“Mata orang yang suka memberi, kata teman-teman yang melek, enak dipandang,”
Itulah salah satu kutipan dari buku kumpulan cerita pendek (cerpen) seorang sastrawan Indonesia, Ahmad Tohari. Tidak kurang dari lima belas cerpen terangkum dalam buku yang diterbitkan pada tahun 2013 ini. Sebelumnya, seluruh cerita dalam buku ini merupakan karya sang maestro yang telah tersebar di banyak media cetak.
Beberapa cerpen tersebut antara lain berjudul Mata yang Enak Dipandang, Penipu yang Keempat, Daruan, Warung Penajem, Sayur Bleketupuk, dan masih banyak lagi. Kebanyakan tema cerita yang diangkat pun berlatar belakang dari sekelompok orang yang berasal dari golongan kecil. Hal ini semakin mempertegas ciri khas penulis yang memang sering mengangkat tema tersebut.
Ditambah dengan kemampuan penulis dalam menggambarkan keadaan kelompok kecil tersebut secara jelas dan gamblang. Hal ini membuat beberapa hal yang tabu seperti “dukun” pun tak luput dari perhatian penulis. Kisah yang bernilai religius juga tersaji dalam salah satu cerpennya, yakni Salam dari Penjaga Langit atau kisah yang berada di luar nalar sekalipun, seperti Pemandangan Perut. Ada pula cerita tentang dua keadaan kontras yang terlihat pada akhir cerita, yakni Harta Gantungan di mana pada awal cerita, para pembaca tidak dapat menduganya sama sekali.
Selain itu, salah satu cerita yang cukup mendapat tempat khusus dalam buku ini adalah Bulan Kuning Sudah Tenggelam. Berbeda dengan cerita-cerita lainnya, cerita ini menghabiskan paling banyak lembaran buku dan hampir menyerupai novelet. Di luar ceritanya yang cukup panjang, pengangkatan konflik dalam keseluruhan cerita ini cukup menggugah hati, khususnya para perempuan.
Secara garis besar, buku ini adalah buku yang dapat membantu pembaca untuk melihat dalam sudut pandang orang kecil dan diharapkan mampu menambah kepekaan pembaca terhadap masalah-masalah yang dihadapi mereka.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis: Firqha Andjani
Editor: Desy Hartini
Foto: goodreads.com[/box]