SERPONG, ULTIMAGZ.com – Dengan diberlakukannya program plastik berbayar pada hari Minggu (21/2), Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) dianggap mencari untung dengan program ini. Hal ini dibantah oleh ketua umum Aprindo Roy N. Mande. Ia mengatakan bahwa dengan program ini, uang yang masuk ke perusahaan-perusahaan ritel dibawah Aprindo akan dikembalikan ke masyarakat dalam bentuk pertanggungjawaban sosial perusahaan atau disebut Corporate Social Responsibility (CSR), yang merupakan agenda dari setiap perusahaan ritel.
Dikutip dari liputan6.com, ia menegaskan bahwa ritel dibawah naungan Aprindo tidak mencari untung dari program ini. “Harga kantong plastik Rp200 adalah batas minimum untuk ujicoba. Artinya kalau ada pemasukan dari itu, bukan berarti ritel menjadi untung atau mencari untung,”
Walaupun dengan biaya Rp 200 per lembar kantong plastik belum menutup ongkos produksi, perusahaan dan ritel bisa terbantu dalam hal efisiensi dengan penggunaan kantong plastik berbayar. “Kalau tidak meng-cover biaya produksi, yang terjadi adalah efisiensi. Biasanya harus dibiayai (kantong plastik), tapi ini terbantu dengan Rp200,” jelas Roy.
Meskipun begitu, Roy memastikan bahwa perusahaan ritel akan mengembalikan uang tersebut melalui program pertanggungjawaban sosial perusahaan yang berhubungan dengan lingkungan kepada masyarakat. Perusahaan ritel akan membuat proposal tentang program-programnya yang kemudian akan dipresentasikan kepada pemerintah untuk persetujuan.
“Jadi kalau sudah disetujui, uang masuk, barulah dilaksanakan program CSR. Selama ini masing-masing perusahaan ritel punya program CSR, tapi belum signifikan. Dengan begitu, uang yang masuk bukan untuk ritel tapi kita kembalikan ke masyarakat,” ujarnya menjelaskan mekanisme program pertanggungjawaban sosial perusahaan yang akan dilakukan.
Penulis : Christian Karnanda Yang
Editor : Alif Gusti Mahardika
Sumber : liputan6.com, theglobejournal.com, okezone.com
Gambar : analisadaily.com