SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kebakaran di ruko wilayah Sektor 7 turut menghanguskan Warung Ijo, atau yang lebih dikenal oleh kalangan mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) sebagai “Warjo” pada Selasa malam (24/04/18). Api diduga timbul karena kontak antara bensin dengan puntung rokok yang masih menyala.
Api muncul dari bengkel pada pukul 18:30 WIB seusai maghrib. Kebakaran bermula dari api kecil yang disirami air karena membuat panik, namun api tidak kunjung padam dan justru semakin besar. Bersama dengan bengkel tempat bermulanya kebakaran, si jago merah juga melalapkan 2 warung makan yang ada di sekitarnya, yakni warung makan Tegal “Warjo” dan warung sate Madura, serta sebuah toko buah yang berada di samping bengkel.

Pemilik warung makan “Warjo”, Suratmi, yang menjadi korban kebakaran mengaku sempat mematikan tabung LPG dan menyelamatkan sejumlah uang. Ia juga menjelaskan bahwa api menyala seusai ia menunaikan shalat maghrib.
“Saya pulang shalat mau beres-beres warung. Tiba-tiba ada api muncul saya coba selamatkan uang dan matikan gas LPG. Ya, mungkin ini ujian dari Allah. Yang penting gak ada korban nyawa,” ucap Suratmi sambil terisak bersama keluarganya.
Siti Fatimah selaku pemilik dari warung sate Madura yang ikut terbakar ternyata sempat mengalami musibah yang sama 10 bulan silam. Dalam musibah kali ini, ia mengaku tidak sempat menyelamatkan uang dan barang apapun dari gerai miliknya.
“Saya panik jadi nggak kepikiran untuk selamatkan barang dan uang. Semua barang saya habis terbakar. Sekarang saya bingung menyambung hidup pakai apa,” ucap Fatimah sembari menangisi gerainya yang hangus.

Bantuan untuk memadamkan api datang dari pemadam kebakaran dan warga sekitar. Setidaknya lima unit pemadam kebakaran datang untuk memadamkan api.Unit pemadam kebakaran yang pertama datang merupakan unit pemadam kecamatan Kelapa Dua dan Paramount. Setelah api padam, unit dari Kabupaten datang untuk membantu melakukan tahap pendinginan untuk mencegah api kembali berkobar.
“Kami mendapatkan kabar sekitar pukul 18:38 WIB. Lalu, kami sampai di lokasi pada 18:40 WIB. Proses pemadaman api berlangsung selama 15 menit dan proses pendinginan yang kami lakukan selama 30 menit,” jelas Saepudin yang merupakan petugas pemadam Kabupaten.
Penulis: Theresia Amadea & Theresia Bella Callista
Editor: Gilang Fajar Septian
Foto: Theresia Amadea