• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

Stip & Pensil: Anak Geng Juga Bisa Bikin Sekolah

by Geofanni Nerissa Arviana
May 1, 2017
in Review
Reading Time: 2 mins read
Stip & Pensil: Anak Geng Juga Bisa Bikin Sekolah
0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Hingga kini, pendidikan di Indonesia masih menjadi salah satu tugas pemerintah yang masih terus dicari jalan keluarnya. Tidak hanya di pelosok negeri, bahkan di beberapa daerah di ibukota pun masih memiliki kendala dalam hal pendidikan.

Begitulah keadaan yang diceritakan dalam film Stip & Pensil. Berbalut canda dan sedikit romantisme, film yang disutradarai oleh Ardy Octaviand dan diproduksi oleh MD Pictures ini digarap sebagai kritik sosial terhadap pendidikan di Indonesia.

Bermula dari empat murid SMA yaitu Toni (Ernest Prakasa), Saras (Indah Permatasari), Bubu (Tatjana Saphira), dan Aghi (Ardit Erwandha) yang dianggap sombong karena mereka adalah anak orang kaya. Mereka kerap kali menjadi korban bullying dan dianggap tidak mau berteman dengan murid lainnya. Bullying tersebut juga memacu mereka untuk membalas hal yang setimpal.

Suatu ketika, salah satu guru mereka yaitu Pak Adam (Pandji Pragiwaksono) meminta murid-muridnya untuk menulis esai tentang masalah sosial di sekitar mereka. Dua esai terbaik akan diikutkan dalam lomba esai tingkat nasional. Toni, Saras, Bubu, dan Aghi berusaha mendapat ide terbaik demi membuktikan bahwa mereka tidak sekadar anak orang kaya manja, tetapi memiliki kepedulian kepada sesama.

Pertemuan Toni dan kawan-kawan dengan Ucok, seorang pengamen jalanan, menghasilkan ide untuk menulis esai tentang masalah pendidikan di tempat tinggal Ucok. Ucok tinggal di suatu daerah kumuh di Jakarta dan tidak ada anak yang bersekolah di daerah tersebut.

Keprihatinan dari Toni dan kawan-kawan muncul hingga mereka ingin mewujudkan sekolah sederhana untuk Ucok dan anak-anak lainnya yang tinggal di daerah tersebut. Awalnya, Toni dan kawan-kawan berpikir membangun sekolah akan sangat mudah, apalagi mereka memiliki banyak uang. Pak Toro (Arie Kriting) yang adalah kepala suku pemulung juga setuju dengan ide mereka.

Ternyata banyak masalah yang harus dilalui Toni dan kawan-kawan. Mulai dari masalah perizinan, barang-barang di sekolah yang justru diambil pemulung, hingga anak-anak yang tidak mau sekolah. Bahkan, pada awal sekolah dibangun, anak-anak tersebut perlu dibayar untuk mau diajar.

Naskah rapi garapan Joko Anwar ini mampu membawa penonton hanyut dalam kondisi sosial masyarakat Indonesia yang selama ini tak terlihat. Mirisnya, banyak orang tua berpikir pendidikan tidaklah penting. Hal ini mencerminkan pikiran masyarakat pinggiran yang tidak sadar bahwa sesungguhnya pendidikan mampu mengubah status sosial mereka menjadi lebih baik.

Akankah Toni dan kawan-kawan mampu memperbaiki kondisi sosial, terutama pendidikan, di daerah tempat tinggal Ucok?

Penulis: Geofanni Nerissa Arviana

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Foto: jawapos.com

Tags: 2017aprilbioskopErnestfilmFilm IndonesiajakartaJoko AnwarserpongStip & Pensilultimagz
Geofanni Nerissa Arviana

Geofanni Nerissa Arviana

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post
Libas CLS Knights, Satria Muda Melaju ke Final IBL 2017

Libas CLS Knights, Satria Muda Melaju ke Final IBL 2017

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021