SERPONG, ULTIMAGZ.com– Tidak semua novel menceritakan hasil karya imajinasi. Banyak juga buku yang mengangkat kasus-kasus dari kehidupan sehari-hari dan di antaranya merupakan novel mengenai masa reformasi 1998 atau masa Orde Baru.
Karya sastra dibuat berdasarkan apa yang terjadi dalam kenyataan. Walaupun nama-nama yang tertulis dalam beberapa buku ini tidak nyata, kesakitan dan ketakutan yang mereka lewati menggambarkan realita masyarakat pada masa itu.
Baca juga: Rekomendasi Buku Pramoedya Ananta Toer, Angkat Sejarah dan Politik Indonesia
Masa Orde Baru merupakan bagian kelam pada sejarah Indonesia. Kebebasan pers minim, korupsi merajalela, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di mana-mana. Meski begitu, mengenang kisah-kisah masyarakat pada masa tersebut merupakan salah satu kewajiban agar tidak melupakan sejarah.
Untuk memperluas pengetahuan pada masa Orde Baru, Ultimates dapat membaca karya-karya sastra berikut.
1. Laut Bercerita (2017)

Laut Bercerita merupakan novel fiksi karya Leila S. Chudori. Buku ini mengisahkan tentang sekelompok aktivis yang hilang pada reformasi 1998. Sampai saat ini, keberadaan para aktivis yang menginspirasi novel masih menjadi misteri yang belum terungkap, dilansir dari cnnindonesia.com.
Buku ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama menceritakan Biru Laut, seorang mahasiswa sastra Inggris dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Latar belakang Laut yang menyukai sastra karena ayahnya membuatnya tertarik dengan buku-buku berhaluan “kiri”. Namun, kegemaran itulah yang akhirnya mengakibatkan Laut dan teman-temannya ditangkap oleh rezim penguasa.
Setelah Laut tertangkap, cerita dilanjutkan oleh adiknya, Asmara Jati. Dalam bagian ini, Chudori menceritakan bagaimana Asmara menghadapi nasib kakaknya yang tidak tentu sambil mempertahankan keluarganya. Asmara melakukan berbagai cara agar suara kakaknya terdengar oleh dunia
Novel Laut Bercerita mengajak pembaca mengingat masa lalu yang penuh dengan kejahatan dan ketakutan pada 1998. Namun, buku ini juga menceritakan rasa ketangguhan dan perjuangan yang ditunjukkan para aktivis mahasiswa.
2. Lelaki di Tengah Hujan (2019)

Melansir idntimes.com, novel fiksi karya Wenri Wanhar ini menggambarkan kepemimpinan masa Orde Baru yang sangat otoriter. Buku ini menceritakan sebuah gerakan mahasiswa menjelang turunnya mantan presiden Soeharto.
Novel dimulai dengan peristiwa bom Tanah Tinggi. Sampai saat ini, peristiwa itu masih menjadi ingatan pahit bagi para aktivis di masa itu. Bujang Pawera, tokoh utama buku ini, merupakan salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang tertangkap di lokasi ledakan. Selanjutnya, alur cerita buku melompat-lompat dari masa lalu Bujang saat pertama kali menjadi aktivis hingga memimpin sebuah gerakan bawah tanah.
Novel ini mengisahkan sejarah aktivisme anak muda, mulai dari bergerilya dari kota ke kota hingga kisah-kisah asmara seorang mahasiswa. Buku menceritakan tokoh utama yang menentang kekuasaan rezim dengan menggabungkan kekuatan mahasiswa lain, buruh, rakyat, dan pihak-pihak yang sejalan untuk melawan Soeharto.
3. Kronik Penculikan Aktivis dan Kekerasan Negara 1998 (2024)

Buku karya Muhidin M. Dahlan ini menunjukkan brutalisme kekerasan politik yang terjadi di negara pada 1998. Secara spesifik, buku ini menceritakan penculikan dan penghilangan para aktivis yang melawan pemerintah.
Narasi yang diberikan oleh Muhidin bersifat netral dengan merangkum kumpulan cuplikan berita ke dalam sebuah buku. Terdapat ilustrasi-ilustrasi untuk menggambarkan situasi yang dialami oleh para korban yang diculik saat Orde Baru. Informasi yang diberikan untuk setiap kasus sangat detail dan membantu pembaca menyusun celah-celah sejarah yang masih belum diungkap oleh negara, dilansir dari goodreads.com.
Baca juga: Simak Sejarah Pers Indonesia Era Orde Baru hingga Reformasi
Dalam buku ini, karakter yang disorot adalah Prabowo dan para aktivis prodemokrasi. Buku ini merangkum kejadian penangkapan yang dilakukan Prabowo pada masa itu dengan detail. Mulai dari peristiwa Kudatuli yang dianggap katalis sejak kerusuhan sampai sidang pelaku penculikannya sendiri. Latar belakang karier militer Prabowo dituliskan lengkap dari awal menjabat sampai saat beliau di Akademi Angkatan Bersenjata Republik (Akabri). Buku ini juga memberikan sudut pandang para jenderal yang diduga terlibat dalam aksi penangkapan dan penculikan serta kesaksian dari anggota militer sendiri.
Itulah 3 rekomendasi buku yang dapat Ultimates baca untuk lebih mengenal Indonesia pada masa itu. Walau buku-buku ini menceritakan masa yang kelam dalam sejarah Indonesia, mereka merupakan bukti dan pelajaran yang perlu dikenang. Kira-kira buku mana yang akan Ultimates baca terlebih dahulu?
Penulis: Belva Putri P.
Editor: Jessie Valencia
Foto: goodreads.com
Sumber: cnnindonesia.com, idntimes.com, goodreads.com