JAKARTA, ULTIMAGZ.com — Pada Sabtu (26/09/2020), dalam web seminar ENCORE 2020 pendiri Kelbion Indonesia dan Pemasar Digital Bersertifikat Niko Julius berbagi berbagai pengalaman bisnis agar platform bisa memanjakan pengusaha.
“Kalau teman-teman mau dimanja sama platform, ya harus membuat konten yang sangat relatable sama user-nya,” kata Niko.
Melalui webinar bertajuk “Content Marketing Strategy – Trends You Need to Know”, Niko menjelaskan bahwa di mana pun platformnya, pebisnis harus tetap memikirkan faktor kecocokan konten dengan pengguna.
“Kalau teman-teman mungkin nanti banyak yang belajar juga atau mencoba memahami cara kerja dari sebuah platform, baik Instagram, TikTok, Facebook, LinkedIn, Pinterest, dan lain-lain gitu ya. Semuanya muaranya sama teman-teman, yaitu relatable,” ucapnya lewat aplikasi Zoom.
Pada mulanya, beberapa platform atau channel (medium) menggratiskan pembuatan dan pendaftaran akun. Dengan begitu, pebisnis mendapatkan keuntungan karena berjualan dan kenalkan diri secara gratis. Kemudian ketika pengguna medium tersebut berkembang, konten di dalamnya harus penting dan relevan supaya pengguna bertahan pada platform.
“Makin betah user menggunakan sebuah platform, biasanya implikasinya adalah semakin banyak yang namanya ads spot (tempat iklan muncul). Spot iklan yang muncul adalah potensi uang buat platform,” imbuh Niko.
Dengan begitu, pebisnis mendapatkan pembeli dari pengguna medium tersebut dan platform memperoleh uang dari iklan. Namun, target pengguna atau konsumen turut menjadi hal penting untuk memilih medium.
Cara pilih platform untuk pasarkan konten
Sebelum memilih platform yang ingin dipakai untuk mempromosikan barang atau jasa, pebisnis harus menentukan target pembeli mereka. Septian Bramandita selaku pendiri dan penjabat eksekutif tertinggi Bisnis Bareng Bram juga berbagi pengalamannya dalam memilih platform yang efektif untuk pemasaran konten.
“Oke kita mau jualan skincare, ini audiesnya dari umur berapa dulu, audiensnya atau market-nya. Mereka menggunakan biasanya sosial media apa sih, channel apa sih,” jelas Septian yang akrab disapa Bram.
Ia juga menyarankan cara lain untuk mengetahui platform yang tepat untuk audiens tertentu, yaitu dengan cara membuat akun di seluruh medium. Kemudian, pebisnis dapat mengevaluasi performa medium-medium tersebut.
“Nanti dilihat performanya gimana. Kalau udah ketemu, dilanjutkan yang kebanyakan lebih bagus di situ. Akhirnya tau mana yang cocok,” ujar Bram.
Selain itu, pemilihan platform juga bisa lewat riset audiens dengan customer persona atau representasi fiksi pembeli dan pengguna produk Ultimates. Setelah memperoleh data, pebisnis bisa menggunakan platform tersebut untuk menjual jasa atau barangnya.
Dari semua usaha yang dilakukan, Niko mengingatkan agar jangan sekadar mengejar lalu lintas atau traffic pengguna dengan berjualan terang-terangan. Akan tetapi, pengusaha harus tahu bagaimana caranya menumbuhkan kepercayaan pelanggan.
Pasalnya, barang atau jasa yang kita tawarkan belum tentu dibutuhkan oleh pembeli dalam periode waktu singkat. Maka dari itu, pemasaran konten atau content marketing hadir untuk mengatasi masalah ini.
“Itulah power dari sebuah content marketing sebenarnya. Jadi itu yang harus teman-teman pahamin. Bicara tentang jualan dan peran content marketing adalah kita bisa diingat orang. Asosiasi namanya,” pungkas Niko.
ENCORE 2020 merupakan rangkaian acara yang berguna untuk membahas tuntas bagaimana memaksimalkan platform digital untuk memasarkan produk dan mengembangkan usaha. Webinar ini dapat diikuti oleh civitas akademika UMN maupun luar UMN.
Pelaksanaan acara yang diusung oleh Kompas Corner ini seharusnya dilaksanakan pada Mei 2020. Akan tetapi, ENCORE 2020 harus mengalami kemunduran waktu pelaksanaan karena merebaknya pandemi COVID-19. Kompas Corner memaknai kata “encore” sebagai acara puncak atau sesuatu yang diharapkan hasilnya maksimal.
Penulis: Elisabeth Diandra Sandi
Editor: Agatha Lintang
Fot0: Cindy Buntoro