SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kata ‘anjir’ kerap terdengar dalam percakapan anak muda dan menjadi salah satu istilah dalam bahasa gaul yang populer. Melansir detik.com, ‘anjir’ menjadi semacam umpatan ringan untuk mengungkapkan ekspresi kaget dalam obrolan antar-teman. Namun, apa arti sebenarnya di balik kata ‘anjir’?
Meski sering digunakan sebagai umpatan, kata ‘anjir’ sebenarnya memiliki arti yang jauh dari kesan tidak sopan. Dalam KBBI, ‘anjir’ didefinisikan dalam tiga arti, yaitu:
- Terusan, saluran (air), kanal
- Tin (Ficus Carica), pohon yang berasal dari Timur Tengah
- Penanda letak jebakan rajungan (kepiting)
Baca juga: Intip Istilah Skena yang Ternyata Sudah Ada Sejak 2000-an
Sebelum populer digunakan dalam percakapan, ternyata istilah ‘anjir’ sudah akrab digunakan para nelayan Pantura Jawa Tengah. Dalam buku Glosarium Istilah Kenelayanan di Jawa Tengah, kata ‘anjir’ memiliki padanan kata ‘tenger’ dan ‘tumbal.’ Ketiga kata tersebut mempunyai arti yang sama, yaitu penanda jaring yang terbuat dari dobos, kain, pelampung, atau tanda jaring disebar, dilansir dari detik.com.
Arti Kata ‘Anjir’ di Masa Kini
Seiring perkembangan, kata ‘anjir’ mengalami perubahan makna ketika diadopsi menjadi bahasa gaul dalam percakapan. Melansir kumparan.com, kata ‘anjir’ dalam percakapan sehari-hari, merupakan variasi lebih halus dari kata anjing yang mengacu pada seekor binatang.
Penggunaan kata ‘anjir’ yang dipakai banyak orang tidak merujuk pada makna dalam kamus, tetapi sebagai bentuk umpatan, pelesetan dari kata anjing. Kata anjing sendiri dalam percakapan memiliki konotasi negatif, karena digunakan sebagai umpatan ekspresi kekesalan dan ketidakpuasan yang menyamakan orang dengan binatang.
Melansir kapanlagi.com, makna kata ‘anjir’ dapat bervariasi tergantung intonasi dan situasi. Misalnya, dengan nada tinggi, kata ini bisa mengekspresikan rasa kesal atau terkejut, sementara dalam konteks lain dapat digunakan sebagai ejekan hingga ungkapan bangga.
Baca juga: Literasi Baca Rendah Pengaruhi Perilaku Warganet Indonesia
Perbedaan makna antara kata ‘anjir’ dalam kamus dan pemahaman masyarakat, membuat Ultimates harus lebih hati-hati dalam menggunakan kata tersebut. Penting untuk memahami konteks penggunaan kata ‘anjir’ dengan situasi dan lawan bicara, agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Kata ‘anjir’ merupakan contoh menarik yang memperlihatkan perkembangan bahasa melalui pengaruh budaya dan interaksi sosial. Transformasi ini menunjukkan bahwa bahasa terus berkembang sesuai dengan kreativitas dan gaya hidup masyarakat, untuk menciptakan ekspresi baru yang lebih relevan.
Penulis: Benaya Arlyanto
Editor: Josephine Arella
Sumber: detik.com, kumparan.com, kapanlagi.com
Foto: freepik.com