• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Monday, June 30, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Hiburan

Intuition Jazz Chamber Menyimpang Khazanah, Menjunjung Budaya

by Geiska Vatikan Isdy
February 21, 2020
in Hiburan, Musik
Reading Time: 2 mins read
Sesi foto komposer sekaligus konduktor bersama dengan para pemain Intuition Jazz Chamber

Sesi foto komposer sekaligus konduktor bersama dengan para pemain Intuition Jazz Chamber setelah mengadakan gladi resik pada Minggu (16/02/2020) di Teater Salihara, Jakarta Selatan. (Foto: ULTIMAGZ/Veronica Novaria)

0
SHARES
362
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Intuition Jazz Chamber merupakan grup musik yang dalam permainan musiknya mengusung konsep chamber orchestra. Beranggotakan dua belas pemain alat musik yang beragam, mereka tampil di festival Salihara Jazz Buzz 2020 pada, Minggu (16/02/20) di Teater Salihara, Pasar Minggu.

Menariknya, band ini ‘menyimpang’ dari bentuk jazz kebanyakan. Selain karena beranggotakan dua belas orang, instrumen yang dipakai pun beragam dan jarang ditemui dalam format jazz chamber.

“Memang agak enggak lazim, karena, kebanyakan festival biasanya grupnya hanya berisi 3 orang saja. Tapi aku mau membuat eksplorasi warna musik baru dari suara yang ada kayak strings dan harpa,” ujar Wishnu Dewanta, konduktor sekaligus komposer Intuition Jazz Chamber.

Walaupun tampil dengan gaya musik jazz yang berkiblat ke arah barat, Intuition Jazz Chamber tidak lupa untuk membanggakan budaya Indonesia. Mereka menemukan musik jazz akan lebih menarik dengan budaya Indonesia di dalamnya.

Sebagai kesatuan, Wishnu sangat terbuka dalam bandnya, dia mengizinkan salah satu anggota mengaransemen dua lagu yang dia buat. Hal ini dilakukan karena ingin mengubah bentuk musik asli dari dua lagu tersebut.

“Ada dua lagu yang diubah ulang sama pianis, yakni Suara dari Aceh dan Rentak Melayu yang waktu itu saya buat dalam komposisi orkestra, diaransemen ulang jadi jazz tetapi tetap komposisi saya,” jelas Wishnu.

Sebagai seorang konduktor sekaligus komposer, intuisi Wishnu Dewanta mengantarkannya untuk memulai band Intuition Jazz Chamber pada tahun 2015 untuk resital junior di Universitas Pelita Harapan (UPH), Karawaci, Tangerang.

“Aku bermusik dengan intuisi, akhirnya membuat Intuition Jazz Chamber sama teman-teman, karena, format kita chamber, tapi kalo ada kesempatan lebih mau eksplor ke tempat yang lebih besar lagi, seperti orchestra,” ujar Wishnu menjelaskan filosofi dari nama Intuition Jazz Chamber.

 

Dalam penampilannya tersebut, Intuition Jazz Chamber membawakan delapan lagu dalam festival ini, yakni About an Hour Ago, Intuition, A Hope, Point of View, Remote, Suara dari Aceh, Talempong dan Rentak Melayu. Menariknya, semua lagu tersebut dibuat oleh Wishnu Dewanta.

Penulis : Geiska Vatikan Isdy 

Editor : Agatha Lintang

Foto : Veronica Novaria 

 

 

Tags: Intuition Jazz ChamberJazzkomunitas saliharasalihara jazz buzz 2020
Geiska Vatikan Isdy

Geiska Vatikan Isdy

Related Posts

Jacob Collier dalam acara BNI Java Jazz Festival 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Hiburan

Jacob Collier Tampil Memukau di Java Jazz Festival 2025 Setelah 9 Tahun

June 15, 2025
Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
Ilustrasi seorang wanita menonton film di waktu rehatnya. (freepik.com)
Film

Pelukan Dalam Bentuk Film: Teman Menonton Saat Dunia Terasa Berat

May 19, 2025
Next Post
KamiSketsa di Galeri Nasional Indonesia

KamiSketsa, Ajakan Galeri Nasional terhadap Publik yang Ingin Membuat Seni

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021