• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Sunday, March 26, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Ilustrasi Suara Rakyat dalam Dunia Pewayangan

by Richard Joe
December 8, 2016
in Event
Reading Time: 2 mins read
Ilustrasi Suara Rakyat dalam Dunia Pewayangan

Pementasan wayang yang didalangi oleh Sujiwo Tejo mengisi pertunjukan ke-22 Indonesia kita yang berjudul "Sabdo Pandito Rakjat" di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Jumat (02/12/16) dan Sabtu (03/12/16).

0
SHARES
245
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Pementasan ke-22 Indonesia Kita berjudul Sabdo Pandito Rakjat di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta dari tanggal 2-3 Desember 2016, mengangkat tema dunia pewayangan sebagai konsep pementasannya. Bukan hanya menjadi konsep, cerita wayang tersebut dibalut dengan kondisi politik Indonesia saat ini.

“Hari ini, kami akan menafsir lagi karya seorang maestro asal Semarang. Karyanya malam ini akan ditafsir oleh Mas Bintang (Indrianto) dan Sujiwo Tejo. Sebuah karya di dunia pewayangan yang sangat berperan untuk Indonesia. Kalau saja tidak ada dunia pewayangan, akankah ada sumbangan budaya yang luar biasa di Indonesia,” ungkap ketua tim kreatif Indonesia Kita Butet Kartaredjasa pada kata pembukaanya jelang penampilan hari kedua, Sabtu (03/12/16).

Distutradarai oleh Sujiwo Tejo, Sabdo Pandito Rakjat menceritakan perebutan peran menjadi Arjuna dalam sebuah pentas wayang orang oleh Akbar dan Cak Lontong. Mengadaptasi karya maestro wayang kulit Tanah Air Ki Nartosabdo, ilustrasi pertengkaran Arjuna dengan Karna dalam dunia pewayangan akhirnya diangkat dalam cerita pementasan teater kali ini.

Dalam dunia pewayangan, diceritakan bahwa Arjuna dan Karna adalah saudara dari seorang ibu yang sama, yakni Kunti. Begitu pula pada pementasan Sabdo Pandito Rakjat, Akbar dan Cak Lontong akhirnya harus menerima kenyataan ketika mengetahui bahwa mereka memiliki seorang ibu yang sama yaitu Kunti yang diperankan oleh Happy Salma.

Pertengkaran Arjuna dan Karna diilustrasikan sebagai perebutan peran Arjuna oleh Akbar dan Cak Lontong pada cerita Sabdo Pandito Rakjat. Namun akhirnya, Kunti yang justru menjadi korban atas pertengkaran kedua anaknya tersebut, sebab ia tak mau kehilangan satupun anaknya.

Penderitaan Kunti digambarkan sebagai suara rakyat pada relevansinya dengan situasi politik Indonesia saat ini. Seperti yang dikatakan oleh Sujiwo Tejo setelah melakukan aksi dalangnya di atas panggung; “Kunti adalah perwakilan dari suara rakyat. Menyaksikan mereka yang berebut kekuasaan”.

Para elit politik di Indonesia kini terlalu menikmati suasana “peperangan” saling menjatuhkan demi memperoleh kekuasaan sehingga kepentingan rakyat akhirnya menjadi terkesampingkan di sini. Lalu, kesedihan rakyat akibat keinginan adanya persaingan politik yang sehat dan bersih pun akhirnya digambarkan dengan kesedihan Kunti yang mau tak mau harus menyaksikan kedua putranya Arjuna dan Karna bertarung sampai mati.

“Kita patut bersyukur karena karena 2/12 berlangsung dengan aman dan lancar. Efeknya jelas, payung biru menjadi makin laris,” canda Butet.

“Pesannya hanya satu; jangan kapok menjadi Indonesia! Mari beribadah kebudayaan!” tutup pria yang juga memainkan peran sebagai ayah Cak Lontong dalam adegan Sabdo Pandito Rakjat ini.

Salah satu potongan adegan Butet Karteredjasa (tengah) pada saat bernyanyi bersama Donita (kiri) dan Sruti Respati (kanan) dalam pementasan "Sabdo Pandito Rakjat".
Salah satu potongan adegan Butet Karteredjasa (tengah) pada saat bernyanyi bersama Donita (kiri) dan Sruti Respati (kanan) dalam pementasan “Sabdo Pandito Rakjat”.

 

Penulis: Richard Joe Sunarta

Editor: Kezia Maharani Sutikno

Fotografer: Richard Joe Sunarta, Roberdy Giobriandi

Tags: 2016budayabutet kartaredjasaeventindonesia kitakomedisabdo pandito rakjatsujiwo tejoteaterultimagzWayang
Richard Joe

Richard Joe

Related Posts

FEB UI Kembali Gelar Acara Tahunan The 13th Music Gallery (ULTIMAGZ)
Event

FEB UI Kembali Gelar Acara Tahunan The 13th Music Gallery

March 21, 2023
Ikatan Bikers UMN merayakan ulang tahun ke-10 di kafe 3G Coffee pada Sabtu (18/03/23). (ULTIMAGZ/Hansen)
Event

Ulang Tahun ke-10, Ikatan Bikers UMN Satukan Persaudaraan Antar Generasi

March 22, 2023
Dokumentasi STARTALK “Prototyping and User Testing: What to do and How to do it” pada Selasa (14/03/2023). (Foto: SKYSTAR VENTURES UMN)
Info Kampus

STARTALK Skystar Ventures Bahas Prototyping dan Gunanya bagi Startup

March 20, 2023
Next Post
Indonesia Kembali Hadapi Thailand di Final Piala AFF 2016

Indonesia Kembali Hadapi Thailand di Final Piala AFF 2016

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

twelve + 6 =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021