SERPONG, ULTIMAGZ.com — Acara festival tahunan terbesar oleh BSO Band Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, The Music Gallery, akhirnya tiba. Untuk tahun ini, acara diberi tajuk The 11th Music Gallery dan disiarkan di kanal YouTube resminya pada Sabtu (12/06/21).
“The 11th Music Gallery: A Virtual Intimate Experience by BRI merupakan sebuah acara online konser yang bertujuan untuk memberikan hiburan kepada masyarakat dan berupaya untuk mengumpulkan donasi untuk teman-teman kita yang kurang beruntung di masa pandemi ini,” ucap Arief, salah satu pembawa acara.
The 11th Music Gallery juga melakukan penggalangan dana yang akan disumbangkan untuk masyarakat prasejahtera dan anak-anak pengidap kanker. Donasi ini berkolaborasi dengan Aksi Cepat Tanggap dan Yayasan Pita Kuning.
Sembari mengusung tema An Unspoken Euphony, acara ini akan menjadi wadah bagi para musisi untuk menceritakan kisah-kisah mereka. Tema yang diangkat berarti setiap nada, harmoni dan suara yang dibuat oleh musisi pasti ada makna dan kisahnya tersendiri yang belum tersampaikan.
Baca juga: The 11th Music Gallery: Wadah Berbagi Cerita Di Balik Karya Musik
Memasuki 11 tahun penyelenggaraannya, The 11th Music Gallery memberikan daftar pemain-pemain yang spektakuler. Musisi seperti Lomba Sihir, Hondo, Elephant Kind, DANSMUMS, Voxxes, Zufari, Ranu Pani, dan Remaja Senyum hadir sebagai penampil.
Rangkaian acara diawali dengan penampilan Zufari. Penyanyi asal Bandung itu menunjukkan lantunan vokalnya yang bernuansa rock dan indie.
Setelah penampilan Zufari, Remaja Senyum melanjutkan keseruan acara dengan konsep yang mencampur musik tradisional, modern dan rock. Remaja Senyum membawakan beberapa lagu yang diiringi gamelan, yang membuat nuansa lagunya menjadi lebih unik.
Kemudian, Ranu Pani memeriahkan acara dengan alunan lagunya yang distingitf. Band bergenre psychedelic-pop itu menyenandungkan lagunya secara unik yang memberikan efek menenangkan. Kesan psychedelic-pop sangat dirasakan ketika Ranu Pani memadukan aransemen gitar akustik yang dinamis dengan gitar elektronik dan dentuman drum. Ia juga menampilkan lagu perdananya yang berjudul Tempat Yang Tak Terbayangkan.
Penampilan keempat disuguhkan oleh band asal Jakarta, DANSMUMS. Band tersebut memperlihatkan genre post-punk dan new wave, genre yang mencakup banyak gaya pop dan rock dari akhir 1970-an dan 1980-an.
Sesudah DANSMUMS, Voxxes memberikan suasana perasaan nostalgia dengan petikan-petikan gitarnya yang halus. Band beranggotakan lima orang itu memberikan para pendengar melodi yang romantis.

Elephant Kind tampil setelah Voxxes. Grup musik indie pop tersebut menginjakkan kakinya di atas panggung dengan lagu-lagu kontemporer. Kekhasan vokal dari vokalis utamanya memberikan sensasi emosional bagi para pendengar.
Selanjutnya, Hondo menyuguhkan nuansa yang terasa tenteram. Musikal duo itu memamerkan suara merdu mereka yang mampu menyejukkan hati para penonton.
Penampilan Lomba Sihir pun menjadi penutup acara. Lomba Sihir menceritakan balada kehidupan sehari-hari melalui lagu mereka. Sambil bersenang-senang dan bercanda dengan antaranggota, Lomba Sihir juga tidak lupa memberikan performa yang energik.
Meski di tengah pandemi, The 11th Music Gallery berhasil untuk tetap menggelar pertunjukannya demi menjaga apresiasi masyarakat terhadap karya-karya musisi lokal.
Penulis: Alycia Catelyn
Editor: Nadia Indrawinata
Foto: Elisha Widirga