JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Euforia rilisnya Avengers: End Game tentang kelanjutan kisah para pahlawan komik Marvel pada Rabu (24/04/19) menjadi perbincangan di mana-mana. Di tahun yang sama, Indonesia pun akan merilis film tentang pahlawan lokal, yakni Gundala: Putra Petir dan Satria Dewa Gatotkaca.
Kedua film tersebut turut mengunggah video teaser di bulan yang sama dengan penayangan seri terbaru film Avengers. Baik Gundala, maupun Gatotkaca merupakan pengembangan dari komik pahlawan Indonesia yang sudah ‘tenggelam’.
Gundala: Putra Petir
Gundala merupakan pahlawan fiksi Indonesia karya Harya Suraminata yang sudah hadir sejak tahun 1969. Tahun lalu, Joko Anwar mengumumkan akan menghadirkan kembali sosok Gundala ke layar lebar. Video teaser dari film Gundala pun telah rilis pada 12 April 2019. Dalam menggarap Gundala, Joko Anwar bekerja sama dengan Screenplay Films.
Melansir dari tirto.id, nama Gundala berasal dari kata ‘gundolo’ yang memiliki arti petir. Film Gundala mengisahkan seseorang peneliti jenius bernama Sancaka. Konflik hadir ketika Sancaka yang terlalu ambisius untuk penelitiannya melupakan ulang tahun kekasihnya, Minarti. Karena patah hati, ia berlari ke tengah hujan dan tersambar petir. Sejak kejadian tersebut, Sancaka bertemu dengan Raja Petir Kronz yang menjadikannya anak dengan memberikan kalung ajaib.
Dalam teaser yang dirilis, memperlihatkan Sancaka di masa kecilnya. Hal tersebut menjadi hal yang berbeda dari komiknya. “Sancaka kecil muncul dari catatan Pak Hasmi, kami komparasikan ke cerita ini. Jadi enggak langsung dewasa, tapi ada kecilnya seperti apa,” ujar Joko, dikutip dari cnnindonesia.com.
Joko mengakui, ada kesulitan dalam menggarap Gundala dengan latar masa kini. Tak hanya itu, kostum dari Gundala versi film pun berbeda dengan komiknya. Dalam komik digambarkan kostum Gundala dengan warna merah dan biru. Namun, poster yang diunggah oleh Joko di akun Instagram terlihat agak berbeda, tetapi masih ada aksesori sayap di telinga.
“Kita membuat film Gundala yang realistis, enggak yang tiba-tiba kostumnya datang dari langit. Semuanya dibikin make sense,” tulis sutradara Gundala itu melalui unggahan Instagram, dikutip dari tirto.id.
Abimana Aryasatya pun dipercaya memerankan pahlawan Gundala dan dijadwalkan siap tayang pada Agustus 2019.
Satria Dewa Gatotkaca
Gatotkaca adalah sosok pahlawan Indonesia yang dikenal memiliki otot kawat tulang besi. Dalam menggarap film Gatotkaca, rumah produksi Satria Dewa Studio menggaet sutradara Charles Gozali.
“Satria Dewa: Gatotkaca menjadi film yang pertama kami luncurkan dari rangkaian delapan film karena tokoh ini sangat populer dan relevan dengan kondisi sekarang,” tutur produser Satria Dewa Gatotkaca Rene Ishak, dikutip dari movieden.net saat konferensi pers Jagad Satria Dewa.
Rene menambahkan, karakter Gatotkaca yang dihadirkan dalam film tersebut adalah tokoh baru, bukan film periodik. Diharapkan, karakter ‘Gatotkaca baru’ dapat lebih menggambarkan kehidupan anak muda. Setelah Gatotkaca, akan hadir pula 8 karakter pewayangan lainnya yaitu Arjuna, Yudhistira, Bharatayu, Bima, Nakula Sadewa, Srikandi, dan Kurukshetra.
Film Satria Dewa: Gatotkaca pun sudah merilis dua video teaser. Teaser terbarunya dirilis melalui kanal Youtube Satria Dewa Studio pada 8 April 2019 dengan durasi satu menit. Namun, teaser tersebut masih belum mengungkap siapa pemeran Gatotkaca.
Dalam teaser terbarunya, dihadirkan adegan seorang pria bertopeng yang sedang menghadapi musuh. Adapun adegan dari teaser pertama turut dihadirkan, di mana pria bertopeng tersebut sedang melakukan gerakan silat berlatar rumah. Selain itu, ada sosok anak kecil yang membuat kostum wayang Gatotkaca setelah diselamatkan oleh pria bertopeng tersebut.
Satria Dewa: Gatotkaca akan hadir dalam balutan pendekatan masa kini. Demikian juga film lainnya yang akan menyusul. Dilansir medcom.id, tokoh-tokoh pahlawan dalam film seri Satria Dewa juga akan diluncurkan dalam bentuk gim video, komik, serial televisi, pernak-pernik, dan taman bermain tematik.
Film Satria Dewa: Gatotkaca dijadwalkan hadir pada Februari 2020.
Penulis: Rachel Rinesya Putri
Editor: Anindya Wahyu Paramita
Foto: medcom.id
Sumber: tirto.id, cnnindonesia.com, medcom.id, movieden.net