JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Intuition Jazz Chamber merupakan grup musik yang dalam permainan musiknya mengusung konsep chamber orchestra. Beranggotakan dua belas pemain alat musik yang beragam, mereka tampil di festival Salihara Jazz Buzz 2020 pada, Minggu (16/02/20) di Teater Salihara, Pasar Minggu.
Menariknya, band ini ‘menyimpang’ dari bentuk jazz kebanyakan. Selain karena beranggotakan dua belas orang, instrumen yang dipakai pun beragam dan jarang ditemui dalam format jazz chamber.
“Memang agak enggak lazim, karena, kebanyakan festival biasanya grupnya hanya berisi 3 orang saja. Tapi aku mau membuat eksplorasi warna musik baru dari suara yang ada kayak strings dan harpa,” ujar Wishnu Dewanta, konduktor sekaligus komposer Intuition Jazz Chamber.
Walaupun tampil dengan gaya musik jazz yang berkiblat ke arah barat, Intuition Jazz Chamber tidak lupa untuk membanggakan budaya Indonesia. Mereka menemukan musik jazz akan lebih menarik dengan budaya Indonesia di dalamnya.
Sebagai kesatuan, Wishnu sangat terbuka dalam bandnya, dia mengizinkan salah satu anggota mengaransemen dua lagu yang dia buat. Hal ini dilakukan karena ingin mengubah bentuk musik asli dari dua lagu tersebut.
“Ada dua lagu yang diubah ulang sama pianis, yakni Suara dari Aceh dan Rentak Melayu yang waktu itu saya buat dalam komposisi orkestra, diaransemen ulang jadi jazz tetapi tetap komposisi saya,” jelas Wishnu.
Sebagai seorang konduktor sekaligus komposer, intuisi Wishnu Dewanta mengantarkannya untuk memulai band Intuition Jazz Chamber pada tahun 2015 untuk resital junior di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang.
“Aku bermusik dengan intuisi, akhirnya membuat Intuition Jazz Chamber sama teman-teman, karena, format kita chamber, tapi kalo ada kesempatan lebih mau eksplor ke tempat yang lebih besar lagi, seperti orchestra,” ujar Wishnu menjelaskan filosofi dari nama Intuition Jazz Chamber.
Dalam penampilannya tersebut, Intuition Jazz Chamber membawakan delapan lagu dalam festival ini, yakni About an Hour Ago, Intuition, A Hope, Point of View, Remote, Suara dari Aceh, Talempong dan Rentak Melayu. Menariknya, semua lagu tersebut dibuat oleh Wishnu Dewanta.
Penulis : Geiska Vatikan Isdy
Editor : Agatha Lintang
Foto : Veronica Novaria