• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, June 8, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lifestyle

Budaya Wariskan Pakaian Kurangi Perilaku Konsumtif Fesyen

by Ida Ayu Putu Wiena Vedasari
September 20, 2020
in Lifestyle
Reading Time: 2 mins read
Budaya Wariskan Pakaian Kurangi Perilaku Konsumtif Fesyen

Baju-baju yang sudah tidak terpakai. (ULTIMAGZ/Androw Parama M)

0
SHARES
169
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Untuk keluarga dengan anak lebih dari satu atau anak yang rentang umurnya saling dekat, seringkali anak tersebut diberi baju yang pernah digunakan sebelumnya oleh anggota keluarga. Sepintas memberikan pakaian bekas untuk dipakai kembali terkesan sederhana. Namun, budaya ini bisa menghemat konsumsi tekstil rumah tangga, lho.

Industri fesyen merupakan industri besar yang aktif menyumbang kerusakan bagi lingkungan. Mengutip businessinsider.com, bisnis ini menghasilkan 10 persen dari emisi karbon seluruh umat manusia. Terlebih lagi, 85 persen dari semua tekstil yang diproduksi berakhir di tempat pembuangan setiap tahunnya. Selain itu, mode merupakan bisnis yang menggunakan air terbesar kedua di dunia. Tak hanya itu, pemakaiannya juga turut mencemari lautan dengan mikroplastik.

Melansir dari artikel World Resources Institute (WRI), pakaian yang dibuat dari bahan non-biodegradable membutuhkan waktu 200 tahun untuk terurai. Selain itu, untuk membuat satu kaus berbahan kapas saja dibutuhkan 2700 liter air. Jumlah air tadi setara dengan konsumsi air seseorang selama dua setengah tahun.

Laporan tahun 2017 dari International Union for Conservation of Nature (IUCN) memperkirakan bahwa 35 persen dari semua mikroplastik (potongan plastik sangat kecil yang tidak pernah terurai) di laut berasal dari pencucian tekstil sintetis seperti poliester, dikutip dari weforum.org.

Secondary Materials and Recycles Textiles (SMART) dalam siaran persnya mengatakan, penggunaan kembali barang tekstil, seperti pakaian, dapat menyelamatkan lingkungan dari kerusakan akibat industri tekstil. Industri tekstil menggunakan banyak sekali bahan kimia dan memproduksi limbah yang besar pula dalam memproduksi produk barunya. Selain itu, tekstil yang hanya dibuang tanpa didaur ulang akan meningkatkan emisi gas rumah kaca. Hal ini dapat berpotensi menghapus tanaman dan satwa di Bumi, dikutip dari smartasn.org.

Perilaku menggunakan kembali barang yang pernah digunakan sebelumnya termasuk dalam salah satu pedoman menjaga lingkungan, yaitu reuse, yang merupakan salah satu bagian dari pedoman 5 R (refuse, reduce, reuse, repurpose, dan recycle). Mengutip dari lh.gunungkidulkab.go.id, perilaku reuse dapat membantu mengurangi penumpukan sampah. Bila melihat konteks yang dibahas, sampah yang signifikan berkurang akibat budaya warisan baju ini adalah sampah pakaian (tekstil).

Layaknya mematikan keran air agar tidak tumpah, budaya mewariskan baju sang kakak ke adik dapat membantu mengurangi melimpahnya sampah tekstil di dunia dan berdampak baik bagi lingkungan. Mengurangi konsumsi produk industri mode akan berdampak tak langsung ke tahap pembuatan barang, yang mana mengikuti hukum penawaran dan permintaan. Semakin berkurang barang itu dicari, semakin sedikit pula produksinya. Produksi pakaian yang terkendali dapat memberikan waktu bagi alam untuk menyembuhkan dirinya dari kerusakan yang terjadi akibat industri tersebut.

Manusia sebagai konsumen mode dapat berkontribusi menjaga lingkungan dengan langkah kecil. Contohnya dengan jarang membeli pakaian baru, atau mewariskan pakaian lama kepada saudara, kerabat, atau orang yang membutuhkan.

Penulis: Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Editor: Xena Olivia

Foto: Androw Parama M.

Sumber: businessinsider.com, wri.org, weforum.org, smartasn.org, lh.gunungkidulkab.go.id

Tags: 5RfashionRamah Lingkungantekstilwarisan baju
Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Ida Ayu Putu Wiena Vedasari

Related Posts

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

May 27, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

May 27, 2025
Potret salah satu bahan sushi, kani. (istockphoto.com)
Lifestyle

Sushi Kani Ternyata Bukan Kani, tapi Surimi? Ini Faktanya!

May 23, 2025
Next Post
Philosophy Underground

Philosophy Underground: Belajar Kenikmatan Minimalis a la Epikuros

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021