• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Saturday, June 7, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Review

Tragedi Kemanusiaan dalam Film Bisu ‘Setan Jawa’

by Hilel Hodawya
February 23, 2017
in Review
Reading Time: 2 mins read
Tragedi Kemanusiaan dalam Film Bisu ‘Setan Jawa’

Salah satu adegan dalam film "Setan Jawa" karya Garin Nugroho

0
SHARES
559
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pada awal abad ke-20, kelahiran era industri mengakibatkan sebuah tragedi kemiskinan melanda tanah Jawa. Masyarakat Jawa dengan budaya tradisional yang masih kental berusaha meraih kekayaan dengan berbagai cara, termasuk melalui ritual-ritual mistis. Salah satu cara mistis yang dapat dilakukan untuk memperoleh kekayaan adalah Pesugihan Kandang Bubrah.

Sebagai pemuda desa miskin yang tidak memiliki apa-apa, Setio juga bermimpi untuk memperoleh kekayaan agar bisa melamar wanita yang dicintainya, Asih, yang adalah seorang putri bangsawan Jawa. Setelah lamaran pertamanya ditolak, Setio memutuskan untuk membuat kesepakatan dengan iblis melalui Pesugihan Kandang Bubrah. Lewat kesepakatan tersebut, ia berhasil memperoleh kekayaan dari iblis namun harus membayar kesepakatan itu dengan menjadi tiang penyangga rumah saat ajalnya tiba.

Kekayaan yang kini dimiliki Setio membuat Asih akhirnya menerima lamarannya dan bersedia untuk kawin dengannya. Mereka hidup bahagia di sebuah rumah Jawa yang megah.

Tetapi kebahagiaan yang dirasakan Asih sirna ketika ia mengetahui bahwa suaminya telah melakukan ritual Pesugihan Kandang Bubrah. Ia pun memberanikan diri untuk menemui setan pesugihan dan memohon ampunannya agar tidak menjadikan suaminya tiang penyangga rumah ketika meninggal nanti.

Setan Jawa adalah sebuah film bisu hitam putih karya sutradara ternama Garin Nugroho yang mengangkat tema mitologi Jawa. Film ini diiringi dengan komposisi musik gamelan Indonesia karya Rahayu Supanggah pada pemutarannya.

Garin mengaku bahwa film yang terinspirasi dari film bisu hitam putih Nosferatu (1922) dan Metropolis (1927) ini membangkitkan kenangannya akan kehidupan masa kecilnya di Yogyakarta yang dipenuhi dengan pertunjukkan wayang kulit dan iringan gamelan.

“Setan Jawa sebagai film bisu hitam putih dengan iringan langsung gamelan serta dengan tema dunia mistik ini adalah sebuah hasil representasi dan kenangan masa kecil di rumah saya di Yogyakarta yang membawa masa lampau sekaligus masa kini,” ungkap Garin melalui siaran persnya kepada Kompas.com.

Film ini akan segera diputar pada Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne, Australia pada 24 Februari 2017. 20 Pengrawit (pemain gamelan) akan membawakan orkestra gamelan secara langsung di depan layar sambil berkolaborasi dengan Melbourne Symphony Orchestra oleh Iain Grandage. Sebelumnya, penonton Indonesia telah terlebih dahulu mendapat kesempatan untuk menonton film tersebut di Taman Ismail Marzuki pada September 2016 yang lalu.

“Setan Jawa yang fokus pada mistik Jawa ini merupakan fenomena kontemporer dan eksperimentasi bahasa visual, menggabungkan visual arts, teater, tari, fashion, hingga musik dalam ruang bebas interpretasi,” jelas Garin.

Penulis: Hilel Hodawya

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Sumber: Kompas.com, thejakartapost.com, liputan6.com

Foto: kanaltigapuluh.info

Tags: 2017filmhitam putihIndonesiasetan jawa
Hilel Hodawya

Hilel Hodawya

Related Posts

Potret Buku Surrounded by Idiots karya Thomas Erickson (penguin.com.au)
Literatur

Surrounded by Idiots: Mereka Bukan Idiot, Mereka Hanya Berbeda

May 7, 2025
Sampul buku Lolita karya Vladimir Nabokov. (dezimmer.net/Dieter E. Zimma)
Hiburan

Lolita: Sebuah Kisah Cinta Dibalut Pisau

March 17, 2025
Sang Nabi Kahlil Gibran
Literatur

Sang Nabi: Ketika Kahlil Gibran Kemas Filosofi dalam Puisi

March 12, 2025
Next Post
Menelaah Rupiah Bersama BI Corner

Menelaah Rupiah Bersama BI Corner

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021