SERPONG, ULTIMAGZ.com – Didasari oleh perkembangan teknologi yang begitu pesat, Diagram Hub mengadakan seminar dengan tema “Teknologi Blockchain sebagai #AsetMasaDepan” di Gedung C Universitas Multimedia Nusantara pada Kamis (23/02/23). Di seminar kali ini, Diagram Hub berkolaborasi dengan INDODAX sebagai pionir crypto exchange di Indonesia.
Blockchain merupakan basis data yang didistribusikan dan tersebar dalam beberapa server. Setiap perangkat yang terhubung melalui blockchain akan memiliki salinan data yang identik dengan satu sama lain.
Baca juga: Mengenal Metaverse dan Dunia Baru Hiburan
Oleh sebab itu, Business Development Specialist INDODAX Bayu Yudistira selaku pembicara menyatakan blockchain merupakan teknologi yang dapat meminimalisasi kecurangan. Hal tersebut dikarenakan semua transaksi yang dilakukan menggunakan teknologi blockchain akan tercatat secara detail.
“Informasi itu tercatat dalam blockchain itu dan informasi tadi dimiliki oleh semua blok-blok yang tersusun pada chain tersebut. Jadi informasinya sama antara si komputer A, si komputer B,” kata Bayu.
Transaksi yang dilakukan melalui blockchain bersifat valid dan transparan karena dapat diakses, dilacak, serta diverifikasi oleh semua orang. Berbeda dengan basis data pada umumnya, blockchain lebih sulit diretas karena memiliki informasi data yang sama pada setiap perangkatnya.
Blockchain juga dianggap lebih aman karena data yang ada di dalamnya tidak dapat diubah-ubah. Selain itu, blockchain dapat digunakan setiap waktu dengan biaya transfer yang lebih murah dibandingkan menggunakan bank tradisional.
Awalnya, blockchain hanya digunakan untuk mata uang kripto, atau dikenal sebagai Bitcoin, yang digunakan untuk mempermudah pembayaran di internet.
Namun, Bayu mengingatkan agar masyarakat tidak semena-mena melakukan investasi mata uang kripto. Ia berharap masyarakat dapat secara mandiri mendalami konsekuensi dari investasi melalui teknologi blockchain.
Melalui seminar ini, Bayu kemudian menyebutkan pemanfaatan blockchain di berbagai industri, seperti keuangan, pemerintahan, Internet of Things (IoT), kesehatan, hingga sains dan seni. Rekam medis yang mencatat seluruh riwayat penyakit seorang pasien menjadi salah satu contoh nyata dari penggunaan blockchain dalam industri kesehatan.
“Kalau untuk sains dan seni, contohnya kayak NFT (Non-fungible token). Jadi kayak orang melukis tetapi dalam bentuk blockchain,” jelas Bayu.
Lebih lanjut, Bayu mengungkapkan bahwa Indonesia sangat membutuhkan transparansi dalam melakukan berbagai hal. Maka dari itu, INDODAX percaya bahwa blockchain dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut dengan mendorong keterbukaan dan keamanan di berbagai industri Indonesia.
Di Indonesia sendiri, mata uang kripto tidak diakui sebagai mata uang resmi. Kendati demikian, Bayu menyampaikan pemerintah Indonesia sangat terbuka dengan kehadiran platform pertukaran mata uang kripto, salah satunya INDODAX.
“Pemerintah sudah aware sebenarnya, makanya tahun ini itu bakal hadir yang namanya bursa kripto,” ungkap Bayu.
Sebagai penutup, Bayu berharap agar masyarakat dapat meningkatkan kesadaran terhadap teknologi blockchain yang berguna sebagai aset di masa depan.
Penulis: Cheryl Natalia
Editor: Alycia Catelyn
Foto: Rafael Amory Joseph