• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Tuesday, June 3, 2025
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ
No Result
View All Result
Home Event

Indonesia Kita Lambangkan Fenomena Indonesia Lewat ‘Preman Parlente’

by Theresia Amadea
March 6, 2018
in Event
Reading Time: 2 mins read
Indonesia Kita Lambangkan Fenomena Indonesia Lewat ‘Preman Parlente’

Seluruh pemain teater Indonesia Kita bernyanyi dan menari bersama pada akhir pentas di gedung Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Sabtu (03/03/18). Pentas bertajuk 'Preman Parlente' tersebut dilakoni oleh Cak Lontong, Akbar, dan Louise Sitanggang.

0
SHARES
287
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com ­- Pementasan ke-27 Indonesia Kita pada Sabtu (03/03/18) menjadi pementasan terakhir dari lakon berjudul Preman Parlente. Berlokasi di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, teater ini mengambarkan polemik dan fakta-fakta yang ada di Indonesia pada masa kini.

Teater Preman Parlente tidak hanya bercerita tentang usaha Ucok Lontong (Cak Lontong) sebagai preman jujur yang mencari pengakuan dari Inang atau ibu kekasihnya, Louise (Louise Sitanggang). Pementasan ini sendiri dipenuhi dengan sisipan kebudayaan suku Batak dan nyanyian serta musik yang diaransemen oleh musisi Viky Sianipar.

Louise marah karena tidak kunjung diajak nikah oleh Ucok Lontong. Dalam teater Indonesia Kita di Graha Bakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Sabtu (3/3/2018), Louise akhirnya mengajak Ucok Lontong ke kampung halamannya di Samosir untuk meminta restu inangnya.

Tidak hanya diwarnai oleh kebudayaan tradisional, kebudayaan masa kini seperti rap turut dibawakan Siantar Rap Foundation sebagai cara anak muda berekspresi dalam mencintai tradisi bangsanya. Selain itu, Indonesia Kita juga menggaet Kelompok Orang Batak Melawak (Obama) untuk memeriahkan pementasan yang memang kental dengan kebudayaan Batak tersebut.

Pementasan diawali dengan nyanyian yang menggambarkan Ucok Lontong, seorang preman dan penipu ulung di Jakarta yang dibawakan Alasant Akbar. Dikisahkan Lontong dan kekasihnya, Louise, gadis Batak yang pemarah menuntut bukti cinta Lontong. Ia meminta Lontong untuk pulang bersamanya ke Samosir dan bertemu dengan Inang. Karena tidak bias berbohong, ia pun menuruti keinginan Louise walaupun beresiko harus mengakui segala kejahatannya.

Harapan mendapat restu kandas dengan keputusan Inang yang menolak Lontong sebagai pacar anak perempuannya. Masalah tambah rumyam dengan kedatangan Marwoto, pejabat tinggi yang membongkar sisi gelap Lontong yang selama ini ditutupi.

Dengan bantuan Akbar, sahabatnya dari kampung, Lontong berusaha untuk membongkar dan membuktikan segala kebusukan Marwoto, karena Lontong tahu benar tindakan busuk Marwoto dengan meminta bantuan Lontong.

Kisah cinta Lontong dan Louise membawa pesan bahwa perbedaan yang ada di Indonesia tidak mengahalanhgi untuk saling mencintai sesama. Seperti saat Louise menyanyikan lagu Sayang yang dipopulerkan Via Vallen dengan bahasa Batak akan tetapi Lontong ikut bernyanyi dengan versi aslinya dengan bahasa Jawa.

“Lah kan enggak nyambung Tong! Dia pakai bahasa Batak, kamu bahasa Jawa,” protes Akbar.

“Nah itu indahnya Indonesia yang berbeda-beda! Banyak suku bangsa dan ribuan pulau, tapi bisa disatukan dengan cinta,” jawab Lontong.

Pada adegan terakhir saat kebusukan Marwoto sudah terbongkar, Inang mengakui bahwa dirinya salah sangka kepada Lontong. Meski Lontong adalah seorang preman, ia tetap salut dengan sikap Lonton yang jujur.

“Walaupun kamu preman, tapi kamu preman yang jujur,” ujar Inang. “Mengapa kamu tidak menjadi politisi yang jujur?”

“Daripada saya jadi politisi, terus ikut-ikutan tidak jujur, lebih baik saya menjadi preman yang jujur,” sahut Lontong.

Penulis : Theresia Amadea

Editor : Hilel Hodawya

Foto : Rafaela Chandra

Tags: 2018cak lontongindonesia kitakebudayaan BatakPreman ParlenteTaman Ismail Marzukitheatherultimagz
Theresia Amadea

Theresia Amadea

Related Posts

Nyoman Paul tampil perdana di BNI Java Jazz Festival 2025 yang digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Jumat (30/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Nyoman Paul Debut di Java Jazz Festival 2025 dengan Album LUAP

May 31, 2025
IMDES 2025 menggelar Student Exhibition di area Nusakara, Universitas Multimedia Nusantara, pada Kamis (15/05/25). (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

IMDES 2025 Angkat Tema Keberlanjutan: Mahasiswa Tunjukkan Gagasan Inovatif

May 17, 2025
Aksi Kamisan ke-860 digelar di seberang Istana Merdeka, Kamis (08/05/25), untuk mengenang Marsinah dan menolak wacana Soeharto sebagai pahlawan nasional. (ULTIMAGZ/Putri C. Valentina)
Event

Mengenang 32 Tahun Kematian Marsinah Lewat Aksi Kamisan Ke-860

May 14, 2025
Next Post
Lala Karmela Suguhkan Penampilan Penuh Energi dalam Women’s March 2018

Lala Karmela Suguhkan Penampilan Penuh Energi dalam Women’s March 2018

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Merasa Depresi? Coba Cek 4 Organisasi Kesehatan Mental Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Artikel Terbar-U
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto
  • Disabilitas

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • Special
    • FOKUS
    • PDF
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021