SERPONG, ULTIMAGZ.com – Sebentar lagi Universitas Multimedia Nusantara (UMN) akan kembali kuliah tatap muka setelah dua tahun lebih melakukan perkuliahan secara daring. Mahasiswa dituntut cepat beradaptasi dengan sistem perkuliahan yang serba-online. Seluruh fasilitas dan kelengkapan penunjang perkuliahan ditinggal di belakang, digantikan dengan layar laptop yang setia di depan.
Tahun ini menjadi tahun yang membutuhkan kesiapan lebih untuk UMN. Sebab, kampus akan kembali mengadakan perkuliahan tatap muka seratus persen. Kampus harus berbenah untuk menyambut mahasiswa agar kegiatan perkuliahan dapat terlaksana dengan lancar dan berjalan sebagaimana mestinya.
Perkuliahan Semester Gasal 2022/2023 akan berjalan sesuai rencana, yaitu onsite dan hybrid. Keputusan UMN untuk melakukan perkuliahan seperti semula dimulai dengan rangkaian Orientasi Mahasiswa Baru (OMB) 2022 yang akan dilaksanakan secara daring dan luring.
Namun, kasius Covid-19 di Indonesia kembali melambung. Per Rabu (10/08/22) terdapat 5.926 kasus positif yang tercatat. Apakah kampus sudah siap 100 persen dari segala aspek untuk mengadakan kembali perkuliahan tatap muka?
Baca juga: Parosmia: Kekacauan Indra Penciuman dan Perasa Usai Derita Covid-19
Kesiapan Fasilitas Kampus sebagai Penunjang Perkuliahan
ULTIMAGZ mewawancarai Health, Safety, and Environment (HSE) Officer UMN Nur Sayidatunnisa mengenai kesiapan kampus untuk kuliah tatap muka. Nur menjelaskan bahwa fasilitas kampus sudah siap 100 persen untuk digunakan.
“Kalau ditanya dari kesiapan, ya, kami siap. Kita sudah siap dari segi fasilitas sebetulnya, mau offline atau online,” ujar Nur melalui ZOOM saat diwawancarai ULTIMAGZ pada Jumat (15/07/22).
Selain itu, kampus UMN juga sudah menyiapkan kelas hybrid. Kelas hybrid digunakan bila kasus Covid-19 melambung tinggi atau bila terdapat mahasiswa yang tidak bisa mengikuti perkuliahan tatap muka. Hybrid learning adalah perpaduan dari kegiatan belajar secara daring dan luring, dosen mengajar mahasiswa dari rumah dan di kampus secara bersamaan dengan bantuan teknologi.
Kemudian, dari tim Management Building sudah memperbaiki fasilitas-fasilitas yang rusak agar siap dipakai oleh para mahasiswa.
“Lapangan juga, bisa lihat lapangan voli dan lapangan basket, sudah diperbaiki oleh tim building manajemen. Sehingga dipersiapkan untuk teman-teman bisa menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut,” kata Nur.
Kampus Ikuti Rambu Pemerintah
Dalam penerapan protokol kesehatan di kampus, peraturan pemerintah menjadi salah satu dasar atau acuan pembuatan peraturan. Apabila Pemerintah Daerah (Pemda) melakukan peningkatan atau penurunan level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pihak kampus akan dan harus mengubah atau merevisi protokol kesehatan.
“Makanya prokes (protokol kesehatan) ini enggak fix satu gitu ya, jadi mungkin terus mengikuti pergerakan peraturan dari pemerintah. Seandainya dari pemerintah dua minggu sekali ada evaluasi, kalau tetap, ya, tetap, kalau berubah, ya, mau enggak mau kita juga mengikuti perubahan (dari pemerintah),” tutur Nur.
Peraturan dari pemerintah menjadi dasar kampus untuk membuat peraturan dan prosedur protokol kesehatan. Sebab, kewaspadaan terhadap penularan virus Covid-19 yang saat ini memiliki banyak varian harus tetap ditingkatkan. Maka dari itu, pemerintah telah memberikan rambu-rambu mengenai bagaimana menyelenggarakan kegiatan pembelajaran tatap muka.
Rambu-rambu yang berupa peraturan ini memuat beberapa hal seperti durasi waktu pembelajaran tatap muka terbatas, protokol kesehatan yang harus dipatuhi hingga prosedur jika ada hal yang terjadi di kampus berkaitan dengan virus Covid-19.
Sejumlah kebijakan yang telah diputuskan dalam surat edaran rektorat tetap dapat berubah mengikuti perkembangan kondisi pandemi. Oleh sebab itu, penting untuk tetap mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh pihak kampus.
