SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sate ayam dan sate kambing merupakan makanan yang umum dijumpai, tetapi apakah Ultimates tahu ada makanan sate susu? Eits, ini bukan sate yang terbuat dari susu, melainkan sate berbahan dasar puting sapi.
Bagian puting sapi dipotong berbentuk dadu, kemudian direbus dan dibumbui dengan rempah. Hal ini dilakukan agar bumbu meresap ke dalam daging puting sapi. Bumbu sate susu ini berbeda dengan sate pada umumnya yang menggunakan saus kacang dan kecap. Sate susu memakai bumbu yang berasal dari tepung beras yang dicampur dengan santan. Bumbunya kaya dengan rempah yang ada di dalamnya seperti kencur, cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih. Selain itu, warna bumbu yang dihasilkan juga berbeda, cenderung merah kekuningan dengan campuran biji cabai yang masih segar.
Agar memberikan cita rasa yang empuk, sebelumnya puting sapi tersebut akan direbus terlebih dahulu selama empat jam. Biasanya satu kilogram puting susu sapi bisa menghasilkan hingga 100 tusuk. Sate ini dijual dengan kisaran harga Rp 2.000 – Rp 2.500 per tusuknya.
Dilansir dari liputan6.com, biasanya sate susu yang dijual di Pulau Dewata berada di kawasan Kampung Jawa, Denpasar. Kampung Jawa merupakan sebutan kampung yang ada di sekitar Masjid Baiturrahmah Denpasar. Disebut demikian karena mayoritas penduduk setempat adalah pendatang dari Pulau Jawa. Warga Denpasar mengenal olahan sate susu sejak tahun 1963, tak lama setelah Gunung Agung meletus dan warga Kampung Muslim Kecicang, Karangasem, mengungsi lalu menetap di Denpasar.
Uniknya, sate susu ini biasanya hanya muncul di bulan Ramadan dan menjadi menu andalan saat berbuka puasa. Jika di luar bulan Ramadhan, sulit untuk mencari sate ini karena jarang ada pedagang yang menjual.
Penulis: Geiska Vatikan Isdy
Editor: Xena Olivia
Foto: kompas.com
Sumber: kompas.com, liputan6.com, kumparan.com. squline.com