SERPONG, ULTIMAGZ.com – Memiliki pasar yang besar di bidang game ternyata tidak selalu sejalan dengan penghargaan yang seharusnya diterima oleh para game developer. Hal tersebut disampaikan oleh CEO Anantarupa Studios Ivan Chen ketika berbicara dalam event ‘Gaming Development Mobile and VR’ yang berlangsung di Student Lounge Universitas Multimedia Nusantara (UMN) pada Kamis (20/4/2017).
Ivan yang sudah mengembangkan konten-konten digital di studionya sejak 2011 ini mengatakan bahwa Indonesia memiliki potensi pasar yang luar biasa. Sayang, dukungan yang minim dari pemerintah Indonesia membuat para pengembang game kesulitan untuk unjuk gigi di pasar lokal.
“Indonesia punya jumlah penduduk keempat terbanyak di dunia. Pasar untuk konten gaming kita juga yang terbesar kedua di Asia Tenggara. Dulu saya sempat mengajukan rancangan game berbasis Virtual Reality (VR) ke pihak kementerian Indonesia, tetapi tidak ditanggapi dengan positif. Mungkin mereka masih bingung soal beginian, ya,” jelas Ivan saat berbicara di depan para peserta seminar yang hadir.
Berbeda dengan respon dari pemerintah sendiri yang kurang antusias, pameran VR yang diikuti oleh perwakilan Indonesia di World Expo Milano, Italia, justru mendapatkan apresiasi tinggi dari para pengunjung. Bahkan dalam acara yang berlangsung pada tahun 2015 lalu itu, booth dimana Ivan dan teman-temannya memamerkan karya mereka yang bertema ‘Virtual Journey to Indonesia’ masuk dalam daftar 10 besar booth yang paling banyak dikunjungi. Roberto Mancini, Mantan pelatih Inter Milan dan Manchester City juga tidak mau ketinggalan menjajal hasil kerja anak bangsa ini.
Disamping pembicaraan seputar VR, Ivan juga sempat menunjukkan karya-karya garapan studio pengembangan konten digitalnya. Kebanyakan dari game yang ia buat sendiri mengambil referensi dari pahlawan-pahlawan dalam dongeng Indonesia, beberapa di antaranya adalah ‘Boma Naraka Sura’ dan ‘Garudayana’.
“Kalau mau tahu lebih lanjut bisa beli langsung game-nya di steam, ya,” kata Ivan mempromosikan satu permainan ciptaannya yang kemudian disambut tawa peserta seminar.
Penulis: Gilang Fajar Septian
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Foto: Jimmy Lee