• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Olahraga

"Tangan Dingin" Popovich Sukses Membentuk San Antonio Spurs

by patricrioo
October 31, 2014
in Olahraga
Reading Time: 2 mins read
0
SHARES
146
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

NEW YORK, ULTIMAGZ.com – Kehadiran sosok pelatih yang sama selama 18 tahun bisa menimbulkan kebosanan terhadap gaya bermain dan kejenuhan para pemain. Namun, itu tidak berlaku bagi klub asal Texas, San Antonio Spurs. Selama hampir 18 tahun lebih, sosok yang sama masih setia menangani Spurs. Sosok itu bernama Gregg Popovich.

Hadirnya Popovich di klub asal Texas itu merupakan anugrah bagi Spurs. Lewat tangan dinginnya, tiga pemain Spurs yaitu, Tim Duncan, Tony Parker, dan Ginobili masuk ke dalam daftar Hall of Fame-nya NBA. Tak hanya itu, Spurs berhasill meraih lima gelar juara NBA selama era Popovich (1996-2014).

Selain pintar mendidik pemain, Popovich juga pandai meracik taktik bagi timnya. Tak heran, pelatih berusia 65 tahun ini mendapat kepercayaan dan respek dari para pemainnya. Hal itu dinyatakan Popovich pada jurnalis AS, Michael Lee, pada harian Washington Post.

“Mereka berbeda. Saya mencoba jujur kepada mereka setiap latihan. Saya rasa sia-sia saja melebih-lebihkan atau berkata bohong tentang kemampuan mereka. Itu melelahkan. Anda harus mengingat apa yang Anda katakan kepada seorang pemain minggu lalu. Itu tidak akan berhasil,” kata Popovich.

“Jadi, jika Anda benar-benar jujur kepada mereka, saat mereka bermain bagus, puji dan sayangi mereka. Jika mereka bermain buruk, tegur mereka. Biarkan mereka tahu, bahwa Anda peduli kepadanya. Dan jika seorang pemain sadar, bahwa kamu peduli dan percaya bisa membuatnya lebih baik, didikan kamu berarti berhasil,” kata Popovich.

Didikkan Popovich

Point guard andalan Spurs, Tony Parker, pernah dibuat menangis oleh Popovich saat pertama kali pindah ke Spurs. Sama halnya dengan centre Spurs, Boris Diaw, saat baru pindah dua musim lalu. Pada sebuah konferensi pers, Popovich pernah berkata bahwa penampilan Diaw tidak pernah maksimal, meski ia sudah menaruh Tim Duncan, centre andalan Spurs di bangku cadangan.

Menurut pelatih dengan dua anak ini , jujur terhadap para pemain, tegur mereka saat mereka salah, dan puji mereka bermain bagus akan mendapatkan kepercayaan dan respek para pemain. Popovich sudah membuktikannya, saat kedua pemain andalannya,Ginobili dan Toni Parker, mau menandatangani kontrak jangka panjang. Kedua pemain ini bersedia menandatangni kontrak, asalkan Popovich tetap melatih mereka.

Gaya permainan dan manajemen pemain yang dilakukan Popovich telah membuat Spurs menjadi contoh bagi klub olahraga profesional lainnya.  Selama bertahun-tahun, banyak orang meragukan Spurs untuk masuk babak play off karena memiliki skuad yang sudah uzur. Namun, setiap tahunnya mereka selalu kembali lebih kuat. Dengan Popovich disisi mereka, hal tersebut nampaknya tidak akan pernah berubah.

Editor: Patric Batubara

Foto: I.cbc.ca

Sumber: Businessinsider.com

Tags: Gregg PopovichManu GinobiliNBASan Antonio SpursTony Parker
patricrioo

patricrioo

Related Posts

Lewis Hamilton memenangkan gelar juara dunia keduanya pada 2014. (independent.co.uk)
Hiburan

Mengenal Lewis Hamilton, Sang Pembalap F1 Legendaris

May 14, 2025
Oscar Piastri, Max Verstappen, dan Charles Leclerc berdiri di atas podium pada balapan F1 Grand Prix Saudi Arabia. (autosport.com)
Olahraga

Oscar Piastri Berhasil Mendominasi Grand Prix Saudi Arabia

April 24, 2025
Atlet profesional terakhir Amerika dalam Jai Alai, Leon Shepherd. (shsnorsenews.org)
Iptek

Jai Alai: Olahraga dengan Lemparan Bola Tercepat yang Hampir Punah

April 23, 2025
Next Post

"HellBoy" Jadi Juara Dunia Panco

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021