• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, July 1, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Orkes Sinten Remen Singgung Kelakuan Elit Politik lewat Synchronize Festival 2019

by Ignatius Raditya Nugraha
October 8, 2019
in Event
Reading Time: 1 min read
Orkes Sinten Remen Singgung Kelakuan Elit Politik lewat Synchronize Festival 2019

Pemimpin Orkes Sinten Remen Djaduk Ferianto mengkritik bahwa terdapat pasal-pasal yang membingungkan masyarakat dan dikerjakan pada akhir periode jabatan elit politik, pada hari ke-2 Synchronize Festival 2019 di District Stage, Jakarta International Expo Kemayoran (06/10/19). (ULTIMAGZ/Ignatius Raditya Nugraha)

0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pemimpin Orkes Sinten Remen Djaduk Ferianto menyinggung elit politik yang membuat pasal-pasal membingungkan pada akhir periode jabatannya. Hal itu disampaikan setelah ia mengaku gugup usai menampilkan “Parodi Lagu Anak”. Djaduk menyinggung kelakukan koruptor dan petugas pencari upeti pada hari ke-2 Synchronize Festival 2019 di District Stage, Jakarta International Expo Kemayoran (06/10/19).

“Kamu teriak-teriak, kita masuk penjara. Pasalnya sudah ada, ye. Saya di sini deg-degan,” kata Ferianto kepada para penonton, diikuti oleh tawa terbahak-bahak. “Di zaman sekarang, orang banyak yang omong doang, dipilih lima tahun, mendekati akhir bikin pasal-pasal yang membingungkan kita. Setuju?”

“Setuju!” Seru para penonton. Sebelumnya, reaksi para penoton begitu heboh ketika “Parodi Lagu Anak” menyinggung korupsi dan Dewan Rakyat. Mereka berjoget, berseru, dan tertawa terbahak-bahak, terutama pada lirik sebagai berikut.

“Aku anak Indonesia, jahat dan bejat. Karena papa memberi hasil uang korupsi.” – Orkes Sinten Remen, diikuti reaksi heboh para penonton.

Selain “Parodi Lagu Anak”, Orkes Sinten Remen menampilkan berbagai lagu bernuansa tua melalui keroncong yang progresif atau menyesuaikan zaman, seperti “Kopi Susu”, “Es Lilin”, “Omdo”, “Kerinduan”, dan “Nasi Goreng”. Tak hanya itu, orkes tersebut juga menampilkan lagu berbahasa Belanda, yaitu “Tanjung Perak”. Ferianto menuturkan, hal ini dikarenakan anggota-anggota orkes merupakan generasi tua sehingga masih bisa menyajikan lagu berbahasa Belanda.

“Terimakasih pada Synchronize yang telah mengundang generasi milenia ini pada zamannya [dulu],” tutup Ferianto. Terlepas dari umur para pemain Orkes Sinten Remen, mereka sukses mengundang antusiasme para penonton. Hal ini terlihat dari reaksi penonton yang sedikit kecewa ketika waktu tampil Orkes Sinten Remen telah usai. Kelihatannya, musik keroncong masih mempunyai tempat di hati generasi muda dengan beberapa penyesuaian.

 

Penulis: Ignatius Raditya Nugraha

Editor: Nabila Ulfa Jayanti

Foto: Ignatius Raditya Nugraha

Tags: orkes sinten remenRUU KUHPsynchronize fest 2019
Ignatius Raditya Nugraha

Ignatius Raditya Nugraha

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post
‘Mobilemoon’, Berlibur Tanpa Teman Bukan Masalah

'Mobilemoon', Berlibur Tanpa Teman Bukan Masalah

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021