• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Wednesday, July 16, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Copa de Flores Rangkul Penyintas Kekerasan Seksual Lewat Tenun Ikat

Agatha Lintang by Agatha Lintang
August 15, 2019
in Event, Mode
Reading Time: 2 mins read
Copa de Flores Rangkul Penyintas Kekerasan Seksual Lewat Tenun Ikat

CEO Copa de Flores Maria G. Isabell (dua dari kanan) dalam Pre-launch “Mera Bura, Sebuah Gerakan Pelestarian Budaya Lokal Melalui Teknologi Finansial” di Menara Digitaraya, Menteng, Jakarta Pusat pada Selasa (13/08/19). Melalui Mera Bura, Copa de Flores bersama Modal Rakyat ingin merangkul penyintas kekerasan di Nusa Tenggara Timur melalui kain tenun. (ULTIMAGZ/Bonaventura Ezra)

0
SHARES
660
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com–Copa de Flores, wirausaha sosial yang bergerak di bidang industri kreatif, merangkul penyintas kekerasan seksual dan perdagangan orang melalui kegiatan menenun di Nusa Tenggara Timur (NTT). Hal tersebut disampaikan oleh Pendiri dan CEO Copa de Flores Maria Gabriella Isabella pada Selasa (14/08/19).

“Copa de Flores, bersama Komnas Perempuan dan beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), berkolaborasi untuk membina kelompok penenun yang merupakan penyintas kekerasan seksual, perdagangan orang, dan korban pelanggaran HAM (Hak Asasi Manusia) berat di masa lalu. Kegiatan menenun ini merupakan medium pemulihan berbasis meditasi visual,” ujar Bella dalam peluncuran koleksi mode Mera Bura di Menara Digitaraya, Jakarta Pusat.

Tenun yang dikedepankan oleh Cope de Flores adalah tenun ikat. Salah satu tahap dalam pembuatan tenun ikat mengharuskan penenun untuk diam. Sementara itu, aktivitas menenun di NTT hanya bisa dilakukan oleh wanita yang dianggap sudah ‘dewasa’ oleh masyarakat setempat. Oleh karena itu, menurut Bella, tahap ini menjadi upaya meditasi bagi penyintas.

Bella menuturkan, motif dalam tenun ikat seringkali merepresentasikan pembuatnya atau hal yang dialaminya. Tidak banyak mode lain yang juga memiliki kekhasan tersebut.

“Kejadian menarik yang aku temui ketika melihat satu kain tenun tua yang motifnya sangat bagus, berupa kalajengking yang tanpa aku sadari ada motif alat kelamin laki-laki. Ketika aku menanyakan arti dari motif tersebut, ternyata penenun pernah diduakan oleh suaminya,” kata Bella. 

Penenun membutuhkan waktu yang lama untuk membuat sebuah tenun ikat. Dibutuhkan waktu enam bulan untuk menghasilkan tenun ikat yang siap dipakai. Dari enam bulan tersebut, tiga bulan di antaranya digunakan untuk membuat satu rancangan motif.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mencatat, NTT berada di posisi pertama dalam Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). Selain itu, berdasarkan data Catatan Tahunan (Catahu) Komnas Perempuan 2019, jumlah kekerasan terhadap perempuan di NTT sebanyak 150 kasus. Namun, angka tersebut belum mencakup keseluruhan kasus, sebab kemungkinan tidak ada lembaga tempat korban untuk melapor, rasa tidak aman, dan kurangnya kepercayaan terhadap lembaga.

“Cara untuk mengetahui korban itu susah karena kasus kekerasan seksual dan perdagangan orang masih dianggap tabu. Kita butuh pendekatan ke penyintas dan prosesnya lama untuk mereka bercerita. Ketika para penyintas bisa curhat ke kami, perlahan diberikan aktivitas untuk healing berupa mindfulness growing,” pungkas Bella.

Penulis: Agatha Lintang

Editor: Geofanni Nerissa Arviana

Foto: Bonaventura Ezra

Tags: copa de floreseventfashionFloresHAMhuman traffickingkekerasan seksualmera buramodeNTTpenyintasperempuantenun ikattrauma healing
Agatha Lintang

Agatha Lintang

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

July 14, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

July 14, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

July 14, 2025
Next Post
Sempat Diundur, The Vamps Tetap Gelar Konser Perdananya di Jakarta

Sempat Diundur, The Vamps Tetap Gelar Konser Perdananya di Jakarta

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021