• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, August 26, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

CISDI Luncurkan Majalah Digital Advokasi Kebijakan Cukai Rokok

Vellanda . by Vellanda .
October 13, 2021
in Event
Reading Time: 2 mins read

Diskusi publik "Advokasi dalam Pentas Sastra dan Jurnalistik” panel kedua dihadiri oleh pelaku-pelaku sastra pada Rabu (06/10/2021). (ULTIMAGZ/Timothy B.)

0
SHARES
131
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com—Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) meluncurkan majalah digital volume kedua di diskusi publik berjudul “Advokasi dalam Pentas Sastra dan Jurnalistik” pada Rabu (06/10/21) melalui ZOOM dan siaran langsung YouTube. Diskusi dibagi menjadi dua dengan panel pertama menghadirkan tanggapan lembaga pemerintah dan kedua dengan pelaku sastra.

Dengan judul Buntungnya Negara, Untungnya Industri, CISDI bersama 15 relawan kaum muda yang terpilih sebagai tim produksi menggambarkan buruknya kebijakan cukai rokok di Indonesia saat ini.  Pasalnya, perfoma kebijakan di Indonesia sangat rendah yakni hanya 1,3 dari skala skor penuh 5 dari riset Cigarette Tax Scorecard. Celah-celah pada regulasi di Indonesia ini malah memperkaya industri tembakau yang kaya karena menjual barang berbahaya. Industri dengan bebas membuat iklan rokok semakin banyak dan tidak ada perlindungan terhadap konsumen.

“Mekanisme cukai di Indonesia itu masih belum efektif dan efisien untuk memenuhi perannya sebagai pengendali tingkat konsumsi tembakau,” jelas Samuel Sitorus sebagai periset mewakili keselurahan tim produksi ketika memaparkan isi majalah.

Akibat longgarnya kebijakan cukai rokok, masyarakat Indonesia dapat dengan mudah membeli rokok. Dampak jangka panjangnya, banyak perokok terjerat penyakit dan bahkan kematian. Lembaga-lembaga pemerintah seperti Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan (Kemenkes), dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPP-PA) juga ikut terdampak. Pasalnya, BPJS Kesehatan menghabiskan sekitar 10,5 hingga 15 triliun untuk menanggung biaya kesehatan akibat pemakaian rokok, sedangkan bantuan sosial dari Kementerian Sosial tidak optimal karena digunakan untuk membeli rokok.

Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat drg. Kartini Rustandi mewakili Kemenkes Republik Indonesia pun secara langsung memberikan pendapat terkait dampak regulasi cukai tembakau di dalam diskusi publik.

“Kalau kita terdampak, iya. Salah satu kementerian yang terdampak kalau hanya mau dilihat dari sisi indikator yang harus kita capai,” tanggap Kartini. “Kita juga terdampak dari sisi secara conseptual framework,” lanjutnya.

Selain Kemenkes, ada pula KPP-PA yang ikut berpendapat karena juga merasa terdampak. Perwakilannya yakni Deputi Bidang Pemenuhan Anak, Ir. Agustina Erni M.Sc menjelaskan bahwa memerangi persoalan rokok ini butuh gerakan masyarakat.

“Kalau gak ada penggerak masyarakat, rasanya agak berat kalau kita hanya di satu sisi. Jadi, kita bergandengan tangan. Ada upaya pemerintah, ada juga gerakan masyarakat. Di sini, gerakan anak muda. Ini ‘kan lebih komplit,” ucap Agustina.

Kemudian, diskusi dilanjutkan bersama pencipta-pencipta karya sastra dan jurnalistik yang mendukung upaya pengendalian tembakau. Ada Mardiyah Chamim yang pernah menulis buku A Giant Pack of Lies mengenai kebohongan industri tembakau. Hadir pula Nina Samidi yang mengumpulkan kisah perokok dalam Kita Adalah Korban dan Lara Rizka sebagai perwakilan CISDI Magazine.

“Banyak cerita soal kerugian-kerugian yang didapatkan oleh negara, oleh masyarakat itu gak cukup banyak dinaikkan,” kata Lara. “Walaupun, kayak tadi kata Mba Nina sampai ada buku Kita Adalah Korban tapi tetap aja kayak itu belum cukup buat ngasih betapa negara kita dirugikan oleh adanya industri tembakau,” lanjutnya.

CISDI sendiri merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berfokus pada kesehatan masyarakat Indonesia. CISDI mendorong penerapan kebijakan kesehatan yang berbasis bukti ilmiah seperti melakukan advokasi kebijakan, riset, dan manajemen program yang didukung komunikasi publik. Ada pun majalah digital sebagai advokasi kebijakan rokok tahun ini dapat diakses pada tautan berikut.

 

Penulis: Vellanda

Editor: Nadia Indrawinata

Foto: Timothy Benedic Hallatu

Tags: CISDIcukaidigitallembagamajalahpemerintahrokoksastra
Vellanda .

Vellanda .

   

Related Posts

Baskara Putra vokalis Hindia saat membawakan lagu “Rumah ke Rumah” dalam konser Pesta Bebas Berselancar 2025 pada Sabtu (19/07/2025). (ULTIMAGZ/Andita Chayara)
Event

Penampilan Hindia Ramaikan Pesta Bebas Berselancar 2025

July 22, 2025
Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

July 16, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

July 16, 2025
Next Post
Students X CEOs, Ajang Generasi Muda Berdampak Sebagai Pengusaha

Students X CEOs, Ajang Generasi Muda Berdampak Sebagai Pengusaha

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

six + 18 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021