BOSTON, ULTIMAGZ.com — Jarang berolahraga ternyata tidak hanya membuat tubuh menjadi kurang bugar, namun juga mengakibatkan volume otak tidak berkembang dengan semestinya. Menurut hasil penelitian Boston University School of Medicine yang diedarkan pada Rabu (10/2) lalu, perkembangan otak yang tidak optimal tersebut akan terlihat dalam jangka waktu 20 tahun kedepan.
“Sejauh ini, kami menemukan hubungan langsung antara jarangnya berolahraga dengan perkembangan volume otak dalam jangka waktu 20 tahun kedepan. Hal ini berkaitan dengan penuaan otak (brain aging),” ungkap Nicole Spartano, periset Boston University School of Medicine.
Dalam penelitian lainnya, 1.583 orang yang rata-rata berusia 40 tahun telah terlibat dalam riset yang diadakan oleh Framingham Heart Study. Tidak ada satupun dari mereka yang mengalami dementia ataupun penyakit jantung. Masing-masing dari mereka menjalankan treadmill test, kemudian disusul dengan pengecekan volume otak melalui Magnetic Resonance Imaging (MRI) brain scans pada satu atau dua dekade mendatang.
Adapun tes yang dilalui oleh para peserta yakni berlari hingga denyut jantung mencapai 85% dari batas maksimal. Kapasitas latihan juga ditentukan berdasarkan pada perkiraan waktu yang dibutuhkan bagi tiap peserta untuk menyelesaikan tes sebelum denyut jantung mereka mencapai titik tertentu.
Setelah dianalisa, hasilnya menyatakan bahwa orang dengan tekanan darah tinggi dan denyut jantung yang lemah ditemukan pada orang yang jarang berolahraga. Orang dengan tekanan darah yang tinggi akan cenderung memiliki volume otak yang lebih kecil pada dua dekade mendatang dibandingkan mereka yang sering berolahraga. Rutin berolahraga sendiri akan membuat tekanan darah menjadi lebih rendah dan denyut nadi yang stabil.
“Meskipun penelitian ini masih belum ditelusuri lebih lanjut, namun setidaknya mampu menyadarkan banyak orang betapa pentingnya berolahraga, terutama untuk mereka yang telah menginjak usia 40 tahun”, ujar Nicole.
Sampai sejauh ini, masih belum diketahui secara mendetail apa makna dibalik perbedaan volume otak tersebut. Oleh karena itu, diperlukan waktu dan riset lebih lama lagi mengenai hal ini.
Penulis : Elisabeth
Editor : Alif Gusti Mahardika
Sumber : laboratoryequipment.com, wired.co.uk
Foto : wired.co.uk