Optimalisasi Penerapan Protokol Kesehatan adalah Kunci Utama
Protokol kesehatan ketat harus tetap digencarkan di lingkungan kampus, seperti penyediaan sarana sanitasi area kampus, mengurangi tempat berkumpul tertutup dan menimbulkan kerumunan, memakai masker dan menjaga jarak, membatasi kapasitas ruangan maksimal 50 persen, serta memastikan mahasiswa dalam keadaan sehat.
Baca juga: 4 Makanan yang Baik untuk Tubuh Setelah Vaksin COVID-19
UMN telah menyediakan fasilitas yang memadai dan protokol kesehatan ketat untuk pencegahan Covid-19. Hal ini diberlakukan dengan banyak pertimbangan termasuk optimalisasi protokol kesehatan yang menjadi kunci sukses berjalannya kuliah tatap muka di UMN.
Sebelum masuk ke gedung kampus, baik civitas akademika maupun tamu harus memindai QR Code dari aplikasi PeduliLindungi dan melakukan pengecekan suhu tubuh.
Selain itu, kampus juga menyediakan wastafel untuk mencuci tangan dan hand sanitizer di berbagai tempat. Penambahan ventilasi ruangan juga sudah ditambahkan di setiap ruangan, terutama ruangan-ruangan di gedung A dan gedung B.
“Karena ‘kan gedung C dan D sudah ada jendela di setiap ruangan, kalau di (gedung) A dan B sebelumnya tidak ada. Kita sudah menyesuaikan karena kondisi pandemi, ventilasi juga harus baik, sehingga beberapa ruangan yang memang digunakan atau operasionalnya itu ada jendelanya,” jelas Nur.
Fasilitas lain yang disediakan kampus UMN yaitu partisi di beberapa area layanan untuk mencegah penyebaran Covid-19. Partisi-partisi tersebut diharapkan dapat membantu melindungi dari percikan besar yang menyebar melalui batuk atau bersin.
Pada Kamis (14/07/22), ULTIMAGZ telah melakukan observasi di kampus UMN untuk melihat kesiapan kampus dari segi fasilitas penunjang perkuliahan dan fasilitas pencegah Covid-19.
Dari segi fasilitas penunjang perkuliahan, terlihat sudah disiapkan oleh pihak kampus. Akan tetapi, tidak terdapat hand sanitizer di setiap depan ruangan kelas yang seharusnya tersedia. ULTIMAGZ pun menanyakan perihal ini kepada Nur.

“Hand sanitizer memang difokuskan untuk pemakaian di tempat-tempat bersama. Seperti misalnya di depan lift, masuk gate. Karena ‘kan kita dari luar, ada pilihan gitu, bisa cuci tangan atau hanya pakai hand sanitizer,” jawab Nur.
Nur pun melanjutkan, apabila perkuliahan sudah berjalan seratus persen luring, hand sanitizer bisa diletakkan di setiap depan ruang kelas. Namun, hand sanitizer akan disediakan saat suatu acara berlangsung bila terdapat usulan dari staf atau mahasiswa. Pihak manajemen akan memenuhi usulan tersebut dan menyediakannya di tiap pintu masuk ruangan.
“Begitu pun kalau teman-teman ada acara, menggunakan LT-LH (Lecture Theatre-Lecture Hall), seandainya di gate-nya atau di pintu masuknya membutuhkan hand sanitizer, mahasiswa pun bisa me-request itu ke pihak Building Management,” ucap Nur.
Nur juga berpesan kepada setiap mahasiswa atau dosen untuk tetap membawa hand sanitizer masing-masing. Selain itu, demi kenyamanan dan keselamatan bersama, mahasiswa atau civitas kampus diimbau untuk tetap menggunakan masker dan tidak membukanya. Terlebih di tempat atau di ruangan tertutup karena hal tersebut dapat memungkinkan penularan Covid-19 yang tinggi.
Efektivitas Sistem Ventilasi Ruangan Perkuliahan Tatap Muka
Nur mengatakan bahwa pada masa pandemi, adanya pergerakan udara menjadi standar peraturan pemerintah untuk aktivitas di dalam ruangan. Walaupun air conditioner (AC) menyala, baik di laboratorium maupun kelas, jendela tetap harus dibuka. Sementara itu, untuk ruangan yang tidak memiliki jendela dapat membuka pintu supaya tetap ada celah untuk perputaran udara.
“Jadi, bisa pilih salah satu, mau jendela atau pintunya yang dibuka, supaya sirkulasinya lebih baik,” kata Nur.
