• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, October 19, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Berita Kampus

Seminar Commpress 2019: Peliputan Jurnalisme Damai Butuh Teknik Khusus

Agatha Lintang by Agatha Lintang
May 12, 2019
in Berita Kampus
Reading Time: 2 mins read
Seminar Commpress 2019: Peliputan Jurnalisme Damai Butuh Teknik Khusus

Anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Nani Afrida merupakan salah satu pembicara seminar Commpress 2019 bertajuk "Jurnalisme Damai: Peliputan Bencana, Konflik, dan Keberagaman" di Lecture Theater Universitas Multimedia Nusantara pada Rabu (08/05/19). (ULTIMAGZ/Anisa Arifah)

0
SHARES
656
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

SERPONG, ULTIMAGZ.com – Memahami bahwa peliputan bencana alam dan konflik memerlukan pedoman dan persiapan khusus, COMMPRESS 2019 menyelenggarakan seminar bertajuk “Jurnalisme Damai: Peliputan Bencana, Konflik, dan Keberagaman”. Menurut Koresponden CNN Indonesia TV Albi Pratama, alih-alih menginformasikan ke masyarakat, kesalahan dalam peliputan konflik dapat memperbesar jurang perbedaan sehingga diperlukan teknik peliputan jurnalisme damai.

“Jurnalisme damai adalah segala usaha yang dilakukan jurnalis untuk menjadi sumber informasi yang akurat, menjadi suatu confront social, dan bisa memberikan dampak yang baik bagi masyarakat,” ujar Albi di Lecture Theater Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Rabu (08/05/19).

Senada dengan Albi, anggota Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Nani Afrida mengatakan bahwa dalam konflik, tentu semua pihak menginginkan perdamaian. Oleh karena itu, media juga memiliki tugas dalam manajemen konflik.

“Konflik biasanya butuh waktu untuk selesai sehingga dalam mengisi waktu tersebut penting menciptakan iklim opini yang baik untuk menghindari korban yang jatuh. Di sinilah jurnalis mengambil perannya,” jelas Nani yang berkecimpung dalam peliputan konflik.

Menurut Nani, iklim opini yang baik tak hanya diterapkan dalam peliputan konflik, tetapi juga pada peliputan bencana alam. Keterikatan emosi jurnalis dengan lokasi bencana alam dapat menimbulkan kepanikan saat meliput.

“Masalah yang dihadapi sekarang adalah susah untuk tidak bias, terutama wartawan lokal. Ketika meliput peringatan satu tahun tsunami Aceh, saya mengambil gambar sambil menangis sebagai orang asli Aceh dan teringat peristiwa luar biasa itu,” ungkap Nani.

Kepanikan dan keterikatan emosi pada saat peliputan konflik maupun bencana alam dapat menghasilkan karya jurnalistik menjadi bias. Oleh karena itu, tak hanya mempersiapkan materi, seorang jurnalis juga harus mempersiapkan aspek psikologisnya.

“Ketika meliput tsunami Banten pada 2018 lalu, beredar isu air laut naik sehingga warga panik menyelamatkan diri. Awalnya saya ikut panik, tetapi dalam jurnalisme damai dipenuhi awareness terhadap lingkungan sehingga tidak ada kepanikan. Ternyata yang dicurigai sebagai tsunami susulan hanya awan,” cerita Nani. Ia menambahkan, seorang jurnalis peliput bencana harus siap mengahadapi risiko.

“Kita sebagai jurnalis mempersiapkan diri di lapangan dan menjadi siap menghadapi risiko yang ada sehingga bisa menerapkan prinsip jurnalistik dalam produk yang dihasilkan,” pungkasnya.

Dalam seminar tersebut, turut hadir jurnalis foto Agence France-Presse (AFP) Adek Berry dan penyiar berita Kompas TV Timothy Marbun yang juga membagikan pengalaman mereka ketika meliput peristiwa konflik dan bencana alam.

 

Penulis: Agatha Lintang

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Foto: Anisa Arifah

Tags: ajibencana alamCNNcommpresscommpress 2019eventjurnalisme damaiJurnalistikKonflikmediamedia kampus umnpeliputan konflikperangseminarultimagz
Agatha Lintang

Agatha Lintang

Related Posts

Mentor saat Mentor saat menjelaskan materi kepada Mentee dalam sesi kedua kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)materi kepada mentee di sesi kedua dari kegiatan Mentoring UMN 2025 pada Sabtu (27/09/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Berita Kampus

Pekan Kedua Mentoring 2025 “At Drie Celina” Tanamkan Tiga Nilai 5C pada Mentee

October 2, 2025
Malam Puncak Euforia 2025
Event

Malam Puncak Euforia 2025 Meledak dengan Penampilan Spektakuler Pamungkas dan Lomba Sihir

September 24, 2025
Acara tahunan Festvent diselenggarkan mahasiswa Program Studi Event Management MNP sebagai proyek akhir semester, Sabtu (20/09/25). (ULTIMAGZ/Gabri Perboire).
Event

Malam Puncak Festvent 2.0 Bawakan Ragam Hiburan di MNP

September 22, 2025
Next Post
Pangeran Siahaan Tidak Suka Asumsi Dianggap Sebagai ‘Content Creator’

Pangeran Siahaan Tidak Suka Asumsi Dianggap Sebagai 'Content Creator'

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × 3 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021