• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, November 21, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Opini

Little Miss Sunshine: Representasi Impian Penduduk Kelas Bawah di AS

Felix by Felix
May 22, 2018
in Opini, Review
Reading Time: 2 mins read
Little Miss Sunshine: Representasi Impian Penduduk Kelas Bawah di AS

Studi karakter yang apik dalam "Little Miss Sunshine" menangkis segala tontonan yang menjelma sebagai cerminan baru pada tiap karakter hasil representasi keluarga kelas menengah bawah di Amerika Serikat. (Foto: IMDB)

0
SHARES
3.9k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Film Little Miss Sunshine mengajak untuk mengenal citra negara maju Amerika Serikat dari kacamata sisi yang jarang dipakai oleh para sineas. Dengan jeli, film ini membangun energi dari tiap-tiap karakter dan keberlangsungan cerita yang manusiawi.

Digarap bersama oleh pasangan sutradara Jonathan Dayton dan Valerie Faris, Little Miss Sunshine berhasil menapik dua penghargaan di ajang tahunan prestisius Academy Awards pada tahun 2007 untuk kategori pemeran pendukung pria dan skenario asli terbaik.

Berlatar di negara bagian Alburquerque, New Mexico, cerita yang ditulis oleh Michael Arndt ini berkisah tentang sebuah keluarga dari kelas menengah bawah dan polemik dari enam karakter yang dihadirkan.

Enam karakter tersebut berposisi sebagai representasi publik dari kelas bawah, antara lain seorang ayah perusuh motivasi, anak perempuan polos yang gila obsesi, pemimpi buta warna yang nekat, sang ibu dengan kebesaran hati, hingga kakek loyo pecandu narkoba.

Jelma Impian Masyarakat Kaum Menengah Bawah

Di paruh pembuka film, Little Miss dengan optimis telah menggiring penonton dengan metafora mimpi-mimpi dari keenam karakter. Setiap pengambilan aktivitas turut diikutsertakan dengan kebersandingan relevansi yang muncul secara fasih di tiap-tiap peran.

Pertama, dengan anak perempuan yang bernama Olive Hoover (Abigail Breslin) yang secara jeli menampilkan obsesinya dalam ajang kecantikan. Aktivitasnya tergambar dengan ekspresi wajah polos kagum di depan layar kaca televisi.

Diteruskan dengan aktivitas lain yang datang dari sang ayah yakni Richard Hoover (Greg Kinnear) di ruang kelas perkuliahan. Dirinya dengan energi positif, sedang menggebu-gebu memelopori cara menuju sukses ala dirinya.

Usai dua karakter membuka, dilanjutkan dengan aktivitas singkat dua karakter lain di paruh waktu bersamaan, kakek Edwin Hoover (Alan Arkin) dan Dwayne (Paul Dano). Kakek sibuk dengan candu narkoba di bilik kamar mandi sedangkan Dwayne sibuk olahraga demi capaiannya di sekolah penerbangan kelak.

Pembukaan yang mengarah impian jelas para karakter ini ditutup oleh aktivitas sang ibu (Toni Collete) yang sedang dalam perjalanan menjemput saudaranya Frank Ginsberg (Steve Carell) di rumah sakit, terpaut jelas laga Frank yang mencoba bunuh diri dikarenakan gagal mencapai impiannya.

Kisah Little Miss Sunshine yang telah dibuka dengan hadirnya impian dari tiap karakter tersebut kemudian menjelma dengan konflik yang melulu hadir secara konstan di paruh-paruh berikutnya. Ini menunjukkan bahwa fondasi pengisahan dapat sangat kuat dalam mendukung asumsi kebosanan para penonton.

Setidaknya dengan kemunculan Little Miss Sunshine, kita disegarkan dan diselamatkan dengan akhlak cerita dan bangunan pikiran sosial yang berelevansi pada keindahan pola berkisah perihal kemanusiaan di era sekarang. Ini didasari atas semakin menjamurnya doktrinasi selera pasar yang gila fantasi namun minim nilai moral.

Penulis: Felix

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Infografis: Felix

Foto: IMDB

Tags: abigail breslinfilm independentgreg kinnearLITTLE MISS SUNSHINEmichael arndtsteve carelltoni colleteultimagz
Felix

Felix

Related Posts

Superman, Wonder Woman, dan Batman dalam Absolute Universe. (gizmodo.com)
Film

Absolute Universe Hadirkan Adaptasi Baru DC Comics

November 18, 2025
No Longer Human
Literatur

No Longer Human: Catatan Hidup Seorang Penipu

October 2, 2025
gangubai
Film

Gangubai Kathiawadi, dari Jalanan Kamathipura ke Bioskop

September 30, 2025
Next Post

Opini: Langkah Tepat Meghan Markle Langgar Peraturan Kerajaan Inggris

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

17 − nine =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021