Sistem ventilasi yang baik dan memadai sangat penting untuk perkuliahan tatap muka. Sebab, sistem ventilasi menciptakan arus aliran udara yang stabil yang mengedarkan banyak aerosol ke dalam penyaring. Alhasil, sebagian aerosol menghilang.
Aerosol merupakan zat yang tersebar di udara, baik itu dalam bentuk cair seperti embun, padat seperti debu, atau gas seperti asap, dilansir dari sehatq.com. Ventilasi pun dibutuhkan terutama saat perkuliahan tatap muka ketika aerosol berkumpul di atas orang-orang di dalam ruangan.
Prosedur Pembersihan Ruangan oleh Tim Cleaning Service selama Pandemi
“Tentunya teman-teman dari Cleaning Service (CS) lebih ekstra (dalam melakukan pembersihan),” ungkap Nur.
Membersihkan ruangan menggunakan disinfektan adalah perubahan metode pembersihan yang dilakukan oleh tim CS. Tim CS wajib melakukan penyemprotan disinfektan di setiap ruangan. Terlebih ketika ruang tersebut digunakan untuk kegiatan yang memiliki banyak partisipan.
Tim CS juga membersihkan area-area publik lainnya menggunakan alkohol supaya mencegah terjadinya penularan virus. Tempat-tempat tersebut ialah yang sekiranya dapat dijangkau atau disentuh oleh banyak orang, seperti tombol lift dan pegangan tangga.
Peraturan Khusus untuk Mahasiswa terkait Peminjaman Ruangan
Bila perlu meminjam ruangan, bisa melalui Gapura (gapura.umn.ac.id). Hanya saja, ada beberapa peraturan tambahan yang harus ditaati. Ultimates harus menyertakan surat perizinan yang ditujukan kepada Building Management (BM) dan Unit Keamanan, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3L) UMN.
Adapun keterangan wajib yang harus Ultimates sertakan dalam surat tersebut, seperti keterangan aktivitas, keterangan lokasi (ruangan yang ingin dipinjam), keterangan waktu, jumlah partisipan yang terlibat, kontak person in charge (PIC), serta sertifikat vaksin para partisipan sebagai bukti memenuhi peraturan dasar yaitu sudah menerima vaksin.
Langkah selanjutnya, Ultimates dapat mengirimkan surat tersebut melalui surel ke unitk3l.ac.id (Unit K3L) dan bm.umn.ac.id (BM). Namun, harus dipastikan bahwa Ultimates sudah terlebih dahulu memesan ruangan melalui Gapura.
“Ke Gapura dahulu karena istilahnya tag tempatnya dulu. Kami pun dari surat tersebut melihat juga sudah ada pemesanan ruangan atau belum, barulah nanti kami proses, begitu pula dengan Gapura-nya,” jelas Nur.
Namun, perlu diingat bahwa selama masa pandemi, perizinan kegiatan akan lebih diperhatikan pada prioritas penyelenggaraannya. Jika acara yang ingin diselenggarakan tidak bersifat penting atau krusial untuk dilaksanakan secara luring, dalam kata lain masih bisa dilakukan secara daring, sebaiknya tidak dipaksakan untuk mengadakan kegiatan. Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi risiko penyebaran Covid-19 yang sampai saat ini masih ada.
Meski pendidikan merupakan hak bagi semua warga negara, penyelenggaraannya tetap harus memerhatikan kepentingan untuk keamanan, keselamatan dan kesehatan. Sebab, kunci utama pelaksanaan kuliah tatap muka ini adalah dengan mematuhi protokol kesehatan dengan baik.
Penulis: Alycia Catelyn, Aqeela Ara, Josephine Arella
Editor: Jessica Elisabeth
Foto: Margaretha Netha
Sumber: sehatq.com
Your point of view caught my eye and was very interesting. Thanks. I have a question for you.
Howdy! Would you mind if I share your blog with my zynga group? There’s a lot of people that I think would really enjoy your content. Please let me know. Many thanks
Wow, incredible blog format! How long have you been running a blog for? you made running a blog look easy. The overall look of your website is wonderful, as neatly as the content material!
Good info. Lucky me I reach on your website by accident, I bookmarked it.
Great awesome issues here. I am very glad to look your post. Thank you so much and i’m looking forward to touch you. Will you kindly drop me a e-mail?
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?
I discovered your blog site on google and check a few of your early posts. Continue to keep up the very good operate. I just additional up your RSS feed to my MSN News Reader. Seeking forward to reading more from you later on!…
You have brought up a very fantastic details , appreciate it for the post.