• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, May 9, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Geliat Nafsu di Ladang Tebu: Keluarga Disfungsional di Tanah yang Tercemar

by Audrie Safira Maulana
April 5, 2019
in Event
Reading Time: 2 mins read
Geliat Nafsu di Ladang Tebu: Keluarga Disfungsional di Tanah yang Tercemar

Heryana G. Benu sebagai Kurdi dan Mohamad Yusuf sebagai Judin dalam salah satu pentas Helateater Salihara 2019 bertajuk "Geliat Nafsu di Ladang Tebu" yang diselenggarakan pada Sabtu (30/03/19) dan Minggu (31/03/19) di Komunitas Salihara. (Foto: Komunitas Salihara)

0
SHARES
479
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com—Pentas bertajuk “Geliat Nafsu di Ladang Tebu” yang diadakan pada Sabtu (30/03/19) dan Minggu (31/03/19) di Komunitas Salihara menjadi pentas kedua dari rangkaian acara Helateater Salihara 2019. Diperankan oleh kelompok teater asal Bandung Teater Gedor, pentas ini merupakan sebuah adaptasi dari naskah berjudul “Desire Under the Elms” karya Eugene O’Neill.

Pentas berdurasi kurang lebih 120 menit ini mengisahkan tentang seorang petani bernama Sugram Sutar dan ketiga anaknya—Judin, Kurdin, dan Aris. Dalam kegiatan sehari-harinya, Judin dan Kurdin bekerja di sebuah lahan pertanian tebu milik Sutar, yang sudah berada dalam kondisi rusak penuh dengan limbah plastik. Di sisi lain, Aris yang menggantikan posisi Ibunya yang telah meninggal, bekerja di dalam rumah. Mereka juga tengah dihadapkan pada konflik asmara dan perebutan tanah berupa lahan pertanian tersebut, terutama ketika Mardiyah, istri baru dari Sutar, datang ke rumah.

“Geliat Nafsu di Ladang Tebu” menekankan pada emosi berupa hawa nafsu yang tak terkendali. Adanya emosi yang digambarkan oleh masing-masing karakter tersebut mengakibatkan peristiwa buruk yang terjadi dalam keluarga mereka. Sementara itu, sikap keserakahan juga kerap ditunjukkan sebagai tema utama dalam beberapa adegan, terutama dalam konflik perebutan lahan antara Sutar, Mardiyah, dan Aris.

Penyampaian dialog yang kuat serta kemampuan akting yang apik dari setiap pemain membuat suasana intens pentas ini semakin terasa. Meski berasal dari naskah yang tergolong lama, hasil terjemahan dan saduran serta pembawaan para pemain pun berhasil menyampaikan makna cerita kepada para penonton yang hadir pada malam itu. Adapun hal unik dalam pentas ini adalah latar panggung dan pakaian para pemain yang terbuat dari plastik, seakan-akan membaur dengan cerita yang disampaikan.

Teater Gedor sendiri adalah satu dari empat kelompok teater yang terpilih melalui proses Undangan Terbuka sebelum resmi tampil di Helateater Salihara 2019. Dengan mengusung tema Teater Adaptasi, keempat kelompok tersebut akan mementaskan adaptasi dari beberapa naskah asing yang telah dibaur dengan budaya Indonesia. Perhelatan yang berlangsung sejak 2014 silam ini juga akan menampilkan dua “pentas tugas akhir” dari peserta Kelas Akting Salihara 2019 sebagai penutupnya.

 

Penulis: Audrie Safira Maulana

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: Komunitas Salihara

Tags: 2019Geliat Nafsu di Ladang Tebuhelateater salihara 2019jakartakomunitas saliharapentasteaterteater gedor
Audrie Safira Maulana

Audrie Safira Maulana

Related Posts

Press conference Lomba Sihir
Event

Lomba Sihir Ajak Pendengar Refleksi Kehidupan di Album Keduanya Obrolan Jam 3 Pagi

May 8, 2025
Ilustrasi makanan yang dijual sebagai takjil. (baznas.go.id)
Lifestyle

Takjil di Bulan Ramadan: Tradisi Wajib Menjelang Berbuka Puasa

March 25, 2025
Beberapa foto berjudul "Tanah yang Hilang" oleh Mamuk Ismantoro di Galeri Semesta, Rabu (19/03/25). (ULTIMAGZ/Gabri Perboire)
Event

Nusakara Tampilkan Isu Sosial dan Lingkungan Melalui Pameran Tanah Air

March 21, 2025
Next Post
SPWI UI Berupaya Tingkatkan Awareness Akan Disrupsi Digital

SPWI UI Berupaya Tingkatkan Awareness Akan Disrupsi Digital

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021