TANGERANG, ULTIMAGZ – Malam acara puncak masa bakti Miss UMN 2015 berlangsung pada Jumat (4/11/16) malam. Acara yang diadakan di Dome of The Harvest, Karawaci ini berlangsung cukup meriah. Konser amal yang bertajuk Paradisea Charity Concert berkolaborasi dengan Yayasan Pendidikan Dwituna Rawinala menyuguhkan konser musikal yang menampilkan talenta dari 20 finalis Miss UMN 2015.
“Paradisea Charity Concert ini tujuannya sebagai bentuk kenang-kenangan dari masa dedikasi jabatan kami Miss UMN 2015 selama setahun dengan memberikan life changing experience yang kami rasakan setelah bertemu dengan sahabat-sahabat dari Yayasan Dwituna Rawinala,” ungkap Ketua Paradisea Charity Concert Karisma Indrajayanti.
Selain itu, Karisma juga menambahkan bahwa acara tersebut ingin mengenalkan kepedulian terhadap sesama kepada audiens.
“Seperti semboyan kami, beauty without limits. Kami ingin mengenalkan bahwa mereka yang mungkin tidak seperti kita, memiliki kekurangan. Tetapi talenta mereka beberapa bahkan lebih dari kita. Mereka pandai bernyanyi, main band, dan lain-lain,” ujarnya.
Namun, sayangnya meskipun acara disajikan dengan apik, penonton yang datang mengisi bangku rupanya hanya segelintir saja dan tidak sampai memenuhi kuota kursi yang disediakan oleh panitia. Salah satu penonton yang hadir malam itu, Joana Silva mengutarakan bahwa dirinya menikmati sajian yang disuguhkan oleh ke-20 finalis Miss UMN 2015, hanya saja ia merasa bahwa tiket yang dijual cukup mahal.
“Konsepnya bagus, tapi sayang tiketnya mahal. Jadi banyak juga orang-orang yang males dateng. Terus, banyak anak kampus yang nggak aware sama acara ini, bahkan ada juga yang nggak tau Paradisea itu apa,” tutur Joana.
Hal senada juga disampaikan oleh Christina Retno yang hadir setelah mendapat tiket gratis atas undangan seorang finalis.
“Konsepnya bagus, keren! Sayang publikasinya kurang, jadi anak kampus banyak yang nggak aware juga. Gue dateng juga karena diminta hadir dengan tiket gratis dari salah satu finalis. Kalau nggak, mungkin gue nggak dateng, soalnya tiketnya mahal,” ungkapnya.
Menanggapi kendala tersebut, Victory Morla salah satu finalis mengungkapkan bahwa tiket gratis tersebut merupakan salah satu bentuk solusi yang diambil karena banyak penonton yang tidak jadi hadir karena isu 4 November.
“Kita tadi sempet kalang kabut, tapi kami sudah memutuskan bahwa show must go on. Untuk masalah penonton yang sedikit juga menjadi salah satu resiko yang harus kami terima karena acara berlangsung meskipun diluar sana sedang diterjang isu di tanggal ini,” tuturnya.
Kendati demikian, Karisma dan panitia yang lainnya tetap merasa bangga atas terwujudnya acara Paradisea tersebut.
Acara akhir masa bakti Miss UMN ini memang selalu diadakan setiap tahunnya. Untuk tahun ini, Miss UMN 2015 mengusung nama Paradisea yang diambil dari seekor nama kupu-kupu.
“Kenapa kupu-kupu, karena kita ingin menunjukkan sebuah perubahan melalui beberapa proses seperti ulat yang menjadi kepompong. Kemudian dari kepompong berubah menjadi seekor kupu-kupu. Seperti proses yang telah dilalui oleh para finalis Miss UMN 2015 ini,” jelas Karisma.
Penulis: Nathania Zevwied Pessak
Editor: Kezia Maharani Sutikno
Fotografer: Nathania Zevwied Pessak