Judul : Manusia Langit
Penulis : J. A. Sonjaya
Penerbit: Kompas
Jumlah halaman : 210
SERPONG, ULTIMAGZ.com – Indonesia kaya akan keanekaragaman budaya. Melalui budaya, bangsa kita memperoleh pegangan hidup bersama. Bahkan melalui keanekaragaman budaya, bangsa Indonesia memiliki identitas kebangsaan tersendiri.
Mahendra, seorang arkeolog muda juga pengajar muda dari sebuah unversitas di Yogyakarta berusaha kabur dari kota tersebut demi melakukan penelitian ke Pulau Nias untuk membuktikan keberadaan manusia langit.
Orang Nias terutama di Kampung Banuaha percaya bahwa keturunan mereka berasal dari langit, dan ketika mati pun mereka akan kembali ke atas langit. Dari situ, ia mendapatkan pelajaran tentang asal usul manusia langit.
Manusia seringkali memiliki pemikiran-pemikiran tinggi bagaikan langit dan bumi. Itulah yang membuat Mahendra menarik kesimpulan bahwa setiap manusia adalah manusia langit.
Bahkan julukan tersebut ia sematkan pula pada dirinya sendiri yang sempat berbangga hati karena memiliki pemikiran yang tinggi bagaikan langit.
Tak hanya sampai di situ, kegundahan yang membuatnya kabur dari Jogja terulang kembali saat ia mulai menyatu dengan kehidupan orang di Kampung Banuaha.
Ia jatuh cinta dengan Saita, gadis pincang namun jelita yang ternyata sudah dibeli oleh pemuda lain. Ia teringat akan kisah cintanya yang berujung tragis dengan mahasiswinya di Yogyakarta bernama Yasmin, gadis keturunan Arab asal Lombok
Bagaimana perjalanan Mahendra dalam memperoleh makna kehidupan dari Pulau Nias? Bagaimana pula kelanjutan asmara antara Mahendra dan Saita yang penuh harap?
Melalui novel Manusia Langit karya J. A. Sonjaya ini, kita disadarkan bahwa setiap budaya memiliki makna tersendiri di baliknya sekaligus mendekatkan pembaca dengan budaya Nias. Menariknya, novel etnografis (novel yang bercerita tentang suatu budaya) ini dilengkapi dengan berbagai istilah yang biasa dipakai oleh Orang Nias.
[divider] [/divider] [box title=”Info”]Penulis : Agung Mustika
Editor : Ghina Ghaliya
Gambar : www.google.com