• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

Kisah Para Wanita Jakarta di “Selamat Pagi, Malam”

by Nadia Indrawinata
April 25, 2020
in Film, Hiburan, Review
Reading Time: 2 mins read
Poster film "Selamat Pagi Malam" (ultimagz)

Poster film "Selamat Pagi, Malam". (Foto: hardrockfm.com)

0
SHARES
1.5k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Jakarta, ibukota yang seolah-olah tidak pernah tertidur. Berbagai macam orang menganggapnya sebagai tempat menetap, menikmati segala indah dan jeleknya. Dalam film karya sutradara Lucky Kuswandi ini, penonton dipersilakan masuk ke dalam kehidupan penduduk The Big Durian.

Film “Selamat Pagi, Malam” mengisahkan tentang tiga wanita dengan latar belakang yang berbeda. Setiap tokoh utama sedang menghadapi konfliknya sendiri. Namun, pada satu malam yang sama, kehidupan mereka semua berubah.

Naomi (Marissa Anita) yang baru saja pulang dari New York harus beradaptasi kembali dengan Jakarta. Dalam perjalanannya, ia bertemu kembali dengan belahan jiwanya. Sementara itu, Ci Surya (Dayu Wijanto) yang berkelimang harta harus menghadapi kenyataan bahwa  Koh Surya, suaminya yang sudah meninggal berselingkuh dengan perempuan lain. Bukan hanya Naomi dan Ci Surya, Indri (Ina Panggabean) yang ingin menaikkan standar hidupnya juga terjerumus pada suatu masalah. Ia tertipu oleh ilusi seorang pria dari internet.

Kisah film yang memiliki judul lain “In the Absence of the Sun” memiliki nilai lebih karena menyajikan tokoh dari latar belakang yang begitu jauh berbeda satu sama lain. Berbagai suku, kelas sosial, dan umur berhasil memberi penonton kesempatan untuk mengintip ke dalam warna kehidupan mereka yang beragam. Selain itu, ada tiga versi hubungan cinta dalam tiap kisah seperti pembentukan, kehancuran, dan perbaikan.

Dengan mayoritas durasi film menyoroti latar waktu malam hari, tersirat makna bahwa ada penggambaran suasana Jakarta yang selalu heboh. Pada beberapa tempat yang terkadang kasat mata, berbagai kegiatan masih terus berjalan dan orang-orang masih tetap sibuk. Tentunya pengambilan gambar ini dilengkapi dengan sinematografi yang indah sehingga ada rasa benar-benar ‘masuk’ ke dalam dunianya.

Namun sayangnya, bagian penyelesaian konflik terasa kurang memuaskan, terutama kisah hidup Naomi. Dibandingkan dengan dua tokoh utama lainnya, masih ada beberapa hal yang bisa digali. Pasalnya, penonton ditinggalkan dengan suasana menggantung dan mengharapkan ada keputusan penting yang tertinggal.

Secara keseluruhan, film berdurasi 94 menit ini adalah film yang tidak hanya memuaskan mata karena estetikanya. Akan tetapi, film “Selamat Pagi, Malam” dapat membuat hati penikmatnya terharu. Menjadi teman malam bagi orang-orang sendirian atau yang sedang berada di titik kurang baik dalam hidupnya. Bagi beberapa penonton, mungkin juga bisa melihat dirinya sendiri di dalam film.

 

Penulis: Nadia Indrawinata

Editor: Elisabeth Diandra Sandi

Foto: hardrockfm.com

Tags: 2020dayu wijantofilmFilm Indonesiaina panggabeanjakartaLucky Kuswandimarissa anitareviewReview Filmselamat pagi malam
Nadia Indrawinata

Nadia Indrawinata

Related Posts

Jacob Collier dalam acara BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Hiburan

Jacob Collier Tampil Memukau di Java Jazz Festival 2025 Setelah 9 Tahun

June 15, 2025
Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Next Post
Webtoon Make up Man ajak untuk percaya diri (ultimagz)

Webtoon "Make Up Man" Ajarkan Cara Membangun Kepercayaan Diri

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021