• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, August 20, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Lainnya

Facial Dysmorphia: Topeng di Balik Kepercayaan Diri

Andia Christy by Andia Christy
September 22, 2022
in Lainnya, Lifestyle
Reading Time: 3 mins read
facial dysmorphia

Ilustrasi facial dysmorphia (Foto: bbc.co.uk)

0
SHARES
995
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com — Snapchat menjadi salah satu media sosial yang memiliki banyak pengguna. Berdasarkan data dari tinewss.com, jumlah pengguna Snapchat di Indonesia adalah 3,30 juta pada awal 2022. Kelebihan dari media sosial ini adalah filternya yang beragam, salah satunya filter kecantikan atau beauty filter.

Tentu sudah tidak asing lagi fungsi beauty filter yang memberikan efek riasan di muka. Wajah akan terlihat lebih mulus dan proporsional di layar handphone, sehingga banyak pengguna media sosial lebih memilih menggunakan filter ketika berswafoto. Tidak hanya Snapchat, media sosial lainnya seperti Instagram dan TikTok juga menyediakan filter untuk penggunanya.

Namun, terlalu sering menggunakan filter juga cenderung membuat seseorang tidak percaya diri dengan penampilan wajahnya. Hal ini menjadi salah satu gejala dari gangguan facial dysmorphia.

Baca Juga: “Maladaptive Daydreaming”: Melamun Berlebihan Sampai Lupa Keadaan

Apa itu Facial Dysmorphia?

Mengutip dari beautynesia.id, facial dysmorphia adalah sebuah kondisi gangguan kesehatan mental ketika penderitanya mengalami kecemasan berlebihan terhadap kekurangan penampilan pada wajahnya sendiri.

Gangguan ini rentan dialami oleh remaja hingga orang-orang berumur 30-an sebagai pengguna media sosial yang sering terpapar atau menggunakan filter kecantikan. Tidak hanya wanita, pria pun bisa merasakan hal ini.

Body dysmorphic disorder atau gangguan dismorfik tubuh dapat menyebabkan seseorang menjadi cemas tentang tubuhnya atau merasakan cacat secara fisik. Sering kali, seseorang hanya akan membayangkan bagian yang cacat bahkan membuat cacat-cacat kecil lebih banyak atau nyata.

“Dengan facial dysmorphia, individu terfokus pada wajah,” jelas Dr. Heinberg, dilansir dari clevelandclinic.org, “bisa jadi hidung atau matamu. Bisa jadi kamu khawatir tentang kerutan atau jerawat. Dan bahkan bisa jadi wajah kamu terlalu tipis. Ini benar-benar tentang penampilan wajahmu.”

Timbul Dampak Negatif dari Facial Dysmorphia

Fenomena yang hadir di kalangan generasi muda membuat mereka mengutamakan filter dalam berswafoto. Namun, ini menyebabkan timbulnya dampak negatif seperti kritik terhadap diri sendiri.
Mengutip dari kompas.com, Dr. Melissa Doft, seorang ahli beda plastik mengatakan banyak pasien yang mengeluh mengenai wajah mereka di layar ponsel.

“Jika dulu orang-orang mengeluhkan penampilan saat bercermin, kini orang lebih banyak mengkritik fotonya sendiri,” ucap Dr. Melissa.

Bahkan, mereka yang berada dalam kasus ekstrem timbul rasa takut mendapatkan hinaan karena kecacatan yang ada di wajahnya. Salah satu faktor pendorong dari hinaan karena standar penilaian orang-orang yang berbeda.

Tanpa disadari, fenomena ini membuat seseorang akan membandingkan dirinya dengan hasil foto menggunakan filter. Ditambah pula foto dengan filter tersebut yang diunggah ke media sosial dan mendapatkan respon yang baik dari pengikut akunnya. Tentu ini menjadi jawaban dari dampak negatif facial dysmorphia terhadap kepercayaan diri seseorang.

Baca Juga: Eksibisionisme: Penyimpangan Seksual Gemar Pamerkan Alat Vital

Gangguan yang Erat Berkaitan dengan Insecurity

Berdasarkan keterangan Profesor Studi Komunikasi, Janella Eshiet, yang dilansir dari refinery29.com, filter di Instagram dan Snapchat memicu dismorfia tubuh di kalangan wanita muda karena banyak dari filter ini sekarang mengubah cara wanita memandang diri mereka sendiri.

Dengan demikian, seseorang menjadi tidak hanya membandingkan dirinya dengan orang lain, tetapi juga dengan gambaran dirinya sendiri yang telah diubah dan disempurnakan.

Bahkan, seseorang dapat mulai menghindari waktu bersama teman dan keluarga, serta memikirkan apa yang “salah” dengan fitur yang dipakai selama berjam-jam setiap hari dilansir dari clevelandclinic.org.

Tidak berhenti sampai di situ, seseorang bahkan dapat beralih ke operasi plastik untuk mencoba dan memperbaiki penampilan yang seringkali dianggap mengecewakan.

Filter kecantikan pada media sosial dapat membuat penampilan wajah seseorang terlihat lebih sempurna hingga seperti tidak nyata. Dengan begitu, tanpa sadar seseorang dapat sering membandingkan penampilan aslinya dengan penampilan di foto yang sudah mendapat sentuhan filter beauty atau editan lainnya.

Tidak berhenti sampai di situ, respon positif yang diterima saat mengunggah foto dengan filter beauty mampu membuat seseorang ingin melakukannya lagi dan lagi. Bahkan hal ini bisa berlanjut hingga ingin mengubah penampilan asli di dunia nyata agar terlihat secantik di foto yang menggunakan efek tersebut.

Facial dysmorphia bisa terjadi pada siapa saja sehingga penting untuk bisa menggunakan segala sesuatu yang terdapat di media sosial dengan bijak.

 

 

Penulis: Andia Christy, Maria Katarina

Editor: Jessica Elisabeth Gunawan

Foto: bbc.co.uk

Sumber: beautynesia.id, kompas.com, tinewss.com, refinery29.com

Tags: beautybeauty filterBody dysmorphic disorderFacial Dysmorphiafiltergadgetinsecuritiesinstagrammedia sosialoperasi plastikponselsnapchatsocial media
Andia Christy

Andia Christy

Related Posts

Pesta Bebas Berselancar
Lainnya

Pesta Bebas Berselancar 2025 Umumkan Daftar Penampilan Spesial dan Kolaborator

July 16, 2025
Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa
Kuliner

Tempe: Hasil Fermentasi Mendunia yang Berakar dari Jawa

July 16, 2025
Kopi yang berasal dari feses gajah. (antaranews.com)
Lifestyle

Dari Feses Gajah ke Cangkir Kopi: Cerita di Balik Kopi Ivory

July 16, 2025
Next Post
LeBron 20 Nike

Nike Mengumumkan Edisi Terbaru Seri Sepatu LeBron James

Comments 1

  1. binance says:
    8 months ago

    Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

two × three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021