SERPONG, ULTIMAGZ.com – Pertarungan membara antara Real Madrid dan Liverpool di final Liga Champions Eropa yang digelar di NSC Olimpiyskiy Stadium 2018, Minggu (27/05/18) dini hari nanti akan menjadi laga antara dua tim yang memiliki sejarah panjang di kompetisi antarklub Benua Biru. Trofi Liga Champions seakan akrab dan melekat dalam aliran sejarah dua tim tradisional Eropa ini.
Sang petahana Real Madrid telah mengoleksi 12 gelar Liga Champions yang menjadikannya klub tersukses di kompetisi ini. Sedangkan, Liverpool masih menjadi wakil terdepan dari tanah Inggris Raya dengan koleksi 5 trofi “Kuping Besar”.
Di gelaran Liga Champions musim ini, Real Madrid dan Liverpool merupakan tim paling produktif dalam urusan menjebol gawang lawan. Jika dikombinasikan, keduanya telah menjebol gawang lawan sebanyak 70 kali (Liverpool 40, Real Madrid 30).
Cristiano Ronaldo memimpin urutan topskor sementara dengan jumlah 15 gol. Duo Liverpool, Mohamed Salah dan Roberto Firmino membuntuti kapten Portugal setelah sama-sama mengoleksi 10 gol.
Dengan pakem kedua tim yang dikenal gemar bermain agresif dan mengandalkan serangan cepat, hampir dapat dipastikan akan tersaji laga menarik di Kiev malam nanti. Namun, siapakah yang paling layak merengkuh trofi Liga Champions musim ini?
⏳ Today's THE day!#APorLa13 👊 pic.twitter.com/HEty1rFtJM
— Real Madrid C.F. 🇬🇧🇺🇸 (@realmadriden) May 26, 2018
Real Madrid: Road to Kiev
Perjalanan Madrid sejatinya tidak terlalu mulus untuk menuju partai puncak. “Si Putih” tampil sangat perkasa di fase grup, meski harus menjadi runner-up di bawah Tottenham Hotspurs.
Di babak penyisihan, Madrid sempat direpotkan oleh Paris Saint Germain. Bahkan, mereka nyaris tersingkir di babak 8 besar dan semifinal kala menghadapi Juventus dan Bayern Munchen.
Meski selalu diiringi kontorversi, harus diakui bahwa Madrid memang memiliki mental jawara Eropa. Sebuah modal yang bagus untuk meningkatkan rasa percaya diri di laga puncak nanti.
Keunggulan utama Madrid adalah kualitas pemain antar lini yang merata. Seluruh pos pemain Madrid diisi oleh pemain kelas dunia yang sarat dengan pengalaman.
Lini tengah Madrid dipenuhi dengan gelandang top yang berada dalam kondisi fit. Bukan tidak mungkin, Madrid akan mendominasi lini tengah dalam upaya memenangkan laga.
Ronaldo tentunya akan diharapkan untuk menunjukkan sinarnya dalam pertandingan ini, namun pemain lain seperti Marcelo, Sergio Ramos dan Isco juga siap hadir sebagai sosok pembeda jika sang aktor utama gagal bersinar.
Dari sisi pelatih, strategi racikan Zinedine Zidane diharapkan kembali manjur dalam usaha menghadirkan trofi liga Champions ke-13 Madrid. Setidaknya, dua trofi Liga Champions yang dipersembahkan Zidane sebelumnya sudah menjadi bukti nyata kualitas pelatih asal Prancis itu.
The sun rises over the streets of Kiev. #UCLfinal day has arrived. #WeAreLiverpool pic.twitter.com/2ALUUnJwSL
— Liverpool FC (@LFC) May 26, 2018
Liverpool: Road to Kiev
Di awal musim, Liverpool tidak masuk dalam daftar tim unggulan juara. Bahkan, “The Reds” harus mengawali kompetisi dari babak kualifikasi dengan menghadapi Hoffenheim.
Liverpool juga harus bermain imbang di awal fase grup saat melawan Sevilla dan Spartak Moscow. Mereka berhasil mencuri perhatian ketika sukses berpesta gol 7-0 saat melawan Maribor Branik, disusul dengan kemenangan atas Spartak Moscow di Anfield dengan skor yang sama.
Selanjutnya, trio pemain depan Liverpool terus menunjukan tajinya sebagai predator yang menakutkan bagi bek lawan. Total 29 dari 40 gol Liverpool diciptakan oleh Firmino, Mane dan Salah di Liga Champions.
Lewat performa gemilangnya baik dalam kompetisi domestik maupun kontinental, Salah sukses menjadi pemain kesayangan pendukung Liverpool. Sang “Pangeran Mesir” bahkan berhasil meraih gelar individu sebagai pemain terbaik dan top skor Liga Inggris, yang tentu akan semakin memacunya untuk bermain maksimal di final demi mempersembahkan gelar untuk Liverpool.
Lini belakang Liverpool juga tidak terlalu buruk di Liga Champions. Kiper Loris Karius sukses mencatatkan 6 kali nirbobol; tertinggi diantara kontestan lainnya. Didukung oleh konsistensi Virgil van Dijk ditambah semakin matangnya Robertson dan Alexander-Arnold, Madrid diprediksi akan kesulitan untuk memaksimalkan laju cepat pemain Real Madrid.
Inkonsistensi permainan tetap menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih Jurgen Klopp. Jika terdapat pos yang gagal mengembangkan permainan, maka Liverpool akan sulit untuk memenangkan pertandingan.
Menilik perjalanan dari dua tim tradisional Eropa ini, laga final dipastikan akan berjalan seru dan menarik. Madrid yang kerap menemui kesulitan dalam perjalanan menuju Kiev, bisa jadi akan mengalami hal yang serupa saat menghadapi Liverpool.
Begitu pula dengan Liverpool, yang harus konsisten dengan gaya permainan mereka. Jika tidak, besar kemungkinan Madrid akan memperpanjang hegemoni mereka di Eropa.
Penulis: Naufal Abrori Suprapto
Editor: Gilang Fajar Septian
Sumber: Goal.com, Panditfootball.com
Foto & Video : Fox Sports, Twitter @LFC & @realmadriden