• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, July 6, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

IT (2017): Kembalinya Teror Badut Sirkus Setelah 27 Tahun

by Ridi Fadhilah Khan
September 8, 2017
in Review
Reading Time: 2 mins read
IT (2017): Kembalinya Teror Badut Sirkus Setelah 27 Tahun

Penampilan badut sirkus penebar teror Pennywise dalam film IT (2017). Setelah sebelumnya hadir di tahun 1990, Warner Bros. merilis versi terbaru dari film yang didasari oleh cerita penulis horror kawakan Stephen King.

0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com –  Resmi rilis di Indonesia pada 6 September 2017, tren me-remake film lawas sepertinya masih terus berlanjut. Film IT kali ini dibuat ulang oleh New Line Cinema. Tepat 27 tahun setelah film pertamanya pada tahun 1990, sang badut sirkus penebar teror Pennywise telah kembali ke kota Derry. Lebih mencekam, Pennywise kembali untuk meneror anak-anak di kota Derry.

You'll float too. You'll float too. You'll float too. Watch the official trailer for #ITMovie, in theaters September 8. pic.twitter.com/m60CHKwDUO

— IT Chapter Two 🎈🎈 (@ITMovieOfficial) July 27, 2017

Film IT (2017) masih mengadopsi cerita dari pengarang horror kawakan Stephen King dan menceritakan kembalinya badut sirkus penebar teror Pennywise (Bill Skarsgård) ke kota Derry setelah lenyap selama 27 tahun.

Berawal dari hilangnya Georgie Denbrough (Jackson Robert Scott) saat bermain dengan perahu kertas ditengah hujan. Diikuti dengan hilangnya anak-anak di kota Derry satu per satu. Sang kakak Bill Denbrough (Jaeden Lieberher) bersama teman-temannya yang tergabung dalam geng The Losers Club mencoba memecahkan sekaligus melawan teror Pennywise. Dalam prosesnya, mereka tak luput dari teror Pennywise.

Walaupun memiliki latar belakang dan sebagian besar alur cerita yang masih sama dengan film pertamanya, sutradara Andy Muschietti memberikan penyesuaian pada alur film ini. Terlihat dengan durasi film yang memendek menjadi 2 jam 15 menit dari sebelumnya 3 jam 13 menit.

Namun, perubahan-perubahan yang dilakukan oleh Andy tidak mengurangi ketegangan dari teror yang diberikan oleh Pennywise. Di film terbaru ini, Pennywise terlihat lebih menyeramkan dibandingkan film pertamanya.

Jika berbicara kekurangan film ini, dapat dirasakan bahwa Andy tidak memasukkan detil-detil kecil ke dalam adegan-adegan. Salah satu yang paling krusial adalah kurangnya pengenalan beberapa karakter dalam film.

Mulai dari karakter Eddie Kaspbrak (Jack Dylan Grazer) yang selalu dikurung oleh ibunya di dalam rumah. Tidak ada penjelasan pasti tentang mengapa Eddie dikurung. Dikatakan bahwa Eddie memiliki penyakit. Meskipun begitu, tidak jelas apakah penyakit yang diidap Eddie sehingga harus dikurung oleh ibunya.

Sama seperti Eddie, tokoh Beverly Marsh (Sophia Lillis) sangat dilindungi dan juga cenderung dikurung oleh ayahnya. Tidak jelaskan apa hal ini dikarenakan beredarnya kabar negatif tentang Beverly dari orang-orang di sekitarnya hingga sang ayah membatasi geraknya.

Kemungkinan lain yang ramai dibicarakan oleh para penggemar loyal adalah orangtua Eddie dan Beverly pernah bertemu dengan Pennywise 27 tahun yang lalu. Hal inilah yang membuat mereka tidak mau anak-anaknya bertemu juga dengan Pennywise.

Meskipun demikian, kekurangan ini tidak terlalu berdampak pada keseluruhan film karena ketegangan yang diciptakan Pennywise dibawakan dalam porsi yang pas. Ditambah lagi dengan adegan-adegan cinematic yang memasukkan aspek estetika, meskipun film ini bergenre Horror.

Selain itu, kostum yang dikenakan oleh Pennywise sendiri menjadi nilai plus bagi sang sutradara. Pennywise yang sudah terkenal mengerikan kini menjadi lebih mengintimidasi berkat modifikasi kostum yang dilakukan.

Ready to float with Pennywise? 🎈 #ITMovie pic.twitter.com/u2kWhRORCt

— IT Chapter Two 🎈🎈 (@ITMovieOfficial) May 22, 2017

Konflik yang disajikan pun tersusun rapi. Adegan demi adegan yang disajikan mampu membuat para penonton menahan napas sekaligus menutup kedua matanya. Ditambah lagi dengan efek suara pendukung pada film ini. Film IT (2017) berhasil membawa lebih banyak mimpi buruk dibanding film pertamanya.

 

Penulis: Ridi F. Khan

Editor: Christian Karnanda Yang

Foto: Twitter @ITMovieOfficial

 

Tags: Andy MuschiettiITPennywisereview film IT 2017stephen kingwarner bros
Ridi Fadhilah Khan

Ridi Fadhilah Khan

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post
Samsung Penyebab akan Meroketnya Harga iPhone 8?

Samsung Penyebab akan Meroketnya Harga iPhone 8?

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021