• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan Film

Representasi Budaya Campur Aduk dalam “Raya and The Last Dragon”

by Nadia Indrawinata
November 2, 2020
in Film, Hiburan, Lainnya, Opini
Reading Time: 2 mins read
Representasi Budaya Raya and The Last Dragon

Poster film "Raya and The Last Dragon" (Foto: newsmaker.tribunnews.com)

0
SHARES
538
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Disney merilis trailer film terbarunya, “Raya and The Last Dragon” pada Rabu, 21 Oktober 2020. Ada berbagai macam reaksi yang muncul di media sosial, tetapi salah satu yang ramai diperbincangkan adalah representasi budaya dalam video dua menit itu.

Film Disney Pertama yang Terinspirasi Budaya Asia Tenggara

Produser “Raya and The Last Dragon” mengungkapkan film ini sebagai film pertama yang terinspirasi budaya Asia Tenggara pertama dalam sejarah Disney saat pertama kali diumumkan pada D23 Expo 2019 di California. Ia menambahkan bahwa dalam proses pembuatannya, ada riset secara langsung di Kamboja, Laos, Thailand, Vietnam, Singapura, Indonesia, dan Filipina. Pernyataan ini tentu membangun harapan tinggi dari penggemar yang berasal dari daerah tersebut.

Kekecewaan Penggemar

Trailer akhirnya dirilis setahun kemudian, tetapi ternyata tidak sesuai ekspektasi. Kekecewaan penggemar Asia Tenggara banyak dilontarkan di media sosial. Banyak yang merasa bahwa budaya dari berbagai macam negara ini sudah terlalu dicampur aduk dalam “Raya and The Last Dragon”, sehingga tidak terasa representasinya.

I don’t understand why they couldn’t have picked one (1) SEA culture to get inspired by for this film & keep the same premise. Instead, it’s a strange mix that won’t truly represent… anyone…? Are all SEA cultures interchangeable or…?

— mon 🍳✨ (@monwinvo) October 21, 2020

“Aku tidak mengerti kenapa mereka tidak bisa memilih satu (1) budaya Asia Tenggara sebagai inspirasi film ini dan mempertahankannya. Sebagai gantinya, sebuah campuran aneh yang tidak begitu merepresentasikan… siapa pun…? Apakah semua budaya Asia Tenggara bisa ditukar atau…?” cuit pengguna twitter @monwinvo.

https://twitter.com/willatastic09/status/1319191270267318273?s=20

“Aku pikir Raya secara keseluruhan bukan masalahnya- melainkan kenyataan bahwa mereka menggunakan budaya Asia Tenggara sebagai titik awal, tetapi juga melemahkannya, untuk menyesuaikan dengan standar tertentu bagaimana Asia Tenggara terlihat di mata orang Barat, itu sangat mengangguku. Aku tahu kita tidak terlihat sesederhana itu…”

not to opine on main but here are some southeast asian mythological creature designs presented, without comment, next to the dragon from Raya pic.twitter.com/QzHaW86sac

— Ariel 'Buy Witchy 2' Ries (@cousineggplant) July 25, 2020

Selain dari budaya yang bercampur, desain dalam “Raya and The Last Dragon” juga sempat menjadi sorotan. Misalnya, desain naga dibandingkan oleh pengguna twitter @cousineggplant naga yang biasa dijumpai dalam mitos Asia Tenggara.

Representasi “Raya and The Last Dragon”

Trailer “Raya and The Last Dragon” sudah memberikan penggemar cuplikan animasi indah dan konsep cerita yang menarik. Namun, tetap saja, Disney masih kurang dalam representasi budaya yang begitu mereka banggakan bagi film ini.

Dalam film “Mulan”, mereka menggunakan budaya Tionghoa dan fokus ke dalam bagian itu saja. Film tersebut pun dianggap luas sebagai representasi Asia dari Disney. Lantas, untuk “Raya and The Last Dragon” mereka bisa melakukan hal yang sama.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Disney adalah studio yang sudah memiliki nama besar dengan standar yang tinggi pula, bahkan menjadi standar untuk film animasi yang lain. Apabila dari studio ini sudah ada yang janggal, film lain representasi dengan representasi akurat akan sulit masuk ke dalam panggung karena dibandingkan dengan Disney.

