“Menciptakan DKBM yang berintegritas, transparan, aktif, dan responsif dalam mewadahi dan merealisasikan aspirasi mahasiswa/i demi kesejahteraan bersama”
SERPONG, ULTIMAGZ.com – Kalimat di atas merupakan visi dari Dewan Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Multimedia Nusantara (DKBM UMN) untuk acuan mereka dalam satu tahun periode. Akan tetapi, apakah DKBM Gen XII berhasil merealisasikannya?
Di setiap kampus yang memiliki lembaga politik, tentunya ada badan legislatif sebagai penampung aspirasi dari mahasiswa dan mengawasi kinerja Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). Badan legislasi di setiap kampus di Indonesia beragam dalam penyebutannya, seperti Senat Mahasiswa, Badan Legislatif Mahasiswa, dan Dewan Keluarga Besar Mahasiswa.
Baca juga: Kinerja BEM Gen XII Dinilai Baik, Tetapi Kurang Sosialisasi
Badan legislatif mahasiswa dikenal juga sebagai badan yang paling tinggi dalam struktur organisasi di suatu universitas. Secara umum, badan legislasi mahasiswa berfungsi sebagai badan pengawasan, anggaran, dan legislasi. Selain itu, tujuan senat mahasiswa yang paling banyak diketahui adalah sebagai menampung aspirasi-aspirasi mahasiswa untuk universitas.
Akan tetapi, bagaimana dengan fungsi dan tujuan DKBM UMN?
DKBM UMN merupakan organisasi kemahasiswaan tertinggi di UMN dan bertindak sebagai badan legislatif dan yudikatif di UMN. Lembaga tertinggi di kampus ini diketuai oleh Jazzy Gratia Sumendap, dengan wakil ketua Nyi Ayu Shafannisa Azfianti, dan bendahara Antonius Kevin Budi Saputra.
Sesuai dengan misinya, DKBM siap dijadikan wadah aspirasi, jembatan komunikasi dari mahasiswa ke rektorat, fungsi pengawasan, dan meningkatkan komunikasi dan kedekatan antar organisasi di kampus.
Bagaimana Dengan DKBM UMN Gen XII?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut, ULTIMAGZ telah mewawancarai ketua DKBM UMN Gen XII Jazzy Gratia. Menjabat sejak Desember 2021, Jazzy bersama dengan DKBM Gen XII memiliki misi untuk menjadikan DKBM sebagai wadah aspirasi mahasiswa serta jembatan komunikasi mereka dengan rektorat. Selain itu, DKBM UMN Gen XII juga memiliki target untuk meningkatkan fungsi pengawasan dan meningkatkan komunikasi dan kedekatan antar organisasi kampus.
Tahun ini, DKBM UMN membawa tujuh program kerja untuk mencapai visi dan misi mereka. Program-program tersebut meliputi:
- DKBM Muda
- Student Aspiration Week 1 & 2
- Bincang Hangat
- Studi Banding
- DKBM Birthday
- DKBM Journey
- CORE in Collaboration With BEM
Meskipun sebagian besar mahasiswa yang mengetahui keberadaan DKBM setidaknya sudah mengetahui apa tugas dari badan ini, tetapi nyatanya mereka masih tidak peduli dan tidak berusaha mengenal DKBM UMN lebih lanjut.
DKBM UMN dengan Mahasiswa UMN
ULTIMAGZ telah mengajukan pertanyaan kepada 21 mahasiswa aktif UMN dan berdasarkan jawaban mereka, dari keseluruhan program kerja DKBM tahun ini, hanya DKBM muda yang 73 persen dari responden ketahui, sementara Student Aspiration Week dan Studi banding hanya diketahui 31 persen dari responden.
Masih dalam kesempatan yang sama, ULTIMAGZ juga mencari tahu apakah mahasiswa menggunakan hak mereka kepada DKBM untuk menyalurkan aspirasi dan keluhan mereka sebagai mahasiswa. Akan tetapi, seluruh mahasiswa yang ULTIMAGZ tanyai, mengaku tidak pernah memberikan aspirasi mereka.
“Belum ada aspirasi yang ingin disampaikan dan tidak tahu aspirasi seperti apa yang bisa disampaikan ke DKBM,” ujar salah satu responden.
Beberapa dari mahasiswa yang kami kontak bahkan mengatakan bahwa mereka tidak percaya dan merasa bahwa mengajukan aspirasi kepada DKBM tidak ada manfaatnya.
“Gue enggak pernah melihat kerja DKBM secara langsung dan enggak pernah merasakan perubahan apa yang mereka bawa. Jadi, i thought buat apa gue nyampein aspirasi ke organisasi yang bahkan gak kelihatan batang hidungnya?” menurut Tama (bukan nama sebenarnya) mahasiswa Jurnalistik UMN 2019, melalui survei Google Form yang ULTIMAGZ sebar.
Menanggapi hal ini, ketua DKBM UMN Gen XII mengatakan bahwa DKBM memang cenderung lebih ‘bergerak di belakang layar’ dan mahasiswa seharusnya paham akan fakta ini jika mereka lebih peduli pada politik kampus.
“Memang DKBM bekerja di balik layar, tidak seperti BEM. Maka dari itu, banyak mahasiswa yang tidak mengetahui apa yang dilakukan oleh DKBM. Namun, jika mahasiswa tersebut mendengarkan dengan seksama penjelasan lembaga di Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) dengan baik atau peduli dan mengikuti perkembangan politik kampus, barulah mereka bisa lebih aware terhadap tugas dan fungsi DKBM,” ujar Jazzy.
Baca juga: Kehadiran Kursi Kosong dalam Pemilu Mahasiswa UMN 2022
Selain itu, pihak DKBM juga telah mencoba menjelaskan soal fasilitas yang mereka sediakan terkait layanan pengaduan dan penampungan aspirasi mahasiswa melalui Instagram, E-mail, dan beberapa kegiatan mahasiswa. Namun, sayangnya masih banyak mahasiswa yang kurang memerhatikan.
“Mungkin kedepannya kesadaran mahasiswa terhadap politik kampus juga harus ditingkatkan,” tutupnya.
DKBM UMN menginginkan mahasiswa lebih peka terhadap politik kampus dan mencari tahu sendiri mengenai kinerja mereka.
Penulis: Aqeela Ara, Reynaldy Michael Yacob
Editor: Jessica Elisabeth Gunawan
Foto: Margaretha Netha