• About Us
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Advertise & Media Partner
  • Kode Etik
Friday, June 2, 2023
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto
No Result
View All Result
ULTIMAGZ ONLINE
No Result
View All Result

Pentingnya Pendidikan Seksualitas di Institusi Pendidikan

by Adrianus Dwi
May 2, 2019
in Event
Reading Time: 2 mins read
Pentingnya Pendidikan Seksualitas di Institusi Pendidikan

Seorang peserta aksi Women’s March Jakarta, yang diselenggarakan pada Sabtu (27/04/19) pagi dari Hotel Sari Pacific hingga Taman Aspirasi, Monas, Jakarta Pusat, memanfaatkan ajang tersebut untuk menuntut pendidikan seksualitas yang layak bagi anak sekolah. (ULTIMAGZ/Rafaela Chandra)

0
SHARES
311
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

JAKARTA, ULTIMAGZ.com – Kasus kekerasan seksual di institusi pendidikan masih tergolong tinggi. Kasus mahasiswi UGM yang mengalami pelecehan seksual oleh teman kampusnya sendiri saat menjalani KKN merupakan salah satu kasus pelecehan seksual yang banyak menarik perhatian masyarakat. Kasus yang berakhir dengan “kesepakatan damai” tersebut pun menjadi salah satu sorotan dalam kegiatan Women’s March Jakarta (WMJ) 2019, Sabtu (27/04/19). Melalui kegiatan ini, peserta menuntut adanya kurikulum pendidikan yang adil terhadap gender serta hadirnya pendidikan seksual yang tepat.

Berdasarkan data dari catatan tahunan 2018 yang dikeluarkan oleh Komnas Perlindungan Anak dan Perempuan, perguruan tinggi menempati urutan pertama dalam kasus kekerasan seksual di antara institusi pendidikan lainnya. Lebih dari itu, data tersebut juga menunjukkan bahwa terdapat 320 korban kekerasan seksual yang kasusnya terjadi di lingkungan kampus.

Dalam orasinya, aktivis Gustika Jusuf Hatta menyebutkan tokoh-tokoh wanita terdidik yang memiliki peran penting dalam sejarah perjalanan Indonesia. Namun, di satu sisi, akses pendidikan bagi perempuan masih dianggap kurang. Cucu dari Bung Hatta ini juga mengungkapkan bahwa kekerasan seksual di institusi pendidikan masih perlu diperjuangkan.

“Selama ini kita seringkali mendengar bahwa perempuan itu sudah boleh apa saja secara regulasi dan hukum. Tapi, kita lupa bahwa akses itu masih perlu diperjuangkan karena masih banyak kekerasan seksual yang terjadi di dunia pendidikan,” ujar Gustika.

Menurut Gustika, pendidikan seksual menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Ia beranggapan bahwa salah kaprah terhadap pendidikan seksual yang terjadi selama ini seringkali terjadi, dimana pendidikan seksual tidak melulu tentang berhubungan seksual melainkan tentang reproduksi secara luas.

“Kita perlu jelaskan secara biologis, bagaimana tentang penyakit yang bisa ditimbulkan hingga pencegahan terhadap penyakit itu senditi,” jelas Gustika.

Salah satu peserta WMJ Aghni Ulma mengatakan bahwa pendidikan seksual diperlukan karena melihat adanya pelaku kekerasan seksual di bawah umur yang cukup banyak. Menurutnya, mengikutsertakan pendidikan seksual dalam kurikulum merupakan cara yang paling tepat untuk mengurangi angka kekerasan seksual tersebut.

“Pendidikan seksual itu bukan melulu pendidikan informal, kok. Bisa diselipkan ke pelajaran-pelajaran biologi atau pelajaran yang sesuai dengan kurikulum,” ujar Aghni.

Aghni juga berpendapat bahwa perlu adanya pendekatan yang tepat dalam pendidikan seksual. Menurutnya, pendidikan seksual bisa melalui pendekatan psikologis dan ilmu serta perlu dilakukan sejak usia dini.

 

Penulis: Adrianus Dwi Octaviano

Editor: Audrie Safira Maulana

Foto: Rafaela Chandra

Tags: 2019Feminisjakartakomnas perempuanperempuanseksualwomen's march 2019
Adrianus Dwi

Adrianus Dwi

Related Posts

UKM Voli UMN Gelar dan Umumkan Hasil Pertandingan “Final Match” (ULTIMAGZ)
Event

UKM Voli UMN Gelar dan Umumkan Hasil Pertandingan “Final Match”

June 1, 2023
Branding dan Marketing
Event

StarLearn Tunjukkan Pentingnya Branding dan Marketing Perusahaan

May 29, 2023
PlastiKos
Event

PlastiKos: Teknologi Cerdas untuk Kurangi Sampah Plastik

May 23, 2023
Next Post
Kontradiksi Film “Kucumbu Tubuh Indahku” di Tanah Air

Kontradiksi Film "Kucumbu Tubuh Indahku" di Tanah Air

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

4 × three =

Popular News

  • wawancara

    Bagaimana Cara Menjawab Pertanyaan ‘Klise’ Wawancara?

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pusat Perbelanjaan yang Dapat Dijangkau dengan MRT Jakarta

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Risa Saraswati Ceritakan Kisah Pilu 5 Sahabat Tak Kasat Matanya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kisah Ivanna Van Dijk Sosok Dari Film ‘Danur 2 : Maddah’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gading Festival: Pusat Kuliner dan Rekreasi oleh Sedayu City

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Pages

  • About Us
  • Advertise & Media Partner
  • Beranda
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Ultimagz Foto

Kategori

About Us

Ultimagz merupakan sebuah majalah kampus independen yang berlokasi di Universitas Multimedia Nusantara (UMN). Ultimagz pertama kali terbit pada tahun 2007. Saat itu, keluarga Ultimagz generasi pertama berhasil menerbitkan sebuah majalah yang bertujuan membantu mempromosikan kampus. Ultimagz saat itu juga menjadi wadah pelatihan menulis bagi mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi (FIKOM) UMN dan non-FIKOM.

© Ultimagz 2021

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Info Kampus
    • Berita Kampus
    • Indepth
  • Hiburan
    • Film
    • Literatur
    • Musik
    • Mode
    • Jalan-jalan
    • Olahraga
  • Review
  • IPTEK
  • Lifestyle
  • Event
  • Opini
  • FOKUS
  • Artikel Series
  • Ultimagz Foto

© Ultimagz 2021