip dari Skysports.com
Reds go rainbow in support of Liverpool Pride: https://t.co/N8w6f3HmJh pic.twitter.com/mbqpmXrYpV
— Liverpool FC (@LFC) July 20, 2017
Kampanye ini merupakan bentuk dukungan dari Federasi Sepakbola Inggris (FA) kepada para pelaku LGBT, khususnya yang masih ragu untuk berkecimpung di dunia olahraga. Kasus pelecehan wasit Jesus Tomillero di Spanyol membuat FA khawatir dengan kemungkinan terjadinya hal yang sama di Inggris.
Menariknya, FA justru menyarankan pelaku LGBT yang terjun dalam dunia olahraga untuk menyimpan rahasianya dan tidak perlu dipublikasikan. Hal itu sedikit berlawanan dengan tema kampanye ini.
FA berkaca pada kasus yang dialami oleh Justin Fashanu, mantan pemain Manchester City dan West Ham United pada era 1989-1990. Ia menjadi pemain Inggris pertama yang mengakui dirinya adalah seorang Gay. Pengakuan itu membuat dirinya memutuskan untuk bunuh diri setelah tidak mampu menahan tekanan dari masyarakat.
Dengan adanya kampanye seperti ini, diharapkan tidak akan ada lagi diskriminasi atau pun pelecehan terhadap kaum LGBT di masa depan. Sehingga, kaum LGBT bisa lebih menonjolkan dirinya di dunia olahraga.
Penulis : Ridi F Khan
Editor : Gilang Fajar Septian
Foto : Twitter @EFL
Sumber : skysports.com, panditfootball.com, sportsbusinessdaily.com