• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, November 28, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Iptek

Tunalaras: Gangguan pada Anak yang Sering Diremehkan Masyarakat

Reynaldy Michael Yacob by Reynaldy Michael Yacob
September 2, 2022
in Iptek
Reading Time: 2 mins read
Tunalaras: Gangguan pada Anak yang Sering Diremehkan Masyarakat

Ilustrasi anak dengan tunalaras yang kesulitan mengontrol emosi dan perilakunya. (foto: indozone.id)

0
SHARES
1.2k
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Ultimates, apakah kalian sering menjumpai anak yang sangat nakal dan mudah marah? Meskipun kondisi seperti ini umum ditemukan, hal ini tidak boleh diremehkan atau dianggap normal. Anak dengan ciri-ciri tersebut dalam dunia medis disebut dengan tunalaras.

Secara sederhana, tunalaras adalah kondisi dimana seseorang yang memiliki hambatan kontrol sosial, perilaku menyimpang, gangguan emosi, dan kesulitan berinteraksi sosial sehingga mengganggu dirinya sendiri serta orang-orang disekitarnya. Oleh karena itu, penderita tunalaras termasuk pada kategori anak berkebutuhan khusus (ABK).

Baca juga: Pertahankan Pekerja Anak, Masa Depan Bangsa Dirampas

Anak yang termasuk ABK tunalaras berada dalam lingkup usia 6-17 tahun. Kondisi ini sendiri diklasifikasikan menjadi tiga tingkat, yaitu taraf ringan, taraf sedang, dan taraf berat. Klasifikasi ini didasarkan pada tingkat destruksi yang ditimbulkan oleh penyimpangan emosinya terhadap diri dan orang-orang sekitar.

Menurut pendiri dari Para Kerja Disability Center Rezki Achyana yang sekaligus merupakan instruktur difabel, dan terapis ABK, penyebab utama seorang anak bisa menjadi tunalaras adalah faktor lingkungan.

“Paling sering sih, karena faktor lingkungan. Jadi, anak-anak yang terlahir di keluarga broken home, atau yang berada di lingkungan seperti di daerah prostitusi, atau [berada] di bawah garis kemiskinan,” jelasnya dalam salah satu konten yang diunggah pada akun TikTok pribadinya.

Selain faktor eksternal, kondisi pada anak ini juga bisa dipicu dari faktor internal. Sebagai contoh, anak-anak yang kekurangan gizi, gangguan psikotik, disfungsi pada otak, atau memiliki trauma tertentu pada masa lalunya.

“Anak dengan tunalaras itu sangat perlu diterapi. Jadi penanganan yang paling penting adalah terapi perilaku,” pungkas Rezki menjelaskan penanganan untuk ABK tunalaras.

Meskipun banyak stigma bahwa anak ‘nakal’ akan berubah seiring dengan ia tumbuh dewasa, anak dengan tunalaras akan cenderung membawa kebiasaan masa kecilnya ke kehidupan dewasa jika sedari kecil tidak ditindak secara serius. Perasaan mau menang sendiri, tidak takut melanggar peraturan, hingga menjadi sosiopat adalah hal-hal yang bisa terjadi pada ABK tunalaras yang tidak ditangani sedari kecil.

Baca juga: Ikigai: Cari Makna Hidup dan Kebahagiaan Ala Orang Jepang

Tindakan preventif bisa diberikan melalui pola asuh dan pola didik yang baik dari lingkungan keluarga, teman, dan masyarakat. Ultimates juga bisa meminimalisir jumlah anak pengidap tunalaras dengan cara menindak tegas gangguan emosi dan tindakan menyimpang yang dilakukan oleh anak-anak yang ada di sekitar. 

Menganggap perilaku-perilaku tersebut sebagai hal normal, lambat laun akan mengakibatkan rusaknya generasi muda di masa depan. Oleh karena itu, yuk, tanggapi tunalaras dengan serius.

 

 

Reporter: Reynaldy Michael Yacob

Editor: Jessica Elisabeth Gunawan

Foto: indozone.id

Sumber: Kompas.com, beritamadani.co.id, tiktok.com/rezkiachyana.

Tags: abkabk tunalarasAnak - anakAnak Berkebutuhan Khususanak dengan tunalarasautismegangguan tunalarasParentingtunalaras
Reynaldy Michael Yacob

Reynaldy Michael Yacob

Related Posts

Sugar crash yang disebabkan oleh makanan manis. (pixabay/Ylanite)
Iptek

Waspadai Sugar Crash, Efek ‘Jet Lag’ Setelah Makan Manis

November 28, 2025
Sally Snowman di depan mercusuar Boston Light. (news.uslhs.org)
Iptek

Kenali Sally Snowman, Penjaga Mercusuar Terakhir di Amerika Serikat

November 27, 2025
Ikan blobfish yang dianggap ikan terjelek sedunia. (octopus.org.nz)
Iptek

Mengenal Blobfish, Ikan Laut Dalam dengan Tubuh Lembek

November 27, 2025
Next Post
Sarapan Praktis dan Sehat untuk Mahasiswa

Rekomendasi Menu Sarapan Praktis dan Sehat untuk Mahasiswa

Comments 2

  1. www.binance.com sign up says:
    10 months ago

    Your article helped me a lot, is there any more related content? Thanks!

    Reply
  2. binance says:
    12 months ago

    Thanks for sharing. I read many of your blog posts, cool, your blog is very good.

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021