Pada akhirnya, “Raya and The Last Dragon” layak diantisipasi dan nantinya dinikmati. Namun, belum sesuai jika ingin mencari representasi budaya Asia Tenggara dalam film animasi Disney.

Hal yang serupa dicuitkan oleh penulis Xiran Jay Zhao melalui akun twitternya.

Of course people can be excited for #RayaAndTheLastDragon, but I don't want everyone to pat Disney on the back for going as generic as possible in their Southeast Asia rep so they can cover the broadest audience. They're never going to improve without the pressure of criticism.

— 𝕏iran Jay Zhao 🍉 (@XiranJayZhao) October 21, 2020

“Tentunya orang-orang boleh mengantisipasi #RayaAndTheLastDragon, tetapi aku tidak ingin semua orang menepuk pundak Disney yang memberikan representasi yang sangat umum dalam representasi Asia Tenggara supaya bisa menuruti audiens yang lebih luas. Mereka tidak akan berubah tanpa tekanan kritikan.”

Penulis: Nadia Indrawinata, Jurnalistik 2019

Editor: Xena Olivia

Sumber: channelnewsasia.com, hollywoodreporter.com, twitter.com

Foto: newsmaker.tribunnews.com

 

Tags: 2020DisneyfilmopiniRaya and the Last Dragon
Nadia Indrawinata

Nadia Indrawinata

Related Posts

Jacob Collier dalam acara BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Hiburan

Jacob Collier Tampil Memukau di Java Jazz Festival 2025 Setelah 9 Tahun

June 15, 2025
Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

June 9, 2025
Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
Next Post
kampanye #PesanPemuda (ultimagz)

IDI dan Good Doctor Ingatkan Bahaya Covid-19 ke Pemuda Lewat Kampanye #PesanPemuda

Comments 13

  1. DavidLasia says:
    2 months ago

    kamagra livraison 24h: Achetez vos kamagra medicaments – Achetez vos kamagra medicaments

  2. BernardBaM says:
    2 months ago

    acheter kamagra site fiable: acheter kamagra site fiable – Kamagra pharmacie en ligne

  3. Bradleygog says:
    2 months ago

    Kamagra Commander maintenant: Achetez vos kamagra medicaments – kamagra gel

  4. BernardBaM says:
    2 months ago

    cialis generique: Acheter Viagra Cialis sans ordonnance – Cialis sans ordonnance pas cher tadalmed.shop

  5. Bradleygog says:
    2 months ago

    Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance: Cialis sans ordonnance 24h – Cialis sans ordonnance 24h tadalmed.shop

  6. BernardBaM says:
    2 months ago

    cialis sans ordonnance: Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance – cialis sans ordonnance tadalmed.shop

  7. BernardBaM says:
    2 months ago

    Pharmacie en ligne livraison Europe: Livraison rapide – п»їpharmacie en ligne france pharmafst.com

  8. BernardBaM says:
    2 months ago

    pharmacie en ligne: pharmacie en ligne sans ordonnance – pharmacie en ligne france livraison belgique pharmafst.com

  9. BernardBaM says:
    2 months ago

    pharmacies en ligne certifiГ©es: pharmacie en ligne sans ordonnance – pharmacie en ligne pharmafst.com

  10. BernardBaM says:
    2 months ago

    Cialis sans ordonnance 24h: Pharmacie en ligne Cialis sans ordonnance – Tadalafil 20 mg prix sans ordonnance tadalmed.shop

  11. BernardBaM says:
    2 months ago

    pharmacie en ligne livraison europe: Meilleure pharmacie en ligne – Pharmacie en ligne livraison Europe pharmafst.com

  12. BernardBaM says:
    2 months ago

    pharmacie en ligne avec ordonnance: Medicaments en ligne livres en 24h – pharmacie en ligne livraison europe pharmafst.com

  13. BernardBaM says:
    2 months ago

    Cialis sans ordonnance 24h: cialis sans ordonnance – Achat Cialis en ligne fiable tadalmed.shop

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021