SERPONG, ULTIMAGZ.com – Salah satu Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi, Samiaji Bintang menjelaskan bahwa Universitas Multimedia Nusantara (UMN) dan kompas.com sedang melakukan kerjasama untuk mengembangkan Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Menurutnya, pengembangan ini akan membantu pengecekan fakta yang bermanfaat untuk jurnalis.
“Kalau sudah memanfaatkan AI, maka pengecekan fakta akan dilakukan secara otomatis. Kemudian, fakta-fakta dicari, lalu ditelusuri oleh komputer ini. Apabila (fakta) ditemukan, nanti akan diberikan keputusan atau kesimpulan (oleh komputer),” ungkap Bintang saat ditemui pada Jumat (01/03/19).
Umumnya, jurnalis melakukan pengecekan fakta secara manual dengan menemui narasumber, melakukan pencarian fakta secara langsung, hiangga memerika ulang data yang didapat. Untuk memangkas pekerjaan tersebut, maka dibuatlah program untuk melakukan fungsi manusia dengan tingkat kesalahan lebih rendah.
“Artifical Intelligence adalah algoritma yang menggunakan bahasa pemograman komputer yang dirancang, didesain untuk membantu pekerjaan manusia. Artifical berarti buatan. Intelligence berarti kecerdasan manusia berupa kemampuan berpikir, membuat keputusan, menganalisis, memetakan persoalan,” kata Bintang.
Uniknya, Bintang menjelaskan bahwa AI tersebut berkembang seiring dengan debat Pilpres 2019. Artinya, perkembangan dan uji coba AI ini sudah dimulai sejak debat Pilpres I mengenai Hukum, HAM, Korupsi, dan Terorisme (17/01/19), serta debat Pilpres II mengenai energi, pangan, infrastruktur, sumber daya alam, dan lingkungan hidup.
Sayangnya, dosen Indepth Reporting tersebut mengakui bahwa kemampuan mesin ini belum cerdas mutlak. Alasannya bergantung pada jumlah data yang harus ditaatinya. Pun, kedepannya AI akan terus berkembang selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan.
“Sama seperti manusia, semakin dia banyak melihat, semakin banyak dia membaca buku, banyak dikenali dengan ilmu pengetahuan dan ilmu baru, maka dia akan cerdas. Begitu juga dengan mesin ini,” akunya.
Pengembangan AI tersebut melakukan pengecekan debat Pilpres 2019 dengan memeriksa klaim-klaim yang diutarakan oleh pasangan calon (paslon) 01 dan 02. Mesin ini menggunakan berita-berita yang telah diunggah di kanal kompas.com sebagai acuan. Kemudian, klaim tadi diidentifikasi dan dibandingkan, setelah itu disimpulkan nilai benar-salahnya.
Perkembangan pun sudah mulai terlihat. Tempo lalu, AI tersebut membantu tim UMN dan kompas.com untuk melakukan verifikasi terhadap 14 klaim yang dilontarkan oleh Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto saat debat Pilpres II (17/02/19). Namun, hasil data yang diharapkan masih belum maksimal.
“Kemarin (17 Februari), dikarenakan keterbatasan data dari kompas.com, mungkin nanti kita akan ambil data dari instansi-instansi yang relevan dengan debat pilpres ketiga, seperti data Pertamina dan Kementrian Energi,” kata Bintang.
Sampai sekarang, AI tersebut masih dalam tahap pengembangan dan menunggu debat Pilpres III atau perhelatan selanjutnya untuk melakukan uji coba.
Penulis: Ignatius Raditya
Editor: Ivan Jonathan
Foto: Ignatius Raditya