• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, June 24, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

Kereta Penuh Misteri dalam “Murder on the Orient Express”

by Audrie Safira Maulana
December 5, 2017
in Review
Reading Time: 2 mins read
Kereta Penuh Misteri dalam “Murder on the Orient Express”

Kenneth Branagh yang memerankan Hercule Poirot dalam film adaptasi Murder on the Orient Express.

0
SHARES
717
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Detektif terkenal, Hercule Poirot kembali dihidupkan dalam layar kaca melalui film adaptasi terbaru dari salah satu karya novelis asal Inggris, Agatha Christie, yang bertajuk “Murder on the Orient Express“. Film ini merupakan adaptasi dari salah satu novel kriminal Christie dengan judul sama yang terbit pada 1934.

Murder on the Orient Express bercerita tentang Hercule Poirot (Kenneth Branagh), seorang detektif terkenal asal Belgia yang tengah berlibur setelah menyelesaikan sebuah kasus pencurian di Kota Yerusalem. Namun, liburannya terpaksa ditunda setelah ia menerima panggilan dari London untuk menyelesaikan kasus lain.

Berkat temannya yang merupakan direktur dari Kereta Orient Express, ia berhasil mendapatkan tempat dalam kereta penumpang mewah tersebut untuk menuju London. Tetapi, akibat salju yang menumpuk selama perjalanan, kereta yang ia tumpangi pun terpaksa harus berhenti. Istirahat Poirot semakin terganggu ketika ia menemukan seorang penumpang yang tewas dibunuh dan ia diutus untuk membantu mencari sang pelaku.

Film yang juga disutradarai oleh Branagh ini merupakan film adaptasi kedua dari novel tersebut, yang sebelumnya disusul oleh film berjudul sama yang rilis pada 1974.

“Murder on the Orient Express” mendapat respon yang cukup baik dari penonton. Film yang meraup pendapatan hingga $203.4 juta dollar ini membuat kalangan masyarakat, terutama para penggemar novel Agatha Christie, bernostalgia melalui konsep dan latar bernuansa ‘jadul’ ala novel ciptaannya. Selain itu, alur cerita yang diusung kerap memunculkan suasana mengejutkan karena unsur plot twist di dalamnya.

Di samping kemasan cerita yang menarik, kemampuan akting oleh para aktor dan aktris dalam memerankan karakter mereka juga patut mendapatkan pujian, terutama totalitas Branagh kala melakoni tokoh Poirot.

“Saya adalah penggemar Poirot dan setelah membaca bukunya, saya merasa kagum. Kenneth Branagh sebagai Hercule Poirot diperankan secara indah. Ia sangatlah lucu dan mampu menunjukkan betapa pintarnya sosok Poirot tersebut,” ujar salah satu penggemar dengan nama pengguna KarimSoliman10, dikutip dari metacritic.com.

Namun, bagi beberapa penggemar, film ini masih memiliki kekurangan dalam beberapa aspek. Salah satunya adalah konsep film yang kurang konsisten.

“Masalah kedua adalah gaya yang tidak konsisten. Branagh ingin menjadi “modern”, tetapi dia baru saja menghasilkan film yang cukup menjengkelkan,” ujar GinaK yang juga menyuarakan pendapatnya di metacritic.com.

Saat ini, “Murder on the Orient Express” akan coba melanjutkan kesuksesannya dengan sekuel bertajuk “Death on the Nile” yang sedang dalam proses pengerjaan.

Penulis: Audrie Safira Maulana

Editor: Gilang Fajar Septian

Foto: nerdist.com

Sumber: metacritic.com, theguardian.com, thejakartapost.com

Tags: 2017agatha christiecrimedetektiffilmhercule poirotkenneth branaghmurder on the orient expressmysteryultimagz
Audrie Safira Maulana

Audrie Safira Maulana

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post
Teddy Adhitya Hibur ‘Foodtizen’ di Foods Jaman Now

Teddy Adhitya Hibur 'Foodtizen' di Foods Jaman Now

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021