SERPONG, ULTIMAGZ.com—Perspustakaan Universitas Multimedia Nusantara (UMN) menyediakan layanan menonton Netflix untuk mahasiswa sejak Senin (17/02/20). Layanan Netflix ini bertempat di lantai dua perpustakaan, berjarak dua rak buku dari ruangan khusus staf multimedia.
Mahasiswa yang ingin menggunakan layanan ini bisa melakukan reservasi untuk fasilitas private viewing di situs perpustakaan pada library.umn.ac.id. Setelah melakukan reservasi, mahasiswa harus melakukan konfirmasi kepada staf perpustakaan di bagian pelayanan. Selanjutnya staf perpustakaan akan memberikan headphone dan akun Netflix untuk registrasi.
“Private Viewing itu fasilitas di komputer perpustakaan yang tadinya hanya untuk menonton karya mahasiswa yang tidak diunggah di internet,” ujar staf perpustakaan bagian pelayanan Rovi Hermawan.
Peraturan yang dipakai untuk layanan Netflix pun tidak jauh berbeda dengan peraturan perpustakaan yang sudah ada. Sama seperti peraturan penggunaan fasilitas Private Viewing, mahasiswa memiliki maksimal durasi pemakaian selama dua jam. Apabila sudah melewati batas waktu pemakaian, maka fasilitas itu akan berhenti dengan sendirinya.
“Private Viewing secara harafiah artinya menonton sendiri dan peraturannya pun begitu, tidak boleh dipakai beramai-ramai. Kalau melanggar pasti kita kenakan sanksi yang ada,” jelas Rovi.
Layanan Netflix ini hanya terdapat pada empat komputer yang disediakan. Hal tersebut dikarenakan memakai akun Netflix Family yang hanya dapat digunakan oleh empat perangkat berbeda di waktu yang sama.
“Awalnya mau pasang di 10 komputer, tapi karena Netflix Family cuman bisa di empat komputer, enam sisanya dipakai buat nontonin karya mahasiswa aja,” ujar Staf bagian sirkulasi perpustakaan Ligia Riski.
Sebagian mahasiswa merasa diuntungkan dengan adanya layanan Netflix ini. Sekarang mereka memiliki kegiatan lain untuk menunggu kelas dan hiburan baru di tengah perkuliahan.
“Bagus sih untuk mengisi waktu luang. Kalau ada gap waktu kelas, selain mengerjakan tugas bisa menonton Netflix,” ujar salah satu mahasiswa FTV angkatan 2018, Sheyna kezia W.S.
Namun, ada juga mahasiswa merasa layanan ini akan membuat sulit karena komputer perpustakaan yang terbatas akan beralih fungsi. Selain itu ada pertimbangan dari konten Netflix yang memiliki unsur 18 tahun ke atas dan kesiapan perpustakaan untuk mengelola layanan ini.
“Takutnya nanti banyak mahasiswa yang malah enggak bisa pakai komputer untuk buat tugas atau komputer penuh. Padahal yang empat hanya dipakai untuk Netflix. Lagian, kontennya Netflix kan buat 18 plus, jangan sampai nanti boleh nonton Netflix, tapi malah diatur harus nonton yang mana,” ujar mahasiswa jurnalistik angkatan 2019, Yohannes Robert.
Penulis: Andrei Wilmar
Editor: Agatha Lintang
Foto: Caroline Saskia