JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Teater Indonesia Kita menggelar pertunjukkan perdana Princess Pantura pada Jumat (20/04/18) di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat. Pementasan Indonesia Kita yang ke-28 ini mengangkat tema budaya pop dalam negeri, yaitu musik dangdut.
Dalam lakon ini, Indonesia Kita ingin menyampaikan pesan kepada penonton tentang musik dangdut yang digunakan para calon legislatif (caleg) untuk menarik minat masyarakat. Adapun, Princess Pantura berkisah tentang rivalitas dua biduan dari Pantura bernama Sruti (Sruti Respati) dengan Silir (Silir Pujiwati) yang ingin menjadi penyanyi dangdut terkenal yang sering tampil di atas panggung dan dipuja-puja penonton.
Pementasan diawali kedatangan Cak Lontong dan Akbar dengan motor gede mereka masing-masing, namun kehadiran mereka ditolak Arie Kriting dan terjadi percekcokan. Ditengah peserteruan tersebut, Arie memberikan pesan kepada anak-anak dari Indonesia Timur yang sedang merantau.
“Sekarang jalanan sudah banyak yang dibangun, oleh karena itu saya menghimbau anak-anak timur kembali ke timur,” pesan Arie.
Di lain tempat, Sruti yang sudah terkenal pulang ke kampungnya untuk menemui Marwoto, ayah Silir yang banyak membantunya saat masih menjadi penyanyi dangdut keliling. Dalam kepulangannya itu Sruti juga membawa Tarzan, sang bos yang mengorbitkanya menjadi penyanyi dangdut terkenal dalam misi untuk mencari bakat baru di kampung asalnya.
Tarzan dan Marwoto yang dulunya merupakan teman satu kampus dipertemukan secara kebetulan. Marwoto akhirnya sepakat untuk membantu Tarzan mencari biduan baru lewat penyelenggaraan kontes Princess Pantura untuk kepentingan pemilihan caleg yang akan diikuti Tarzan.
Pemilihan biduan diikuti oleh Silir, Trio GAM, Inayah Wahdi, dan Mucle. Diiringi dengan lagu Sik Asik yang dibawakan JKT 48, perlombaan diwarnai canda tawa para aktor di panggung, walaupun banyak pesan yang dapat dipetik selain lawakan yang mengocok perut.
“Apakah audisi ini di sponsori parpol (partai politik)? Karena di masa pemilihan begini banyak yang memanfaatkan dangdut untuk unsur politik,” kata Inayah.
Pemilihan wakil rakyat tidak hanya di ikuti Tarzan seorang, ternyata Cak Lontong juga ikut dan bekerja sama dengan Arie agar dapat memenangkan pilkada. Hal ini terlihat ketika Arie membuat kericuhan saat kontes Princess Pantura. Akbar lalu hadir membeberkan segala tindak buruk Cak Lontong agar mendapat kursi di gedung wakil rakyat.
“Kalau kamu mau berpolitik, ya berpolitik yang sehat tidak seperti ini,” sahut Tarzan setelah mengetahui biang kericuhan kontes Princess Pantura.
“Ini akibatnya kalau dangdut digunakan untuk keperluan politik, dangdut bukan buat mencerai beraikan, tapi dangdut itu mempersatukan,” tambah Sruti yang sekaligus mengakhiri pementasan perdana lakon Princess Pantura.
Penulis : Theresia Amadea
Editor : Gilang Fajar Septian
Foto : Felisitasya Manukbua