Streetball. Kata ini memang terdengar tidak asing bagi para pemain basket dalam negeri. Berawal dari kejuaraan ‘Nike Freestyle’ se-Indonesia, komunitas streetball Indonesia berusaha melakukan show di berbagai tempat agar masyarakat Indonesia mengetahui bahwa freestyle basket memang ada. Saat itu, freestyle bola basket pun menjadi salah satu olahraga yang sedang trend dan tidak boleh dipandang sebelah mata.
Hasil event tersebut menghasilkan dua tim terbaik, yakni Cobra dan Kuro to Shiro. NIKE sendiri sebelumnya sudah membentuk Nike Freestyle yang beranggotakan Dani (D-Rocks), Bayu Radityo (Lunatic), Nyonh (Spinman), Subhan (Bodymover), Herdia (O’flow), Datuk, Iwan (Black), dan Ariel (the real D).
Setelah itu, Baswan (Brother’J) dan Rico (Spinboy) dari tim Kuro to Shiro melanjutkan hobi ini dengan membentuk tim “Magic Ball” yang masih beranggotakan 2 orang saat itu. Namun, pada akhirnya Galih Breakers dari Jakarta Breakin Team ikut bergabung. Saat itu, hanya dua tim freestyle yang dikenal, yaitu Nike Freestyle dan Magic Ball.
Pada tahun berikutnya, lahirlah komunitas basket di Bandung. Komunitas dengan nama ‘Legend of Streetball Indonesia’ terdiri atas Bayu Radityo a.k.a Lunatic dan Richard a.k.a Insane. Tak lama kemudian, Anwar (Hyperdrive), Ijal (Nightmare), Gobel (Trickz), Abah (Matrix), Yogi (Bull), dan beberapa sekutunya bertekad untuk menyebarluaskan streetball di seluruh Indonesia, khususnya di kota-kota besar.
Tahun-tahun berikutnya, dua legenda streetball itu berhasil mengubah sejarah perbasketan di Indonesia dengan bergabungnya Insane ke FSI. Perkembangannya pun sungguh drastis, terlebih lagi lantaran D’Rocks, Herdi’o’flo dan generasi baru FSI, yakni Spinman (Nyong), Bodymover (Subhan), Brother J (Baswan), Spinboy (Rico) turut bergabung di dalamnya.
Sama halnya dengan Lunatic. Ia bermimpi akan menghadirkan tim streetball dan freestyle yang profesional sperti AND1. Barulah pada akhir tahun 2003, Ball Star Indonesia lahir yang didirikan oleh Lunatic sendiri. Tergabungnya Tricks (Gobel), Nightmare (Ijal), U-turn (Gala), Iceman (Willa) dan Skinny (Aci) menjadikan ball star sendiri terbilang solid dan berhasil.
Setahun setelah itu Insane dan teman-teman di Future menjalankan program mempromosikan streetball. Kesuksesan mendatangi komunitas basket freestyle ini berturut-turut hingga memiliki sekolah basket dan merchandise Future. Tidak lama kemudian, barulah bermunculan bermacam-macam tim dari berbagai kota yang menampilkan skill dan trik khas mereka sendiri dan meramaikan streetball di Indonesia.
[divider] [/divider] [toggle title=”Info Artikel”]Penulis : Panji Septo Raharjo
Editor: Desy Hartini
Sumber Gambar: //www.la-lights.com/wp-content/uploads/2012/06/LALights-Open-Run-21.jpg