• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, August 27, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Adeline, Penggerak Generasi Muda Peduli Lingkungan

Danielisa by Danielisa
November 7, 2015
in Lainnya, Opini
Reading Time: 3 mins read
0
SHARES
152
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Dulu dia pernah dilanda banjir saat bertempat tinggal di daerah Jakarta Utara. Tak ingin peristiwa banjir kembali melanda, dia dan keluarga memutuskan untuk pindah rumah ke daerah Semak Dua, Jakarta Barat. Namun, setelah terhindar dari banjir, situasi yang jauh berbeda terjadi di tempat tinggal barunya dengan cuaca yang sangat kering, walaupun masih dalam satu propinsi yang sama. Melihat kesenjangan cuaca yang terjadi membuat Adeline Tiffanie Suwana berpikiran untuk membentuk komunitas Sahabat Alam yang kini berubah menjadi Yayasan Sahabat Alam.

Rasa penasaran Adeline untuk mencari informasi mengenai keadaan alam ini ternyata menggiringnya pada kegiatan peduli lingkungan yang Adeline salurkan melalui Yayasan Sahabat Alam. Adeline ingin agar anak muda turut ambil bagian dalam menjaga lingkungan. Menurutnya, yang terpenting adalah bagaiamana mengembangkan rasa kepedulian genereasi muda terhadap lingkungan dan alam disekitar mereka.

Melalui Yayasan Sahabat Alam yang dibentuk Adeline pada tahun 2008, para anak muda memiliki kesempatan untuk mengembangkan kepedulian mereka terhadap lingkungan. “Sebenernya simpel sih, saya ingin membuat platform untuk anak muda di mana mereka secara leluasa bisa berbicara satu sama lain, berdiskusi tentang lingkangan dan platform bagi mereka untuk melakukan kegiatan tentang lingkungan.”

Dengan bergabung ke Yayasan Sahabat Alam, anggota akan diajarkan bagaimana saling mengutarakan pendapat masing-masing atau brainstorming dan memperoleh pembekalan mengenai masalah yang ingin didiskusikan. Salah satu topik diskusi Yayasan Sahabat Alam adalah pembuatan lubang biopori yang mampu mengolah sampah organik seperti kulit pisang secara alami dengan adanya organisme di dalam tanah. Lubang yang berdiameter sekitar satu hingga lima meter ini berperan sebagai tong sampah alami yang dapat membuat tanah menjadi lebih subur. Dengan berdiskusi para anak muda pun memiliki pandangan baru bahwa sampah organik dapat didaur ulang secara alami.

Tak sekedar berdiskusi para anggota Yayasan Sahabat Alam juga melakukan aksi nyata untuk mengimplementasikan lubang biopori ini. Mereka fokus pada taman kota atau taman yang terletak di dekat trotoar atau sekitar tempat para anggota yang bisa digali untuk lubang biopori.

Sudah lebih dari sekitar 100 kegiatan telah dilakukan Yayasan Sahabat Alam dengan berfokus pada empat proyek besar, yaitu penanaman pohon, ekspedisi taman nasional, mengadakan seminar di beberapa sekolah, dan pengembangan energi.

“Saya harap anak muda tidak hanya bergantung pada pemerintah yang telah melakukan apa bagi rakyatnya, tetapi dari kita sendiri pun harus memikirkan apa yang bisa kita ubah dari gaya hidup kita,” harap Adeline peraih penghargaan Kick Andy Young Heroes 2014 ini.

Adeline percaya peduli terhadap lingkungan dapat dimulai sejak kecil lewat pembinaan sejak dini tentang lingkungan kepada anak muda. Dengan begitu kepedulian terhadap lingkungan akan tertanam dan menjadi sebuah nilai dan moral dalam diri generasi muda. Permasalahannya bukan pada mengapa kita mau menjaga dan berindak untuk alam, tetapi bagaiamana anak muda dapat melaksanakan kewajibannya sebagai manusia yang tinggal di kota sebagai masyarakat urban.

Hal inilah yang dirasanya perlu dimiliki oleh anak-anak muda. Ketika anak muda tidak terbiasa untuk membuat keputusan dalam hidupnya maka akan berdampak pada masa depan mereka.

“Jika ridak ada yang memulai, lalu mulainya mau kapan? Ini lebih kepada kebiasaan moral kita untuk sesuatu yang paling simpel, seperti tidak membuang sampah sembarangan. Bahkan, kita tidka perlu melakukan aksi ketika keadaannya udah parah. Malah sebelum kondisinya parah kita harus me-refine itu,” tambah Adeline.

Aksi nyata Adeline dalam melestarikan lingkungan membuat ia meraih berbagai penghargaan dari dalam maupun luar negri. Diantaranya, penghargaan dari Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI) Award 2009, International Young Eco Hero di Amerika Serikat pada 2009, Diana Award dari Inggris pada 2013, ASEAN Champions of Biodiversity di Filipina, National Energy Globe Award di Austria, dan masih banyak lagi.

Profil
Nama: Adeline Tiffanie Suwana
Prestasi:
1. Outstanding Student for the World, Kementrian Luar Negeri Republik Indonesia, London, United Kingdom, 3 Juni 2013
2. Indonesia Green Award
3. Pemimpin Pelestari Bumi, Pelestari Nilai Luhur Komunitas, Pelestari Energi Terbarukan Jakarta, 25 Juni 2013
4. Internasional Diana Award, London, Inggris, 17 September 2013
5. Siswa Berprestasi Semen Indonesia Jakarta, 9 Januari 2014
6. Asean Champions of Biodiversity, Manila Filipina, 26 November 2014

Penulis: Lani Diana
Editor: Nikolaus Harbowo
Fotografer: Evelyn Leo

Danielisa

Danielisa

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

July 16, 2025
digicam
Opini

Digicam Kembali ke Pasar: Dari Kesenangan Jadi Berlebihan?

July 16, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

July 16, 2025
Next Post

Selamatkan Teluk Benoa, Pulau Bali di Ujung Tanduk

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

sixteen − one =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021