JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Penyanyi solo wanita Nadin Amizah untuk pertama kalinya menggelar konser tunggal di Balai Resital Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu (04/08/19). Berkolaborasi dengan mahasiwa S1 Event Universitas Prasetiya Mulya, konser bertajuk Cerita Waktu itu mengangkat tema Remedy atau penyembuhan.
“Sembuh memang tidak pernah sederhana. Andai semudah minum parasetamol dan obat flu, mungkin ‘sembuh’ yang satu ini tidak akan serumit yang selama ini kita elukan,” ujar Nadin dalam surat yang ia bagikan ke seluruh penonton, dalam konser sore itu.
Berbalut gaun putih di bawah temaram lampu jingga, penyanyi berusia 19 tahun itu membuka konser dengan lagu Teralih. Teralih merupakan hasil kolaborasinya dengan Matter Halo, grup musik yang mewarnai instrumen dalam lagu itu. Lagu tersebut sekaligus menjadi awal karir Nadin sebagai solois. Puas ajak penonton dalam alunan Teralih, penampilannya kemudian dilanjutkan dengan lagu —star dan Amin Paling Serius.
Tak hanya melantunkan lagu ciptaannya sendiri, Nadin juga membawakan lagu Hanya Satu yang dipopulerkan oleh grup musik Mocca. Diikuti Jangan Takut Gelap yang dipopulerkan oleh Tasya Kamila. Selain itu, ia juga menyanyikan dua lagu barunya, Seperti Tulang dan Moonlight Lovers.
Sepanjang konser, tema luka dan penyembuhan kerap kali muncul, baik dalam cerita yang disampaikan Nadin, maupun dalam lirik lagunya. Bila Seperti Tulang bercerita tentang luka batin yang tidak pernah bisa sembuh dengan sempurna, maka di lagu Amin Paling Serius penonton diajak untuk memanjatkan doa-doa yang sarat elemen penyembuhan.
“Semoga kalian lalai dalam menyakiti diri kalian sendiri. Semoga kalian lekas sembuh dari kosong yang hanya terisi api,” ucap Nadin sebelum menyanyikan Amin Paling Serius.
Dengan penonton yang hanya berjumlah 120 orang, konser terasa begitu intim dan hangat. Interaksi antara Nadin dan penonton pun terjaga sepanjang acara, mulai dari pembacaan surat-surat dari penonton, duet dengan pemenang kompetisi cover lagu, hingga video kejutan untuk Nadin yang ditayangkan di penghujung konser. Mahasiswi London School of Public Relation (LSPR) Jakarta ini pun mengaku senang dengan konsep konser intim yang Cerita Waktu usung.
“Nanti kalau misalnya keluar album, aku akan mengadakan seperti ini lagi,” pungkasnya.
Penulis: Charlenne Kayla Roeslie
Editor: Anindya Wahyu Paramita
Foto: Anisa Arifah